Jumat, 30 Agustus 2013

Kejelasan dari pengadaan 11 helikopter AKS untuk TNI AL

AS565 MB Panther
AS565 MB Panther
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) terus mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pertahanan dan militer Indonesia. Tentu hal ini tidak terlepas dari semangat pemerintah yang mendorong penggunaan alutsista dalam negeri. Dan memang seperti itulah seharusnya, jika Indonesia yang besar ini mau mandiri.

TNI AL akhirnya memesan 11 unit helikopter jenis Anti-Kapal Selam (AKS) kepada PT DI. Pembelian ini sekaligus menepis kemungkinan pembelian Heli AKS Seasprite yang memang menuai kontroversi.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio berharap 11 helikopter AKS untuk memperkuat alutsista TNI Angkatan Laut telah ada paling lambat tanggal 5 Oktober 2014. TNI AL telah menyiapkan skuadron khusus untuk menerima 11 helikopter AKS buatan PT DI dengan nama Skuadron 100 AKS. Helikopter AKS dibutuhkan TNI AL untuk membentuk kekuatan tempur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) pada tahun 2014 nanti. Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) ini mellibat unsur Kapal Perang, Pesawat Udara, Koprs Marinir dan Pangkalan.

Eurocopter AS565 MB Panther

Berdasarkan keterangan Asisten Direktur Utama PT DI, Sonny Ibrahim Saleh, PT DI akan menggarap 11 unit helikopter AKS TNI AL serta delapan helikopter serang TNI AD.

“Untuk anti kapal selam jenisnya adalah Superpuma karena faktor peralatan pendukung sedangkan untuk tujuan serang bukan lagi NBO-105 tapi kemungkinan Ecureuil,” tandasnya di Bandung – Jawa Barat.

Dari penjelasan Juru Bicara PT DI itu, dapat disimpulkan helikopter AKS yang dipesan PT DI adalah Eurocopter varian AS332 Super Puma atau versi lebih baru AS565 MB Panther. Sedangkan heli serang untuk TNI AD juga buatan Eurocopter, AS350 Ecureuil atau varian AS555 Fennec.

Sebelumnya PT DI memang telah menandatangani kerjasama dengan Eurocopter untuk produksi sejumlah jenis helikopter, termasuk Fennec dan Ecureuil.

Di saat yang sama, PT DI juga memenuhi pesanan 7 unit helikopter Eurocopter jenis lain. Enam diantaranya untuk TNI AU. Jenisnya adalah EC-725 Cougar varian Combat SAR and Personal Recovery. Pengerjaan tersebut di luar jumlah pesanan atas heli angkut personil Bell 412 EP untuk kepentingan TNI.

Hal ini membuktikan kualitas PT DI terus mendapatkan kepercayaan. Dengan banyaknya pesanan kepada PT DI meyebabkan nilai kontrak yang diraih pada tahun 2012 mencapai Rp 8,2 triliun, sementara tahun 2011 hanya Rp 1 triliun. Nilai kontrak itu mencakup pesanan CN-235 MPA dan Helikopter Anti Kapal Selam.

 Perakitan C-295 

C-295 AEW&C

TNI Angkatan Udara akan kembali menerima dua pesawat C-295 bulan September 2013, sehingga jumlah yang diterima dari Spanyol menjadi 4 pesawat. Mulai pesawat ke lima, ke enam dan ke tujuh, akan dikustomisasi di Indonesia. Sedangkan pesawat ke delapan dan ke sembilan sepenuhnya dirakit oleh PT DI.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menargetkan pada tahun 2014, PT DI mulai merakit C-295 dan TNI AU pun akan terus menambah pesawat jenis C-295 hingga berjumlah 16 buah untuk memenuhi kebutuhan skuadron dua TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Untuk menyambut produksi yang lebih besar, PT DI terus membeli mesin baru untuk produksi, sekaligus merevitalisasi mesin mesin di PT DI yang telah berumur 30 tahun.

“Saat ini telah ada 8 mesin baru yang beroperasi dan lima unit lainnya dalam proses pengiriman”, ujar Juru Bicara PT DI Rakhendi Triyatna. Mesin ini dibeli PT DI untuk keperluan: komputerisasi, bubut, bor, cetak metal, silinder dan lain sebagainya. Beberapa mesin yang dibeli: CNC (Computerized Numerical Control), Quaser MV 18C, Haas VF6-50, Haas VR Deckel Maho DMU serta Mesin Gantry Matec Jobs LINX30. Mesin mesin berteknologi tinggi ini didatangkan dari beberapa pabrik di Jerman, Italia dan Taiwan.

Menurt Rakhendi, kemampuan mesin CNC yang handal serta pengalaman yang dimiliki PT DI membuat mereka dapat memenuhi komponen pesawat produk PT DI serta menyuplai banyak komponen yang dipesan Airbus, Boeing dan Bombardier.

“Seperti yang sering kami katakan, PT DI merupakan single supplier untuk bagian tengah, depan dan wing dari A380, pesawat yang sangat populer di dunia. Saat ini PT DI memiliki 100 unit mesin CNC dan TNC. Mesin mesin yang telah ada sebelumnya bekerja sangat produktif dan rata rata beroperasi 15 jam/hari untuk memenuhi target produksi yang terjadwal sangat ketat”, tambah Rakhendi.

Dengan tambahan peralatan baru ini PT DI sangat percaya diri untuk menggarap C-295 di Bandung- Jawa Barat. Apalagi C-295 merupakan hasil peningkatan dari CN-235 dengan penambahan panjang badan pesawat (sekitar 3 meter), penguatan landing gear dan penambahan tenaga pesawat. Bahkan untuk menyambut perakitan CN-295 nanti, PT DI telah menyiapkan badan pesawat yang lebih panjang dan sedang dikerjakan. PT DI ingin memberi nilai lebih dengan CN-295 yang nantinya mereka rakit.

  CN-235 MPA  


Pesawat CN 235 MPA TNI AL.

Sebelum menggarap C-295, kini PT DI juga sedang menguji terbang 3 pesawat CN-235 MPA yang juga pesanan TNI AL, untuk patroli maritim. Berbeda dengan CN-235 umumnya, pesawat pesanan TNI-AL ini memiliki winglet pada ujung sayapnya guna mengefisienkan gaya hambatdan penghematan bahan bakar.

 N-219 PT DI  

Lion Air akan Pesan 50 unit N-219 PTDI

Order lain datang dari Maskapai Penerbangan Lion Air yang menyatakan siap membeli 50 pesawat N219. Lion Air tertarik dengan N-219 karena onderdil atau parts yang dipakai pesawat ini law maintenance. PT DI berencana akan menjual 100 pesawat N219 kepada maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, Lion Air.

Pesawat kecil yang difokuskan untuk melayani penerbangan perintis itu dipatok seharga US$ 4,5 juta hingga US$ 5 juta/unit. Pesawat perintis buatan PT DI ini akan memiliki kandungan komponen buatan lokal sebesar 40 persen. Jumlah ini ditingkatkan secara bertahap, sehingga pada pesawat produksi yang ke-30, kandungan lokalnya sudah mencapai 60 persen.

Dengan terus mempromosikan pesawat CN235, CN295, NC212-400 dan N219 tahap desain), PT DI berbenah diri dalam segala hal untuk menyambut prospek pasar di kawasan Asia Pasifik yang terus meningkat.

Presiden SBY Melawat ke Tiga Negara Eropa

 
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan, Polandia, dan Rusia pada 1-7 September 2013.


Presiden akan didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta sejumlah delegasi dalam kunjungan tersebut.

“Kunjungan ke luar negeri Presiden selama tujuh hari memiliki arti strategis bagi kepentingan nasional Indonesia, utamanya di bidang ekonomi,” Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Jakarta, Jumat (30/8).

Teuku Faizasyah mengemukakan, kunjungan Presiden ke Astana, Kazakhstan dilakukan atas undangan Presiden Nursultan Nazarbayev. Kunjungan tersebut merupakan balasan terhadap kunjungan Presiden Nazabayev sebelumnya.

"Selama di Astana, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Nazarbayev. Bidang yang akan dibahas antara lain perdagangan dan investasi, pangan dan energi, sosial budaya, dan kerjasama pendidikan," kata Faizasyah di Jakarta, Jumat (30/8).

Presiden juga dijadwalkan akan bertemu dengan PM Kazakhstan Serik Akhmetov dan pelaku bisnis utama Kazakhstan.

Seusai kunjungan ke Astana, Presiden beserta rombongan akan bertolak menuju Warsawa, Polandia. Kunjungan kali ini merupakan yang ketiga kali dilaukan Presiden RI sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 1955. Kunjungan pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno tahun 1959 dan yang kedua oleh Presiden Megawati pada tahun 2003.

Selama di Polandia, Presiden dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Polandia, Bronisław Komorowski. Selain itu, juga akan dilakukan pertemuan dengan PM Polandia, Donald Tusk, dan Ketua Senat Polandia, Y.M. Bogdan Borusewicz.

Pada kesempatan kunjungan kenegaraan ini, akan ditandatangani nota kesepahaman di berbagai bidang, diantaranya di bidang perikanan, pertanian, perdagangan, investasi, pertambangan, dan pendidikan. Untuk lebih memfasilitasi interaksi pejabat kedua negara, akan pula ditandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomatik.

Adapun kunjungan terakhir Presiden RI dalam rangkaian lawatan ini adalah St. Petersburg, Rusia guna menghadiri KTT ke-8 G-20. KTT G-20 dibawah Presidensi Federasi Rusia akan membahas empat isu utama (cluster of issues), yakni growth and financial stability, sustainable development for all, growth, jobs, investment; dan growth and trade.

Bersama para pemimpin G-20 lainnya, Presiden Yudhoyono juga akan menghadiri dialog informal G-20 dengan Business 20 (B20) dan Labor 20 (L20). Topik yang akan dibahas dalam dialog tersebut adalah promoting growth and job.

TNI AL Incar 10 Kapal Selam Rusia


TNI sangat serius dalam melakukan penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

Setelah TNI AD membeli MBT Leopard 2A6 dan helikopter serang Apache, TNI AU membentuk satu skuadron Sukhoi dan F-16, kali ini TNI AL bakal memperkuat armadanya.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah Republik Indonesia (RI) mendapat tawaran dari Rusia berupa bantuan 10 kapal selam. Saat ini, TNI AL hanya memiliki dua kapal selam yang terbilang berumur. Hingga tiga tahun ke depan, TNI AL bakal kedatangan tiga kapal selam baru hasil kerja sama dengan Korea Selatan.

Untuk mempercepat pencapain kekuatan pokok minimum (MEF), Purnomo tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin Vladimir Putin itu. Meski begitu, Purnomo tidak merinci apakah kapal selam yang ditawarkan itu berbentuk hibah atau pembelian baru.

Terkait spesifikasi juga ia mengaku kurang tahu lantaran baru tawaran awal dan perlu dilakukan kajian mendalam. Yang pasti, kata dia, kapal selam yang dijajakan ke Indonesia relatif baru.

“Kami akan kirim tim ke Rusia, terdiri Kemenhan, Mabes TNI, dan TNI AU untuk tahu lebih lanjut. Pak Marsetio (KSAL) pimpinan delegasinya,” kata Purnomo usai peluncuran buku ‘Komunikasi Dalam Kinerja Intelijen Keamanan’ di Jakarta, Jumat (31/8) malam.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengakui bakal berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung galangan tempat bersandarnya kapal selam. Hal itu dilakukan agar kapal selam yang dibeli cocok dengan kondisi perairan Indonesia. Ia belum bisa menjelaskan secara detail lantaran belum melihat langsung barangnya.

“Yang Rusia belum. Harus disesuaikan dengan geografis Indonesia, apakah termasuk kapal selam samudera atau kapal selam kelas negara archipelago? Idealnya kapal selam kita memiliki kekhususan dan kekhasan dengan melihat kedalaman dan kontur laut,” ujar Marsetio.

Apache AH-64E Indonesia Akan Amankan Batas Laut China Selata

Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk menjual helikopter serbu Apache tipe AH-64E kepada Indonesia. Persetujuan itu dilakukan saat Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel melakukan kunjungan ke Tanah Air beberapa waktu lalu.


Dengan adanya pembelian itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meyakinkan penempatan squadron baru itu tak akan ditempatkan di Papua. Pembelian itu dilakukan hanya untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia, bukan menekan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Oh enggak, itu bukan untuk Papua, itu untuk Indonesia itu. Untuk menjaga kedaulatan kita," ucap Purnomo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8).

Namun, alih-alih memberitahukan, Purnomo menyebut pangkalan untuk Apache dilakukan dekat perairan Laut China Selatan.

"Itu saya pastikan bukan di Papua, ya tapi kita tak bisa beri tahu sekarang ya. Agar tahu saja, bahwa kita akan tempatkan di Laut China Selatan," pungkasnya. (Merdeka)

Helikopter Tempur Buatan Indonesia Bernama GANDIWA

https://lh6.googleusercontent.com/-FpvVg7AkyuY/UbmYCyA2LmI/AAAAAAAAAvQ/4EK0hZUusOw/w449-h445-no/model+gandiwa+2++kaskus.us.jpg

GANDIWA Merupakan Helikopter tempur yang Diambil dari nama senjata busur yang berisi anak panah dengan jumlah tak terbatas milik Arjuna yang didapat dari dewa Baruna, Helikopter Serbu yang dirancang PT. DI ini memiliki kemampuan menyergap target di darat, seperti musuh infanteri dan kendaraan lapis baja.

Dikarenakan helikopter ini dilengkapi dengan persenjataan berat, kadang disebut juga sebagai gunship helicopter. Karena helikopter ini juga dapat dipakai untuk melakukan penyerangan, maka biasa disebut juga sebagai helikopter serang (attackt helicopter).


 https://lh3.googleusercontent.com/-Fp6v23reZ5o/UbmbmqVF3_I/AAAAAAAAAwE/zKeqr64WOtU/w768-h576-no/Gandiwa+%2528kalashinikov777%2529+01316ks.jpg

Senjata yang digunakan pada helikopter tempur ini dapat mencakup autocannons, machine-guns, roket, dan peluru kendali seperti Hellfire. Selain itu helikopter ini juga mampu membawa rudal udara ke udara, meskipun sebagian besar untuk tujuan pertahanan diri. Secara umum, Dirgantara Combat Helicopter memiliki dua tugas utama : 


  1. Untuk memberikan dukungan udara secara langsung dan tepat bagi pasukan darat. 
  2. Sebagai anti-tank, dimana tugasnya adalah menghancurkan kendaraan lapis baja miilik musuh.
https://lh6.googleusercontent.com/-_2CPKSdxIDo/Ubmaxn60eBI/AAAAAAAAAvs/jnfG6i9zntQ/w768-h576-no/helikopter-gandiwa-ptdi.jpg

Design Development
Helikopter tempur GANDIWA adalah helikopter dengan konfigurasi 2 orang crew (1 orang pilot dan 1 orang co-pilot/gunner) dengan posisi tandem. Helikopter ini memiliki dua buah engine dan satu buah dengan empat bilah composite bearingless rotor utama (main rotor) dan satu buah rotor ekor (tail rotor). Helikopter ini dilengkapi juga dengan wing pylon untuk mensupport persenjataan yang dibawanya.

Karakteristik umum
  • Crew: 2 (pilot, and co-pilot/gunner)
  • Length: 56 ft 1 in (17.1 m)
  • Rotor diameter: 46 ft 0 in (14.0 m)
  • Disc area: 1,662 ft² (154.4 m²)
  • Empty weight: 6,789 lb (3,079 kg)
  • Max takeoff weight: 11,900 lb (5,397 kg)
  • Powerplant: 2×Pratt & Withney Canada. PT6T-3BE Twin Pac Turboshafts, 900 shp (671 kw)each
  • Fuselage length: 43 ft (13.1 m)

Performansi
  • Maximum speed: 140 knots (259 km/h)
  • Cruise speed: 122 knots (226 km/h)
  • Range: 402 nmi (745 km)
  • Service ceiling: 20,000 ft (6,096 m)
  • Rate of climb: 1,350 ft/min (6.86 m/s)
  • Power/mass: 0.2263 hp/lb (437 W/kg)

Persenjataan
  • Guns: 1× 30 × 113 mm (1.18 × 4.45 in) M230 Chain Gun with 1,200 rounds
  • Hardpoints: Four pylon stations on the stub wings.
  • Rockets: Hydra 70 70 mm, and CRV7 70 mm air-to-ground rockets
  • Missiles: Typically AGM-114 Hellfire variants; AIM-92 Stinger may also be carried.

Roket Meluncur dari Garut

[VIDEO] Roket Meluncur dari GarutGarut • Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berhasil meluncurkan sejumlah roket dengan daya jelajah hingga 100 kilometer. Peluncuran dilakukan di Kawasan Cilautereun, Garut, Jawa Barat.

Dalam tayangan Liputan 6 Terkini SCTV, Kamis (30/8/2013), roket-roket dengan daya jangkau 30 dan 100 kilometer ini berhasil mengangkasa dengan baik.

Roket berjenis R-Han ini merupakan karya para ahli Indonesia dengan seluruh materialnya dari dalam negeri. Roket khusus ini diciptakan untuk memperkuat pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara.

Roket berhasil diciptakan berkat kerja sama para ahli dari Lapan, PT Pindad, serta Kementerian Riset dan Teknologi yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Teknologi Roket Nasional.

Rencananya kemampuan roket akan ditingkatkan hingga memiliki daya jangkau 150 kilometer.(Riz/Sss)

Helikopter Serang Pertama China Berhasil Luncurkan Rudal AAM


Helikopter WZ-10 yang merupakan helikopter serang pertama yang dikembangkan oleh China telah berhasil meluncurkan rudal udara-ke-udara (AAM) dan berhasil mengintersep target di ketinggian rendah untuk yang pertama kalinya. WZ-10 yang merupakan akronim dari "Wuzhuang Zhishengji 10" yang berarti "helikopter bersenjata", melakukan penembakan rudal itu saat latihan tempur yang melibatkan personel dari pasukan penerbangan dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China di perairan timur Provinsi Guangdong, China Selatan, pekan lalu.

Latihan tersebut, yang merupakan latihan tempur skala besar sejak dibentuknya pasukan penerbangan, diadakan untuk mempelajari metode pertempuran masa kini. Ada enam operasi yang dilakukan dalam latihan tersebut yaitu penembakan, dukungan penembakan jarak dekat, serangan khusus, airlanding di sisi sayap, intersepsi tembakan dan bergerak dengan "leapfrogging".

Helikopter serang WZ-10 atau biasa juga disebut Z-10 dirancang untuk misi anti tank, menetralkan pasukan dan kekuatan mobile di darat, dan misi sekunder untuk pertempuran udara-ke-udara. Helikopter ini pertama kali terlihat di hadapan publik pada saat China International Aviation and Aerospace Exhibition ke-9 di selatan kota Zuhai, Guangdong 2010 lalu. WZ-10 dirancang dan diproduksi oleh Perusahaan Changhe Aircraft Industries Corporation (CAIC) dari China, namun seorang engineer Rusia mengatakan bahwa WZ-10 adalah desain Rusia

Rusia Akan Kirim Kapal Perang ke Laut Tengah

Rusia Akan Kirim Kapal Perang ke Laut Tengah

http://1.bp.blogspot.com/-CRICMry5S-4/Uh8pZhSCgsI/AAAAAAAABWc/4mAU9ygaTrs/s1600/3057634_20130829051209.jpg
Rusia dikabarkan berencana mengirim dua kapal perangnya ke Laut Tengah untuk memperkuat kehadiran militernya di kawasan tersebut karena "situasi yang sudah diketahui bersama". Demikian kantor berita Interfax mengabarkan, Kamis (29/8/2013). Interfax mengutip pernyataan seorang sumber angkatan bersenjata yang mengatakan kapal perang anti-kapal selam dan kapal serbu itu akan tiba di Laut Tengah dalam beberapa hari ke depan.

Jika benar Rusia mengirim kan kapal perangnya ke Laut Tengah, maka kemungkinan besar mereka akan bertemu dengan kapal-kapal perang AS yang kini bersiaga di kawasan yang sama. Setidaknya AS menyiagakan empat kapal perang di Laut Tengah untuk mengantisipasi rencana serangan militer ke Suriah. Sepanjang konflik bersenjata Suriah yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini, Rusia memang dikenal menjadi salah satu sekutu kuat rezim Bashar al-Assad selain China dan Iran.

Di tengah konflik yang semakin memanas, Rusia diketahui tetap memasok rudal-rudal anti-serangan udara S300 untuk militer Suriah, dengan dalih pengiriman itu merupakan bagian dari perjanjian yang sudah sejak lama diteken. Dukungan Rusia kembali terlihat setelah insiden serangan senjata kimia di Ghouta dekat ibu kota Damaskus pekan lalu. Di saat AS dan sekutunya serta negara-negara Timur Tengah menuding rezim Suriah berada di balik serangan brutal tersebut, lagi-lagi Rusia meyakini pelaku serangan senjata kimia bukanlah pemerintah Suriah. Bahkan, saat wacana serangan militer ke Suriah semakin gencar, Rusia tetap bersikukuh membela Suriah dan memperingatkan dampak serangan militer terhadap stabilitas Timur Tengah pada umumnya

Rusia Tampilkan Sistem Pertahanan Udara S-350 di MAKS 2013

Rusia Tampilkan Sistem Pertahanan Udara S-350 di MAKS 2013

http://4.bp.blogspot.com/-EGYZUzBdMfw/Uh1w2kujvZI/AAAAAAAATyE/Ir4KD8Pw_xs/s1600/sistem_pertahanan_udara_s-350e.jpg

Pada pameran kedirgantaraan MAKS 2013 yang berlangsung di Moskow, perusahaan pertahanan Rusia Almaz-Antey untuk pertama kalinya menampilkan sistem pertahanan udara jarak menengah baru "S-350E" kepada publik. Sistem rudal baru S-350E ini dirancang untuk melindungi objek terhadap serangan besar-besaran dari udara termasuk alutsista musuh yang berteknologi siluman, serta rudal balistik taktis dan operasional taktis, baik untuk masa sekarang maupun di masa mendatang.

Sebelumnya Almaz-Antey memang berjanji akan menghadirkan sebuah sistem pertahanan udara jarak menengah baru, lalu muncullah S-350E yang juga dikenal sebagai Vityaz (Ksatria). Sistem rudal S-350E ini sebelumnya juga ditampilkan di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin saat kunjungannya ke pabrik Obukhov di St Petersburg, Rusia beberapa waktu lalu. Dari informasi yang diperoleh, kinerja S-350E diklaim jauh lebih unggul dari sistem pertahanan udara S-300. Negara-negara mitra Rusia juga disarankan untuk mengganti sistem S-300-nya karena sistem itu masih menggunakan teknologi usang jaman Uni Soviet.

Peluncur vertikal 50P6E TEL dari sistem S-350E yang terkombinasi dengan radar multi fungsi dengan tampilan melingkar menjadikan sistem rudal ini efektif untuk mengatasi serangan dari segala arah. Inilah yang membuatnya berbeda dari sistem-sistem rudal pesaingnya yang peluncurnya cenderung condong (seperti sistem pertahanan udara Patriot buatan AS). Karena desain barunya dan penggunaan rudal canggih 9M96, jumlah amunisi juga meningkat secara dramatis yaitu satu peluncur terdiri dari 12 rudal, bukan 4.

Faktor kunci yang menjadi penentu efektivitas sistem rudal baru ini adalah kemampuannya untuk secara bersamaan (dalam satu waktu) mengatasi serangan pesawat dari berbagai tipe, dari segala arah, di semua ketinggian penerbangan, di semua kondisi cuaca, siang atau malam, dan dalam kondisi padat sinyal. Semua ini karena penggunaan alat informasi fundamental baru yaitu radar multifungsinya. Fitur ini baru kali ini digunakan dalan sistem pertahanan udara Rusia. Selain itu, S-350E memiliki mobilitas dan daya tahan yang tinggi. Hanya dibutuhkan waktu lima menit saja untuk menjadikan sistem ini dalam status waspada.

Pameran kedirgantaraan MAKS merupakan momen penting bagi bisnis Rusia. Awalnya hanya sebagai acara hiburan belaka, namun kemudian berubah menjadi pasar di mana produsen-produsen pertahanan Rusia mencari pembeli. Pameran ini menjadi penting bagi negara-negara CIS dan tetangga, karena kesamaan pasar. Sejak pameran pertama pada 1992, selanjutnya MAKS selalu diadakan pada tahun-tahun ganjil hingga saat ini. MAKS 2013 sendiri berlangsung dari tanggal 27 Agustus 2013 hingga 1 September 2013 dan dibuka untuk umum mulai tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2013

Kamis, 29 Agustus 2013

Kenaikan Mata Uang Dolar tak Ganggu Program Latihan Prajurit TNI-AD

Kenaikan Mata Uang Dolar tak Ganggu Program Latihan Prajurit TNI-AD

http://korem172.files.wordpress.com/2008/02/tni-ad.jpg

Kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah sampai saat ini belum mempengaruhi program latihan prajurit TNI-AD yang menggunakan alusista produk luar negeri. Kalaupun pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berkepanjangan, TNI-AD akan melakukan kangkah-langkah penyesuaian. "Sampai saat ini belum ada pengaruhnya. Program latihan tetap berjalan seperti biasa. Kami yakin pemerintah akan menempuh kebijakan yang berdampak positif terhadap penguatan rupiah," kata Komandan Kodiklat TNI- AD, Letjen TNI Lodewijk F Paulus kepada para wartawan.

Menurut Lodewijk, program latihan dengan penggunaan persenjataan yang dijalankan di lingkungan TNI-AD selama 2013 merupakan hasil kontrak setahun sebelumnya. Dalam kontrak tersebut asumsi dolar terhaap rupiah di kisaran angka Rp 9.000. Jadi, kata dia, program- program latihan yang melibatkan persenjataan baik ringan maupun berat yang dibeli dengan dolar tidak ada pengaruhnya. "Baru akan terasa kalau berlanjut sampai 2014. Tapi saya yakin Bapak Presiden akan melakukan langkag- langkah tepat untuk mengatasi masalah nilai tukar rupiah ini," ujar dia.

Kodiklat merupakan lembaga latihan, doktrin, dan pendidikan TNI- AD. Kodiklat membawahi 20 pusat pendidikan, empat di antaranya yaitu Pusdik Infanteri, Kavaleri, Alteleri, dan Zeni bersentuhan langsung dengan alusista yang diproduksi di mancanegara. Dengan demikian, pengadaan alusista baik ringan maupun berat harus menggunakan mata uang dolar. "Ada sejumlah persenjataan yang didatangkan dari luar negeri," kata dia usai sertijab Wadan Kodiklat serta dua direktur di lingkungan Kodiklat.

Wadan Kodiklat diserahterimakan dati Mayjen TNI Mulyono kepada Brigjen TNI Dodi Usodo Hargo. Sedangkan Direktur Pendidikan diserahterimakan dari Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak kepada Kol Inf Gede Kusuma  Arta, sedangkan Direktur Latihan dati Brigjen TNI Prihadi Agus kepada Brigjen TNI Tatang Adi Cahyono. Serahterima jabatan tersebut berlangsung di Sula Kodiklat Jl Aceh Bandung.

UAV Buatan BPPT Diminati Militer dan Perusahaan Swasta

UAV Buatan BPPT Diminati Militer dan Perusahaan Swasta

TNI Pesan 3 UAV Buatan BPPT

Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) berhasil mengembangkan pesawat tanpa awak canggih buatan dalam negeri. Sebanyak 3 pesawat yang diberi nama Puna Wulung itu telah dipesan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk keperluan pengawasan.


UAV Buatan BPPT Diminati Militer dan Perusahaan Swasta

Chief Engineer BPPT Muhammad Dahsyat menjelaskan, pesawat ini bisa bertahan terbanga selama 4 jam dengan radius hingga 120 Km, dan mencapai ketinggian hingga 12.000 kaki. Pesawat tersebut dikendalikan dengan sensor remote kontrol yang canggih.


"Tahun depan kita mampu sampai 6 jam, kita berinovasi terus," kata Dahsyat saat ditemui detikFinance di Pameran Hari Teknologi Nasional, di Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (29/8/2013).

Menurutnya, pesawat ini bisa digunakan untuk keperluan pengawasan daerah perbatasan dengan negara tetangga.

"Dibuat untuk hujan buatan juga bisa. Di sayapnya masing-masing dipasang 2 kg flare yang setara dengan 1 ton NACL (Natrium Chlorida) garam. Jadi 4 kantong flare bisa dipasang maksimum," katanya.

Selain itu, BPPT terus mengembangkan pesawat tanpa awak dengan teknologi yang lebih canggih. Dahsyat mengatakan suatu hal yang membanggakan bagi Indonesia, anak bangsa terus mampu berinovasi terhadap teknologi.

"Nanti pun bisa dibuat autopilot, auto take off dan auto landing," jelasnya.



Perusahaan Minyak Minat Beli Pesawat Tanpa Awak Made in RI


Pesawat tanpa awak hasil pengembangan Badan Pengembangan dan Penelitian Teknologi (BPPT) diminati banyak orang. Perusahaan swasta dalam negeri hingga instansi dari luar negeri meminati pesawat tersebut.

Hal tersebut dikemukakan oleh Chief Engineer BPPT, Muhammad Dahsyat kepada detikFinance di Pameran Harteknas di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).

"Kalau kita pameran teknologi di Kemayoran, ada yang berminat dari luar negeri, tapi saya belum bisa menyebutkan dari mana. Instansi (bukan perorangan)," kata Dahsyat.

Dahsyat mengatakan, pesawat nirawak tersebut dibuat masih untuk memasok kebutuhan di dalam negeri, seperti yang sudah dipesan oleh TNI sebanyak 3 unit untuk keperluan surveilance (pengawasan). Pesawat ini pun belum boleh dijual untuk umum.

"Kalau dijual umum kan kita harus ada perjanjian dan persyaratan dulu termasuk pelatihannya juga," katanya.

Selain TNI, perusahaan minyak swasta di dalam negeri pun tergiur untuk memesan pesawat ini. Namun sayangnya dia tidak menyebutkan berapa harga dan siapa pemesannya tersebut.

"Oil company banyak yang minta untuk off shore, on shore. Mereka untuk mengamati kilang apakah ada permasalahan atau nggak," tutupnya.  (Detik)

Satgas Indo FPC Andalkan ANOA Untuk Pengamanan Force Commander

Satgas Indo FPC Andalkan ANOA Untuk Pengamanan Force Commander

Letkol Inf Yuri Elias Mamahi mengaku, pengamanan force commander Mayjen Paolo Serra dalam rangka Tripartite Meeting bulan Agustus, menggunakan Panser ANOA dilakukan oleh prajurit TNI, yang tergabung dalam Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-E2 di Lebanon sangatlah membanggakan.


Satgas Indo FPC Andalkan ANOA Untuk Pengamanan Force Commander

Karena produksi anak bangsa tersebut ikut serta bergabung dalam sistem pengamanan perjalanan force commander menuju UNP 1-32 A, yang menjadi tempat pertemuan antara delegasi negara Lebanon, Israel dan United Nation yang diwakili oleh force commander.

Dansatgas Konga XXVI-E2 Letkol Inf Yuri Elias Mamahi mengucapkan terima kasih dan merasa bangga kepada seluruh personel Satgas Indo FPC TNI, yang telah berhasil menjalankan tugas pengawalan tersebut.

Dia juga berpesan agar selalu memegang teguh standard operational procedure (SOP) yang ada, serta menjadikan kegiatan ini sebagai wahana menambah ilmu taktik pengamanan untuk meningkatkan profesionalisme diri. (Sindo)

TNI-AU Uji Coba Pesawat Grob

TNI-AU Uji Coba Pesawat Grob

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRbHdfyBby5VY4Sn03N8whYfRbAJ_Dkh7Hk4STD0sO6p0ZOieOB
LD 1204 TNIAU
Yogyakarta • Setelah melalui proses assembly, TNI Angkatan Udara mulai melakukan uji coba terbang pesawat Grob G120 TP.

Empat pesawat buatan Jerman ini menjalani uji coba pada Rabu (28/8) untuk pesawat bernomor registrasi LD-1201 dan LD-1202. Sedang pada Kamis (29/8) uji dilakukan terhadap pesawat nomor registrasi LD-1203 dan LD-1204.

Secara keseluruhan, nantinya TNI-AU akan menerima 16 pesawat keluaran pabrik Grob Aircraft Tussenhausen Mattsies, Jerman.

Pesawat bermesin turbo prop jenis Roll Royce type 250-B17F dengan baling-baling bilah lima ini mampu terbang dengan kecepatan hingga 237 knot atau 439 km/jam.

Pesawat latih dasar ini nantinya akan menggantikan pesawat AS 202 Bravo dan T-34 Charlie.

Lockheed Martin Buat Kendaraan Lapis Baja yang Bisa Terbang

Lockheed Martin Buat Kendaraan Lapis Baja yang Bisa Terbang

http://images.gizmag.com/gallery_lrg/darpa-transformer.jpg
Sebuah proyek baru oleh perusahaan pertahanan Lockheed Martin dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) Amerika Serikat adalah mobil terbang. Mobil terbang yang dinamai Transformer TX ini merupakan perpaduan dari kendaraan lapis baja dan helikopter dan siap diuji coba pada 2015 nanti, menurut pejabat Lockheed Martin. Lockheed Martin Skunk Works, yang merupakan sebutan tidak resmi dari sebuah divisi Lockheed Martin untuk Program Pembangunan Lanjutan, ditugaskan untuk mengembangkan sebuah kendaraan kompak, mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal. Kendaraan ini juga disyaratkan harus laik jalan dan bisa dioperasikan oleh seorang tentara.

DARPA yang terkenal dengan proyek-proyek anehnya itu mengatakan bahwa dalam program ini mereka berusaha untuk menggabungkan keunggulan dari kendaraan darat dan helikopter menjadi kendaraan tunggal, dan memaksimalkan fleksibilitas gerakannya. Transformer TX dirancang untuk mengakomodasi berbagai misi dengan muatan bervarisasi dan bisa membawa kargo, sebagai unit evakuasi medis, kendaraan darat taktis dan tentunya pengangkut personel tentara. Transformer TX juga akan dilengkapi dengan kemampuan mengintai dan menyerang.

Baling-baling (rotor) Transformer TX didesain miring guna menjadikannya tetap aman beroperasi di zona pendaratan kecil dibandingkan dengan helikopter standar. Dengan satu tangki gas, kendaraan ini memiliki jarak tempuh hingga 250 mil (402 km). Proyek senilai US$ 20,3 juta ini dimulai pada 2010 lalu dan saat ini sudah memasuki fase desain tahap akhir. Sebuah prototipe Transformer TX tidak lama lagi akan segera dibuat.

Senapan Sniper Buatan Pindad dengan peluru berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter mampu menembus lapisan baja.

Senapan Sniper Buatan Pindad dengan peluru berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter mampu menembus lapisan baja.

Indonesia sudah sejak lama mampu memproduksi senjata melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad (Persero). Salah satu produk inovasi Pindad adalah peluru yang mampu menembus tank baja.


Peluru Senapan Sniper Buatan Pindad Mampu Jebol Tank

Engineer Produksi dan Desain Pindad, Budi mengungkapkan, peluru yang berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter tersebut diproduksi Pindad di Jawa Timur, daya ledaknya lebih kuat dibanding peluru yang selama ini biasa diproduksi perseroan.


"Peluru ini bisa tembus tank. Materialnya tetap alumunium dan tembaga, tapi daya ledaknya lebih besar," kata Budi kepada detikFinance di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, dikutip Jumat (30/8/2013).

Budi menjelaskan, pembuatan peluru dibedakan dari bahan peledak, ada yang hanya untuk melumpuhkan, bahkan ada yang mampu menghancurkan. Perbedaannya bisa dilihat dari warna di bagian runcing peluru yang diproduksi. Untuk peluru yang bisa menembus tank, berwarna perak di ujung bagian runcingnya.

"Kalau misalnya yang sudah tahu pasti hafal, warna merah, oh untuk ini, perak untuk ini," katanya.

Dikatakan Budi, peluru tersebut digunakan khusus untuk senjata laras panjang berjenis sniper yang diproduksi oleh PT Pindad. Sniper tersebut memiliki jangkauan tembak hingga 1,8 kilometer.

"Biasanya untuk ditaruh di helikopter," katanya.

Namun, dia belum bisa menyebutkan, siapa yang sudah memesan baik peluru atau senjata canggih made in Bandung tersebut. (Detik)

Klimaks Krisis Politik Suriah

Klimaks Krisis Politik Suriah

Sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa masyarakat Suriah akan segera menghirup udara kebebasan dan alam demokrasi. Setelah rezim Ben Ali (Tunisia), Husni Mubarak (Mesir), Moammar Khadafi (Libia), dan Abdullah Saleh (Yaman) tumbang, Assad menjadi presiden terlama dijatuhkan gerakan people power, setidaknya 7.000 jiwa rakyat Suriah tewas sia-sia, Assad telah dicap sebagai penjahat perang.

Klimaks Krisis Politik Suriah

Suriah, selama ini, memang masuk poros setan oleh AS, seperti juga Iran dan dulu Irak saat masih dikendalikan Saddam Hussein. Gejolak di Suriah dan negara-negara Arab lain sejatinya menghendaki supaya demokratisasi menjadi pilar utama. Rakyat sudah muak dengan kediktatoran yang terbukti penguasa hanya mementingkan dan memperkaya diri sendiri, sementara rakyat disengsarakan. Semua gejolak bermula dari krisis ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan, menyeruaknya pengangguran, KKN yang menyemburat, sementara krisis pangan yang diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok tak dapat dibendung. Saat itu pula, emosi rakyat semakin tak terkendali.


Rakyat semakin berani dan tak bisa mengendalikan diri sebagai akibat kesulitan dan impitan ekonomi, sementara para penguasa hidup dalam kesenangan dan glamouritas. Revolusi di Tunisia pada awal 2011 yang dikenal dengan Jasmine Revolution benar-benar menjadi inspirasi bagi negara-negara Arab lain untuk bergerak menumbangkan rezim. Gejolak demokrasi di Timur Tengah adalah tren baru, bukan Barat yang meniupkan tetapi murni gerakan people power, sama halnya saat gerakan sipil yang dimotori mahasiswa di Indonesia pada 1998 berhasil menumbangkan rezim Soeharto yang telah berkuasa 32 tahun lebih.

Itu sekaligus membuktikan tesis Samuel Huntington dalam The Third Wave Democratization (1997) bahwa gelombang ketiga pertumbuhan negara-bangsa, wacana dan praksis demokratisasi mendapatkan tempatnya kembali setelah gelombang pertama dan kedua pertumbuhan negara-bangsa agak kurang mengapresiasinya.

Pelbagai variabel yang menunjukkan gelombang demokratisasi yang meningkat itu, menurut Huntington, di antaranya seperti bertumbangannya rezim-rezim otoriter, peranan sipil yang menonjol menggantikan dominasi militer, terjadinya proses Pemilu secara jujur, adil dan transparan, serta tidak ada dominasi kepartaian, terbukanya kebebasan berpendapat yang direpresentasikan dengan kebebasan pers.

Tren demokratisasi yang berkembang itu memang sebelumnya kurang mendapat apresiasi di banyak negara Islam, khususnya di Timur Tengah. Laporan Freedom in the World 2000: The Democracy Gap menyatakan bahwa semenjak awal dekade ‘70-an ketika demokratisasi gelombang ketiga dimulai, di dunia Islam umumnya sangat begitu minim dalam mengapresiasi keterbukaan politik (political openess), kurang respek terhadap persoalan-persoalan HAM, serta kebebasan pers dan transparansinya yang tersumbat.

Celah demokrasi (democracy gap) antara dunia Islam dan tatanan negara-bangsa yang tengah dilanda gelombang ketiga demokratisasi terlihat sangat begitu dramatis (Azyumardi Azra, Indonesia, Islam and Democracy, Singapura: Solstice, 2006).

Bayangkan, dari 192 negara-bangsa di dunia saat ini, 121 di antaranya telah melaksanakan pemilu secara demokratis. Tapi di negara-bangsa tempat muslim menjadi mayoritas hanya 11 dari 47 (atau hanya sebesar 23 persen) yang sudah membentuk pemerintahan secara demokratis. Padahal, di dunia non-Islam, 110 dari 145 negara (atau lebih dari 76 persen) telah melangsungkan pemilu secara demokratis. Kesimpulan dari laporan Freedom in the World 2000 menandakan bahwa negara-bangsa non-Islam lebih menyukai tatanan demokratis dibandingkan dengan negara-bangsa Islam.

Dari 31 negara-bangsa non-Arab, 11 di antaranya telah melaksanakan pemilu secara demokratis, sedangkan 16 dari negara-bangsa Arab; satu (Tunisia) masih menggunakan sistem presidensial yang otoriter; dua (Libia dan Irak) keduanya didominasi oleh sistem kepartaian yang diktator; empat (Aljazair, Mesir, Syiria, dan Yaman) adalah negara-bangsa dengan sistem kepartaian yang didominasi oleh partai tertentu, sedangkan sembilan negara-bangsa Arab masih menggunakan sistem kerajaan (monarki).

Fenomena yang menggambarkan titik-titik terang (bright spots) demokrasi di sebagian kecil negara-bangsa non-Arab namun muslim menjadi mayoritas seperti Indonesia, memang menunjukkan bahwa hubungan antara Islam sebagai sebuah ajaran (yang diwahyukan) dan demokrasi sebagai produk kreasi manusia masih memiliki dinamika tersendiri. Maksudnya demokrasi belum sepenuhnya diterima atau diaktualisasi sebagai suatu aturan main bagi terlaksananya tatanan negara-bangsa.

Robert Hefner dalam Civil Islam: Muslims and Democratization (2000), mengatakan bahwa demokrasi bisa tumbuh di negara-negara Islam. Islam yang ditemukan melalui penelitiannya adalah contoh bagaimana Islam dan demokrasi tidak memiliki posisi yang saling berhadapan untuk meniadakan satu sama lain. Islam dan demokrasi bisa berjalan seiring karena keduanya memiliki roh yang sama dalam menghargai hak asasi manusia, kesetaraan, dan mendukung partisipasi masyarakat. Oleh Cak Nur (Nurcholis Madjid), hal itu kemudian disebut dengan terminologi Islam dengan masyarakat madani.

Cak Nur menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan civil society pernah dialami dunia Islam pada zaman Nabi Muhammad ketika membangun Kota Madinah sebagi sentrum peradaban Islam. Nabi saat itu membangun sebuah tatanan masyarakat yang egaliter, inklusif, dan menyejahterakan. Untuk itulah sebenarnya Islam memiliki nilai teologis dan ratusan eksemplar sejarah dalam menjalankan sistem pemerintahan yang demokratis. Dengan dua faktor ini, sudah cukup bekal bagi negara-negara Islam di Timur-Tengah untuk menjalankan demokrasi. Pengalaman Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sudah cukup menjadi bukti bahwa Islam relevan dengan nilai-nilai demokrasi.

Dengan gejolak demokrasi di Timur Tengah itu apakah Islam akan bergerak ke arah demokrasi dan menerima modernitas atau terus terjebak dalam radikalisasi dan ingatan ke masa lalu?

Pada saat ini, garis depan anarkisme terus menyeruak. Meskipun demikian, hasilnya pasti akan memunyai arti yang lebih menyeluruh. Munculnya Timur Tengah baru bisa merupakan peluang untuk menegakkan tatanan regional yang mencerminkan kepentingan sah semua pihak yang terlibat, memberikan batas-batas antarnegara yang aman, dan menggantikan aspirasi hegemoni dengan keterbukaan dan kerja sama. Jika tidak, atau jika peluang ini tidak segera direbut, maka Timur Tengah baru akan menjadi lebih berbahaya daripada Timur Tengah lama.*** (JK)

PM Rudd Telepon Presiden SBY Terkait Konflik Suriah

PM Rudd Telepon Presiden SBY Terkait Konflik Suriah

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Selasa pukul 10:40 WIB menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait perkembangan situasi di Suriah dan peran Australia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB periode September 2013.

PM Rudd Telepon Presiden SBY Terkait Konflik Suriah

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada ANTARA News melalui pesan singkat per telepon selular di Jakarta, Selasa petang mengatakan PM Rudd menyampaikan adanya sinyalemen penggunaan senjata kimia di Suriah.

"PM Rudd menelpon Presiden RI sekitar pukul 10:40 WIB selama kurang lebih 10 menit. Yang dibahas adalah perkembangan terkini di Suriah, utamanya sinyalemen penggunaan senjata kimia," kata Faizasyah.


Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono menyampaikan dua hal sebagai pandangan Indonesia menyikapi perkembangan di Suriah.

"Presiden RI sampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas penggunaan senjata kimia dalam konflik di Suriah, tindakan itu sama sekali tidak bisa diterima," kata Faizasyah.

 Kedua, kata Faiza, pemerintah Indonesia mendukung langkah-langkah penyelesaian konflik di Suriah.

"Presiden menegaskan bahwa Indonesia akan mendukung langkah-langkah yang akan diambil dk pbb dalam menyelesaikan konflik di Suriah," katanya. (Antara)

Obama Belum Membuat Keputusan soal Suriah

Obama Belum Membuat Keputusan soal Suriah

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan dalam sebuah wawancara, Rabu (28/8/2013), bahwa ia belum membuat keputusan tentang bagaimana menanggapi serangan senjata kimia di Suriah.

Obama Belum Membuat Keputusan soal Suriah

"Saya belum membuat keputusan (soal Suriah)," kata Obama kepada PBS NewsHour. Namun, Obama menambahkan bahwa dia telah menyimpulkan bahwa intervensi langsung Amerika dalam perang saudara di Suriah tidak akan membantu memperbaiki situasi.

Meski demikian, Obama menyatakan bahwa tidak ada satu pun pihak yang meragukan penggunaan senjata kimia di Suriah dalam insiden Rabu (21/8/2013) dini hari yang menewaskan ratusan orang.


Menurut Obama, Amerika telah memeriksa bukti-bukti yang ada dari serangan Rabu tersebut. Dia mengatakan tidak percaya kubu oposisi yang melawan rezim Bashar al Assad memiliki senjata kimia atau cara untuk menggunakan senjata itu.

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan ada kemungkinan aksi militer dilakukan ke Suriah sembari menunggu dukungan dari mitra internasional.

Sejauh ini, Amerika belum memublikasikan bukti konkret rezim Assad berada di balik serangan Rabu pekan lalu tersebut. Beberapa anggota parlemen Amerika berpendapat Obama harus meminta persetujuan Kongres terlebih dahulu bila akan menggelar aksi militer di Suriah. (Kompas)

Timor Leste Pesan Senjata Laras Panjang Made in Bandung

Timor Leste Pesan Senjata Laras Panjang Made in Bandung

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2012/06/PINDAD_SS2_V1_by_GerobakDoronk.jpgJakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata PT Pindad (Persero) terus memproduksi dan memasarkan produk senjatanya. Tak hanya untuk keperluan di dalam negeri, produk Pindad pun dikirim ke luar negeri, salah satunya Timor Leste.

Salah satu Engineer Produksi dan Design Pindad, Budi menyebutkan, sudah sejak lama produk dari Pindad ini dipesan oleh pemerintah Timor Leste. Awalnya, senjata berjenis laras panjang rifle ini dipesan 75 pucuk.

"Awalnya 75 pucuk. Tapi kalau masalah pesanan kadang-kadang mereka bertahap, nggak bisa dikerjakan semua," ungkap Budi kepada detikFinance saat ditemui di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, di TMII, Jakarta Timur, dikutip Jumat (30/8/2013).

Bahkan menurutnya, Xanana Gusmao yang saat itu menjabat sebagai Presiden Timor Leste pernah mengunjungi PT Pindad di Bandung.

"Xanana Gusmao pernah ke sana langsung, melihat," katanya.

Budi mengaku tidak tahu menahu secara rinci mengenai, pesanan, harga, kontrak kerja sama yang dilakukan antara perusahaannya dengan mitranya. Namun menurutnya, bentuk kerjasama tersebut dilakukan antar pemerintah kedua negara.

"Timor leste itu order itu, kalau beda negara itu melalui Departemen Pertahanan," katanya.

Selain itu, kata Budi, negara lain yang menjadi pengguna senjata made in Bandung ini adalah Brunei Darussalam. Juga Mali yang membeli produk senjata jenis rifle SS2 M1.

"Timur Tengah juga masuk," katanya.

Budi mengaku, Pindad memproduksi banyak jenis senjata. Mulai dari senjata laras pendek, hingga sniper yang juga diproduksi di Bandung.

"Dalam sebulan kita targetnya buat 200 unit untuk semua jenis," katanya.

Arab Saudi Serukan Dunia Bantu Hentikan Kekejaman Assad

Arab Saudi Serukan Dunia Bantu Hentikan Kekejaman Assad

Pemerintah Arab Saudi menyerukan seluruh komunitas internasional mengeluarkan langkah tegas dan serius dalam upaya menghentikan kekejaman rezim Bashar Al-Assad di Suriah. Posisi yang sama diambil oleh seluruh negara-negara Teluk di bawah bendera Liga Arab.

Arab Saudi Serukan Dunia Bantu Hentikan Kekejaman Assad
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud al-Faisal | REUTERS/Fahad Shadeed
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal, seperti diberitakan al-Arabiya mengutip kantor berita SPA, Selasa 27 Agustus 2013.

"Penolakan terhadap rezim Suriah adalah bentuk keseriusan dan kesungguhan Arab dalam upaya ini. Langkah ini memerlukan juga dukungan dari komunitas internasional untuk menghentikan tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Suriah," kata al-Faisal.


Sementara itu, Liga Arab kemarin kembali menuduh Assad telah menggunakan senjata kimia terhadap warga di luar Damaskus. Menurut para aktivis, korban tewas mencapai lebih dari 1.700 orang di wilayah Ghouta.

"Liga Arab menganggap pemerintah Suriah bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang keji dan menuntut seluruh pelaku kriminal mengerikan ini dihadapkan pada pengadilan internasional," ujar pernyataan Liga Arab.

Menurut sumber diplomat di organisasi tersebut, pernyataan itu telah disepakati oleh negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi dan Qatar. Kedua negara ini tengah berdiskusi soal kemungkinan serangan udara terhadap Suriah.

Saudi dan Qatar juga selama ini yang membantu para pejuang Suriah dalam melawan tentara Assad di berbagai wilayah Suriah. Kedua negara ini juga berada di garis depan dalam menekan komunitas internasional dalam mengambil langkah di Suriah.

Salah satu langkah Saudi adalah mempersenjatai para pejuang Suriah. Saudi tahun ini dilaporkan telah mengirimkan rudal anti-jet tempur untuk Tentara Pembebasan Suriah (FSA). (VivaNews)

Presiden Lantik Panglima TNI dan KSAD Baru

Presiden Lantik Panglima TNI dan KSAD Baru

JUMAT (30/8) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI baru meneruskan Laksamana Agus Suhartono. Presiden juga akan melantik Letjen Budiman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI menggantikan Jenderal Moeldoko.

Presiden Lantik Panglima TNI dan KSAD Baru

Acara pelantikan akan dilangsungkan di Istana Negara sekitar pukul 10.00 WIB. Wakil Presiden Boediono dan para pimpinan kementerian dan lembaga negara akan ikut hadir dalam acara pelantikan.


Jenderal Moeldoko adalah lulusan terbaik dari angkatan 1978. Jabatan terakhirnya adalah KSAD pengganti Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun. Moeldoko pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI, diantaranya Wakil KSAD, Wakil Gubernur Lemhamnas, dan Pangdam III/Siliwangi.

Sementara Letjen Budiman, terakhir menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Sama seperti Moeldoko, Budiman juga lulusan terbaik Akademi Militer angkatan 1978. Sebelumnya, Budiman pernah menjabat posisi Wakil KSAD dan Sekretaris Militer Kepresidenan.

Roket RX2020 Kembali di Uji Coba di Pameungpeuk Garut (FOTO)

Roket RX2020 Kembali di Uji Coba di Pameungpeuk Garut (FOTO)

All Foto by kenyot10 | Kaskus Formil

Roket RX-2020 Folded Fin adalah roket eksperimen pertama LAPAN yang memiliki sirip lipat (wrapped-around fin) dan launcher berbentuk tabung.

Roket ini mempunyai motor roket yang sama dengan RX-2020 ORARI, yang telah berhasil diuji terbangkan pada tahun 2009 lalu.

 


Roket RX2020 Kembali di Uji Coba di Pameungpeuk Garut
Sejumlah karyawan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) mengangkat roket, ke dalam truk pengangkut di Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Senin (26/8).
Roket sepanjang 2000 mm dengan diameter 200 mm RX 2020 adalah jenis roket balistik yang baru dikembangkan pada 2009 dengan bahan bakar propelan komposit (HTPB). Roket jenis ini dapat menggunakan folded fin (sirip tetap) yang diletakkan pada bagian nosel. Roket RX-2020 merupakan roket yang diproyeksikan sebagai ballistis missile dengan jangkauan 20-30 km.
Roket RX-2020 dirancang untuk terbang spin pada kecepatan terbang tinggi dan diasumsikan terbang pada sea level dengan kerapatan konstan 1.225 kg/m3. Gaya Dorong maksimum (Fmax) yang diperoleh pada kisaran (Fr) 2250 kgf yang tercapai selama 7.7 detik. Acuan rancang bangun roket jenis ini mengacu pada roket 122 RM 70 yang mempunyai jarak jangkau 10 km sampai dengan 20 km yaitu roket balistik berbahan bakar propelan padat jenis double base.


Sejumlah karyawan PINDAD mengangkat roket, dari dalam truk pengangkut di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8).



Seorang petugas sedang melakukan monitoring di dalam mobile control room rocket technologi center, di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8)


Sejumlah karyawan PINDAD menyiapkan peluncuran roket di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8).


Roket jenis RX2020 diluncurkan dalam uji coba di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8).

Indonesian Firm Bags P4-b Navy Supply Deal

Indonesian Firm Bags P4-b Navy Supply Deal

http://2.bp.blogspot.com/-cjrs5o1b-4c/T5-qTaYqL1I/AAAAAAAAJYU/yLDBKERwSxQ/s200/LPD_PAL.jpgThe Department of National Defense on Thursday declared an Indonesia company as winner of a P4-billion contract to build two multi-role vessels for the Philippine Navy.

The Bids and Awards Committee chaired by Efren Fernandez, Assistant Secretary for Personnel, said that PT PAL Indonesia (Persero) was the “lone eligible bidder” with a bid price offer of P3,863,999,520.

The ship is designed to transport a battalion or 500 soldiers as well as logistics. It must be equipped with a helipad and medical facility for disaster response, according to documents obtained by the Manila Standard Today.

Other firms that bought bid documents include a joint venture between Astartez Defense and Rescue Solution Co. and Coastal Industries PTE. LTD.; PROPMECH Corporation; Daewoo International Corp. (Daesun – Republic of Korea); Larsen and Toubro (India); Stone of David Tactical Equipment Co.; STX Off-Shore Shipbuilding Co. (Korea); Keppel Philippines Marine, Inc.; and PT Citra Shipyard.

Except for STX and Citra, all the rest were present during the opening of bidding documents but did not submit their bid envelop, giving only PT PAL and Daesun the chance to vie for the bidding.

The BAC did not say why the other bidders withdrew.

Produk masa depan industri pertahanan indonesia

Antara Hakteknas Dan BUMNIS

Hari kebangkitan teknologi nasional merupakan salah satu agenda yang selalu ada di catatan redaksi ARC. Pasalnya, pada acara puncaknya biasanya dilakukan berbagai pameran hasil capaian teknologi anak bangsa. Lebih dari pada itu, pada hari itu juga biasanya para petinggi Kemhan, TNI dan Bumnis berkumpul, sehingga tepat menjadi ajang mencari informasi terbaru mengenai alutsista Indonesia.
Dimulai dari PT.PAL. Perusahaan galangan kapal plat merah ini kini tengah sibuk melakukan sea trial Tug Boat pesanan TNI-AL. Lantaran sudah dalam proses sea trial, maka bisa dipastikan dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima. TNI AL sendiri memesan 2 unit kapal tunda ke PT.PAL.
Sementara untuk proyek KCR-60M, saat ini proses pengerjaannya telah lebih dari 80%. Dijadwalkan sea trial kapal cepat ini akan berlangsung pada sekitar bulan November. Namun demikian, belum bisa dipastikan jenis persenjataan (rudal) maupun sistem tempur yang akan dicangkokan ke kapal ini. “masih ada sekitar 8 perusahaan yang ikut tender sistem manajemen tempur. Yang mana yang menang tak masalah bagi kami untuk mengintegerasikannya”, demikian pernyataan Dirut PT.PAL, M. Firmansyah.

Sementara dari PT.DI, ARC menemui Direktur Teknologi dan Pengembangan PT.DI, Andi Alisjahbana. Ia menjelaskan, CN-235 Patroli Maritim pesanan TNI-AL telah selesai diujikan. Karenanya dalam waktu dekat, atau minggu-minggu ke depan, akan dilakukan serah terima dari PT.DI ke Kementrian Pertahanan lalu ke TNI-AL. CN-235 Patroli maritim ini juga dipastikan telah lengkap berisikan peralatan deteksi. Bahkan jika diinginkan dipersenjatai pun bisa saja. Jalur perkabelan serta lokasi pylon telah disiapkan.
Sementara untuk program KFX/IFX, PT.DI pun masih optimis. Penundaan yang terjadi oleh pihak Korea Selatan dimanfaatkan dengan mematangkan desain serta menyiapkan SDM. Namun, belum bisa dipastikan desain mana yang akan dipilih dari 2 desain yang ada. Andi Alisjahbana juga mengungkapkan pilihan mesin KFX/IFX ada 2 pilihan. Yaitu mesin Eurojet EJ-2000 yang mentenagai Eurofighter atai F-414 yang serupa dengan mesin F/A-18 Superhornet. ”Kedua mesin itu dudukannya sama, tak masalah mesin mana pun nanti yang dipilih,” Jelas Andi.

Dari matra darat alias Pindad, pada Harteknas kali ini juga ditandatangani kontrak sebanyak 82 unit Panser Anoa. Desain Medium Tank kerjasama dengan Turki pun sudah fix, namun masih perlu ada pengembangan. Desain yang dipakai pun ternyata bikinan desainer Pindad. Selain itu, proyek retrofit AMX-13 pun masih berjalan dan diharapkan pada tahun ini prototype-nya telah selesai. Oya, Pindad juga dipastikan menjadi integerator roket pertahanan dalam negeri alias Rhan.

Perkembangan Kapal Selam Indonesia

  http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/s480x480/268504_392515417500636_1835682505_n.jpg
KRI Pasopati 410
Laut Indonesia merupakan salah satu checkpoint yang paling penting di dunia kapal selam.  Sebagian besar dari perdagangan global harus melewati Selat Malaka dan perairan dangkal di sekitar pesisir kepulauan Indonesia.
Situasi ini membuat Indonesia membutuhkan kapal selam yang memiliki teknologi Air-Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan kapal selam bisa beroperasi di dalam laut  hingga 3 minggu, pada kecepatan rendah. AIP membuat diesel-listrik kapal selam sulit  terdeteksi.
Pada kenyataannya Indonesia hanya memiliki 2 kapal selam Cakra yang sudah lawas, serta beberapa Frigate dan Korvet untuk menjaga wilayah yang luas. Kehadiran kapal selam yang terbaik akan memperkuat penjagaan wilayah bawah laut Indonesia, terutama yang  hot spot . Pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut mendorong terciptanya revitalisasi kapal selam ini.
Indonesia pun mulai melakukan perburuan terhadap kapal selam dengan kriteria: senyap, bisa bertahan lebih lama di dalam air dan mematikan. Pada tahun 2007, Indonesia melakukan tender untuk membeli 3 sampai 6 kapal selam pengganti. Peserta tender adalah: Perancis, Jerman, Rusia, Korea Selatan dan Turki.
Kriteria kapal selam yang diinginkan Indonesia ternyata sesuai dengan produk ekspor terbaru dari Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW)- Jerman, yakni  U214 yang memiliki sistem AIP, Namun harganya lebih mahal. Kapal ini  juga digunakan dan dikembangkan oleh Korea Selatan, Turki dan India.
Jerman, Korea Selatan dan Turki yang mendapatkan angin untuk memenangkan tender kapal selam yang diinginkan Indonesia. Namun Rusia membuat gebrakan dan telah menjalin hubungan erat dengan Indonesia, melalui pengadaan berbagai peralatan pertahanan dalam beberapa tahun terakhir, untuk pengadaan: kendaran tempur, pesawat, serta Rudal Yakhont P 800/SS-N-26.
Indonesia menghargai upaya Rusia itu. Apalagi kapal selam improved Kilo 636M adalah pilihan teknis yang baik untuk lingkungan di Indonesia, dan populer di seluruh dunia.  Beberapa negara terdekat  juga telah mengoperasikan kapal selam ini, termasuk India dan China.
kapal-selam-kilo-indonesia
Herald- Australia, 5 September 2007 (Mark Forbes, Koresponden  Jakarta):
INDONESIA akan menyelesaikan kesepakatan $ 1,2 miliar dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, besok  di Jakarta, untuk mendanai pembelian kapal selam Rusia, tank dan helikopter. Akuisisi dua kapal selam Kilo Class yang handal itu, memiliki implikasi strategi yang signifikan dan bisa mengikis dominasi angkatan laut Australia di kawasan.
Juru bicara Angkatan Laut Indonesia, Sugeng Darmawan, mengatakan kepada Herald,  Indonesia  juga memiliki rencana jangka panjang untuk membeli delapan kapal selam Kilo baru lainnya dan dan telah dibahas. Perjanjian Besok  (6 september 2007) akan memperdalam hubungan militer  Rusia dan Indonesia, demi  meningkatkan kemampuan angkatan darat, laut, dan angkatan udara.  Kerjasama ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasokan militer AS.
Berdasarkan kesepakatan itu, Rusia akan memberikan kredit  $ 1,2 miliar untuk membiayai pembelian peralatan militer. Indonesia akan mengakuisisi dua kapal selam konvensional paling canggih yang dibangun oleh Rusia, 22 helikopter dan 20 tank.
Langkah ini akan memicu meningkatnya kekhawatiran tentang perlombaan senjata di kawasan, dengan China, Jepang dan Australia yang juga terlibat dalam akuisisi militer berskala besar . Para pemimpin forum APEC , akhir pekan ini akan membahas pembangunan kekuatan militer yang mengkhawatirkan itu.
Ketua Pusat studi Pertahanan dan Strategis,  Australia’s national university (ANU) Hugh White mengatakan, pembelian kapal selam Kilo  ”secara signifikan menyulitkan” perencanaan angkatan laut Australia, karena kapal selam Kilo Indonesia akan memberikan ancaman nyata terhadap kapal perang permukaan Australia. “Ini adalah kapal konvensional Rusia berkualitas tertinggi, yang kehadirannya secara signifikan meningkatkan kemampuan Indonesia,” ujarnya. “Kapal selam itu memiliki tantangan sangat strategis bagi Australia. Jika terjadi konflik dengan Indonesia, kapal selam Kilo  sangat mempersulit pergerakan kapal-kapal perang permukaan Australia.”
Pembelian persenjataan skala besar yang terus berlanjut di kawasan ini, mengikis keunggulan Angkatan Udara dan laut Australia,  meskipun Australia telah meyiapkan dana $ 10 miliar untuk pengadaan kapal perang destroyer (Air Warfare Destroyer).
Lembaga Pertahanan Australia merencanakan untuk memiliki kapal perusak (destroyer) demi melindungi kekuatan militer yang berada di lepas pantai.
Laksamana Pertama Darmawan mengatakan angkatan laut Indonesia sedang mengusulkan armada 10 kapal selam dan 260 kapal permukaan dalam jangka panjang.
Presiden Vladimir Putin dan Susilo Bambang Yudhoyono akan menyaksikan penandatanganan kesepakatan besok (6 September 2007),  ujar  Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Edy Butar Butar.
Ini adalah kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Indonesia dan kedua pemimpin akan mengadakan pembicaraan meliputi banyak aspek, sebelum melakukan perjalanan ke Sydney untuk KTT APEC.  Keduanya akan medorong Peningkatan perdagangan serta hubungan militer.
Brigadir Jenderal Butar mengatakan kesepakatan itu akan mengurangi ketergantungan militer Indonesia di AS. (Rompies Karuni).
Presiden SBY melihat modelKS  Kilo Class
Presiden SBY melihat modelKS Kilo Class
Lima hari setelah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Susilo Bambang Yudhoyono muncul berita:  Voice of America (Sept 11/07) – Indonesia-Russia Arms Deal Raises Concern
Negara-negara di kawasan seperti Jepang meminta Indonesia untuk menjelaskan niatnya. Apakah Indonesia hanya membeli pengganti usang peralatan dan diversifikasi pemasok kapal selam? Apakah Indonesia hendak menempatkan diri secara mencolok di tengah perlombaan senjata yang relatif tenang di Asian ?  Atau Keduanya ?.  
www.defenseindustrydaily.com 30 Juni 2011:
Presiden Vladimir Putin mampir ke Indonesia untuk finalisasi pinjaman 1,2 miliar USD sebagai bagian dari kerjasama pertahanan dan untuk meningkatkan hubungan ekonomi. Indonesia pun menambah pembelian jet tempur flanker family  SU-27/30 seharga 335 miliar USD.
Juru bicara Kemhan (saat itu) Edy Butar Butar mengatakan kepada Reuter,  tidak ada bank yang mau menyelesaikan perjanjian tersebut. Rusia mengambil inisiatif dengan membuka paket kredit pertahanan itu selama 15 tahun ke depan.
Paket kredit untuk kapal selam tidak bisa dialihkan untuk alutsista lainnya. Adapun yang termasuk dalam daftar belanja adalah: 2  SSK Kilo Class attack submarines, 20 armored vehicles, serta 15-22 helicopters.
Komentar  President SBY:
“We want to diversify the sources of our equipment. Russia is offering us a generous package, and Russia also does not attach any conditions whatsoever. Russia is all business and does not attach any political conditions and that is the way we like it, and that is why we took up the offer.”
Sejak munculnya kekhawatiran Australia dan Jepang atas pembelian kapal selam Kilo oleh Indonesia, up date berita tentang pembelian dua kapal selam itu tidak lagi terdengar.
Namun yang jelas, barang-barang yang masuk ke dalam daftar belanjaan itu sudah berdatangan ke Indonesia: Tank BMP-3, Helikopter Mi35 dan Mi17, Sukhoi SU27/30.
Bagaimana dengan 2 KS Kilo ? Tidak jelas. Namun kontrak itu telah ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Wikipedia Rusia memasukkan Indonesia sebagai operator 2 KS Kilo, type 636M. Namun kepemilikan itu masih dibubuhi tanda tanya, dalam artian perlu verifikasi lebih lanjut. Beberapa wikipedia berbahasa non-latin, juga mencantumkan Indonesia sebagai pemilik 2 KS Kilo Rusia. Antara lain wikipedia berbahasa Korea.
Begitu pula dengan situs www.defenseindustrydaily.com . Situs ini meyakini Indonesia memiliki KS Kilo atau setidaknya berencana ke arah sana.
2 Agustus 2012:
Indonesia memesan memesan 3 kapal selam jenis U-209 dengan sistem internal kapal yang sepenuhnya modern. Pilihan itu dianggap efektif dan berbiaya rendah. Jenisnya diperkirakan antara  U209/1200 atau U209/1400.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan Indonesia resmi menandatangani kontrak  3 kapal selam Korea Selatan yang baru, di bawah skema transfer teknologi. Kapal selam baru pertama akan dibangun oleh Daewoo di Korea Selatan, dengan menghadirkan personil Indonesia dan pelatihan.  Pada tahap kedua akan dilakukan kolaborasi antara Daewoo dan PAL Indonesia. Tahap ketiga akan dibangun di Indonesia.
Biaya tidak diungkapkan, namun istilah-istilah itu bisa menjelaskan kenaikan harga.  Jakarta Globe: Kenaikan harga $ 300 juta USD.
Rencana Strategis Pertahanan Indonesia adalah memiliki 10 kapal selam pada tahun 2024.
Pertanyaannya adalah apakah ketika memasuki tahun 2024, dua KS Cakra masih bisa beroperasi atau harus dikandangkan karena faktor usia. Meski kedua KS Cakra telah di-upgrade di Korea Selatan, namun lambung kapal selam memiliki batas usia  (lifetime), akibat tekanan air saat kapal naik dan turun di dalam laut. Bisa jadi saat batas waktu MEF tercapai, jumlah kapal selam Indonesia kembali berkurang bahkan  bisa mendekati angka awal.
Rapat Kemenhan tanggal 9 Januari 2013 memutuskan untuk kemungkinan memajukan target MEF menjadi tahun 2019. Kok percaya diri banget ?. Ada apa ?
Kapal jenis  sub HDW  yang dipesan Indonesia ke Korea Selatan, juga diproduksi oleh Turki. Turki yang paham dengan proyeksi kapal selam Indonesia terus mengajukan penawaran meski Korea telah memenangkan tender 3 kapal selam.
19 Maret 2012:. Kenaikan Harga Turki Hurriyet Daily News :
Korea Selatan Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering mengumumkan telah memenangkan kesepakatan Indonesia sebesar $ 1,1 miliar untuk tiga kapal selam U209. Tetapi secara sepihak perusahaan Korea meminta pembayaran tambahan menjadi $ 1,4 miliar. “Sementara itu, kami memberikan tawaran terbaik kami untuk Indonesia pada 7 Februari. Sekarang kita sedang menunggu keputusan mereka, “kata pejabat Turki kepada Hurriyet Daily News. ”Kami pikir kami memiliki kesempatan.”
20 Maret 2012: Turki Hurriyet Daily News melaporkan Indonesia telah menghibur Turki atas hilangnya tender kapal selam baru-baru ini, yang Turki tampaknya hilang karena mereka tidak menawar dalam batas waktu yang ditentukan.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono ternyata membahas tender kapal selam masa depan (2024) yang melibatkan U214 subs di mana galangan kapal Turki sedang membangun kemitraan dengan HDW Jerman.
Korea Selatan juga membangun U214s dengan HDW dan siap untuk bersaing. Setiap tender Indonesia mendatang masih akan menarik. Indonesia dan Turki sedang menjajaki kontrak $ 100 juta untuk membangun radio militer dan rencana pembuatan “rudal” yang dirancang oleh Roketsan (kemungkinan 122mm dan 300mm roket, atau dipandu CIRIT 70mm roket), dan kemungkinan APC  FNSS Pars  8 × 8 APC. Malaysia telah  membeli Pars.
Wikipedia melansir, Indonesia juga memesan kapal Selam 209 ke Turki:
In December 2011, Daewoo won a contract to build Indonesia three 1,400-ton Chang Bogo-class submarines for $1.07 billion. Construction of the submarines will start in January 2012 for delivery by 2015 and 2016, for commissioning in the first half of 2018. They’ll be equipped with torpedoes and guided missiles. The submarines are described to be Korea’s original model, bigger and more advanced than Indonesia’s refurbished Type 209/1300. Initially the offered submarines were going to be in-service ROKN submarines. The sale will be done without the involvement of German companies. South Korea is currently the only country outside of Germany independently offering the Type 209 for sale.
Indonesia was also offered two license built Type 209 submarines manufactured by a group of Turkish (SSM – Undersecretariat for Defense Industries) and German companies (HDW/ThyssenKrupp), a deal reported to be valued at $1 billion. SSM was also offering the leases of Type 209 submarines until new submarines could be completed.  The offer has since been superseded by the DSME submarine contract.
Tawaran Turki sangat menggiurkan karena (bersama HDW Jerman) akan memberikan lisensi perakitan U-209 serta dipinjamkan kapal selam sampai perakitan kapal selam selesai. Turki juga menawarkan pembangunan Roket dengan rancangan Roketsan.
U209/1400 Turki
U209/1400 Turki
Berbagai pesan Indonesia tentang kapal selam akhir-akhir ini:
3 Oktober 2012: Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News):
Pangkalan kapal selam TNI AL di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, akan selesai dibangun pada akhir 2012, dan segera beroperasi.
“Pada awal 2013, kapal selam dari Armatim (Armada RI Kawasan Timur) sudah bisa singgah di Teluk Palu,” kata Komandan Pangkalan TNI AL Palu, Kolonel Pelaut Boedi Oetomo, di Palu, Rabu.
30 Juli 2012: Pakta Kerjasama.
Indonesia dan Singapura menandatangani perjanjian penyelamatan kapal selam. Hal ini penting bagi kedua belah pihak. Singapura memiliki layanan kapal selam yang jauh lebih maju, sehingga keahlian mereka akan bermanfaat bagi Indonesia. RSN ini juga akan menguntungkan diri mereka sendiri, dengan memperluas zona bantuan sepanjang rentang yang sangat luas laut antara Samudra Hindia dan Pasifik.  
Bisa jadi Indonesia menyiapkan suplai kapal selam dari 3 negara: Rusia, Korea Selatan dan Turki.
Melalui Turki dan Korea Selatan, Indonesia akan belajar dan mendapatkan lisensi membuat U-209. Sementara lewat Rusia Indonesia mendapatkan kapal Selam Kilo Class, karena masa kreditnya diperpanjang 15 tahun.  Salah satu anggota DPR sempat mengatakan deal pembelian kapal selam dari Korea, mundur 4 tahun dari 2007.
Dengan kondisi ini bisa jadi TNI terlihat percaya diri untuk memajukan MEF  dari tahun 2024 menjadi 2019.
Dengan asumsi itu hingga tahun 2018 diperkirakan Indonesia akan mendapatkan 8 kapal selam baru, 6 dari Korea Selatan dan Turki, serta 2 dari Rusia.
Jangan-jangan sudah ada kapal selam yang  memasuki masa ujicoba sehingga TNI AL buru-buru membangun pangkalannya di Palu. Alutsista kategori strategis memang selalu terlihat abu-abu dan mengundang misteri (JKGR).