Kamis, 26 Februari 2015

HINDARI SANKSI PBB, KORUT GANTI NAMA KAPAL

Kapal  Ocean Maritime Management Korea Utara
Kapal Ocean Maritime Management Korea Utara
Korea Utara mengganti nama dan pemilik kapal sebagai upaya untuk  menghindari sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyasar sebuah perusahaan perkapalan besar di negara tersebut. Sebuah panel pakar juga melaporkan ke Dewan Keamanan PBB bahwa diplomat-diplomat, pejabat dan perwakilan dagang Korut memainkan peran kunci dalam perdagangan senjata dan produk-produk balistik, melanggar resolusi PBB.

AS Siapkan Rudal Launcher Hellfire Indonesia

Jan232015

Helikopter Apache tembakkan rudal Hellfirehelikopter Apache tembakkan rudal Hellfire
Lockheed Martin, Orlando, Florida, mendapatkan kontrak senilai $ 28.246.765 untuk pengadaan 320 launcher dan 4 Launcher Electronic Assembly (LEAs) untuk melengkapi launcher Joint Attack Munitions Systems (JAMS) M299 HELLFIRE, suku cadang dan pemeliharaan teknik. Order ini untuk memenuhi permintaan Korea Selatan, Indonesia, Qatar dan Singapura.

Kodam VI Mulawarman Tambah Pos Pengamanan Perbatasan




Kodam VI Mulawarman Tambah Pos Pengamanan Perbatasan
HO/SETNEG
Jokowi panjat menara.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kodam VI Mulawarman akan menambah jumlah pos pengamanan perbatasan menjadi 50 pos perbatasan, dari 23 pos pengamanan yang ada saat ini.
Hal ini dikatakan Kepala Staf Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Lodewyk Pusung, saat coffee morning di Media Centre Kodam VI Mulawarman di Jl Tanjungpura IV Blok G 55 , Senin (19/1/2015).

"Di perbatasan antara Indonesia Malaysia di Kaltara saat ini dijaga oleh dua batalion. Namun kami akan menambah pengamanan dari 23 pos yang saat ini ada menjadi 50 pos perbatasan. Hal ini untuk antisipasi dan menutup jalur-jalur penyelundupan baik dari kedua negara," kata Pusung, saat melakukan dialog dengan wartawan.

Maju Pesat, Kapal Selam Nuklir China Kagetkan AS

Maju Pesat, Kapal Selam Nuklir China Kagetkan AS

Kemajuan pesat kemampuan kapal selam nuklir China membuat AS kaget. Foto Reuters.
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kaget dan merasa telah diungguli Angkatan Laut China. Sebab, kemampuan kapal selam nuklir China saat ini maju pesat dari perkiraan AS.

TYPHOON MASUK UPGRADE FASE III, MAU DITAMBAH APA?


typhoon


Empat negara yang  bergabung dalam Program Eurofighter telah menandatangani kesepakatan senilai 224 juta Dollar AS untuk paket penambahan kemampuan atau Phase 3 capability enhancement (P3E) untuk Eurofighter Typhoon. Dalam tahapan ini pesawat tempur canggih tersebut akan mendapat tambahan kemampuan untuk melakukan misi dukungan udara jarak dekat.
Meskipun ditandatangani atas nama Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris, salah satu unsur utama pekerjaan adalah melakukan integrasi penuh dari rudal udara ke darat MBDA Brimstone 2 untuk Royal Air Force. Kegiatan ini akan dilaksanakan BAE Systems.
“Brimstone 2 menjadi senjata dukungan udara yang akan lebih meningkatkan efektivitas Typhoon memungkinkan untuk menyebarkan senjata presisi-dipandu terhadap target kecepatan tinggi, target permukaan manuver dengan kerusakan kolateral yang rendah,” Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan.
Sebagaimana dikutip Flightglobal Jumat (27 Unsur-unsur 27/02/2015) paket P3E juga termasuk upgrade avionik, perbaikan sistem misi dan pemeliharaan peralatan dan kemampuan tambahan Eurofighter terkait dengan penggunaan senjata lainnya termasuk rudal di luar visual Meteor dan rudal jelajah Storm Shadow.
Integrasi penuh dari Brimstone 2 akan memungkinkan Typhoon untuk membawa enam senjata, yang akan diintegrasikan dengan menggunakan sepasang peluncur tiga putaran. Standar P3E dijadwalkan akan dikirim pada 2017, dengan upgrade “diharapkan akan diserahkan ke dalam layanan RAF pada akhir 2018,” kata Kementerian Pertahanan.

BEGINI PERBANDINGAN JF-17 THUNDER DAN F-16 FIGHTING FALCON

jf-17

Pesawat tempur multirole JF-17 Thunder buatan Pakistan dan China disebut-sebut cocok untuk Pakistan dan negara-negara berkembang lainnya yang tidak mampu membeli pesawat mahal. JF-17 ini bisa disebut dalam kelas yang sama dengan F-16 buatan Lockheed Martin.

ANGKATAN DARAT AS TAK TERTARIK AMBIL ALIH A-10

A-10-taking-fuel

Muncul wacana untuk memindahkan layanan A-10 Warthog dari Angkatan Udara ke Angkatan Darat Amerika untuk menghindari pesawat itu dari garis pensiun. Tetapi Angkatan Darat menolak usulan itu.

Rabu, 25 Februari 2015

Amankan eksekusi mati 'Bali Nine' TNI bak perang dengan Australia

Pemerintah Indonesia masih belum menetapkan kapan waktu eksekusi mati terhadap para gembong narkoba termasuk duo Bali Nine. Hal ini pun menjadi perbincangan sejumlah kalangan lantaran pemerintah dinilai mengulur-ngulur waktu.


Amankan eksekusi mati 'Bali Nine' TNI bak perang dengan Australia
KAL Serayu penjaga Nusakambangan

Belum pastinya eksekusi mati itu dilakukan, membuat pengacara Bali Nine Julian Mcmahon kegirangan. Bahkan dia menyebut eksekusi mati terhadap kliennya itu ditunda, padahal pemerintah belum pernah mencetuskan dan menetapkan tanggal eksekusinya.

Indonesia Siap Eksekusi Duo Bali Nine, Australia Kalang Kabut

Pernyataan terbaru pemerintah Indonesia soal eksekusi mati terhadap duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang akan secepatnya dilakukan, membuat pihak Australia kalang kabut. Pernyataan ini muncul setelah usaha keduanya untuk mengajukan banding di pengadilan negeri Jakarta ditolak.


Indonesia Siap Eksekusi Duo Bali Nine, Australia Kalang Kabut
Menlu Australia Julie Bishop kembali mendesak Indonesia untuk mengampuni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. | Foto Reuters

Pesawat tempur Turki bertabrakan, empat pilot gugur




Ankara (ANTARA News) - Dua pesawat tempur Turki yang sedang menjalani latihan di Provinsi Malatya, di bagian tengah negara itu, bertabrakan pada Selasa, menewaskan semua empat awaknya, kata militer.

KOK PERANG 3 HARI, 5 JAM SAJA INDONESIA KEDODORAN

Leopard 2A Indonesia
Leopard 2A Indonesia
Baru-baru ini Menter Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan dengan sumber daya yang dimiliki sekarang ini, Indonesia hanya akan mampu melakukan perang tiga hari. Hal itu ditanggapi pengamat pertahanan asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mochamad Nur Hasim yang justru menyebutnya lebih parah.
Dia memperkirakan seluruh kekuatan pertahanan keamanan (hankam) Indonesia jika berperang selama lima jam saja sudah keteteran. Ia juga ragu, jika Indonesia mengalami nasib seperti Irak yang diserang negara yang memiliki peralatan perang canggih dan modern seperti Amerika Serikat (AS) mampu bertahan tiga hari.
“Jangankan tiga hari, perang selama lima jam saja Indonesia sudah keteteran,” ujarnya kepada Republika, Minggu (22/2).
Ia mencontohkan, kalau Indonesia menghadapi serangan dan terjadi di tiga titik berjauhan yaitu di Pulau Papua, Aceh, hingga Jawa maka yang menjadi problem keterbatasan mobilisasi pasukan untuk bisa mengatasi persoalan-persoalan itu. Kalau mobilitas terlambat, kata dia, tentunya musuh sudah masuk Indonesia.
Sebuah tank amphibi BMP-3F buatan Rusia milik Marinir TNI AL melakukan loncatan dan tembakan disela-sela Gladi bersih peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung, Komando Armada Kawasan Timur Indonesia TNI AL, Surabaya, Jatim, Sabtu (4/10).
“Kalau kita benar-benar berperang melawan negara lain yang sistem peralatannya lebih canggih seperti Australia, Singapura maka ada kekhawatiran kita tidak siap menghalau serangan dari wilayah luar,” jelasnya.
Ia menyebutkan, lemahnya pertahanan Indonesia karena beberapa sebab. Pertama, beberapa usia alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dimiliki Indonesia sudah tua. Sementara alutsista di negara ini masih sangat kurang dibandingkan negara-negara pemilik alutsista canggih itu.
Disatu sisi, negara selama ini pemerintah hanya fokus membeli pesawat. Padahal, ada pesawat F16 yang kini masih terkena embargo.
Disinggung mengenai komentar Anggota Komisi I DPR mengenai anggaran untuk Kemenhan yang terbilang besar atau lebih dari Rp 100 triliun, ia menyebutkan bahwa anggaran itu hanyalah untuk Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF).
“Anggaran itu sangat kurang dan tidak mencakup apabila terjadi perang modern yaitu perang menggunakan teknologi. Misalnya ada negara yang mengirim pesawat tanpa awak atau rudal ke Indonesia dan jangkauannya sangat jauh, kita tidak bisa menanganinya karena tidak memilikinya,” katanya.
Seharusnya, kata dia, besarnya porsi anggaran pertahanan yang diberikan untuk Indonesia bukan dibandingkan dengan pos anggaran lain. Melainkan harus dibandingkan dengan anggaran pertahanan negara lain yang militernya lebih baik seperti Singapura dan Malaysia, bahkan AS.
Belum lagi, energi untuk mendukung sektor pertahanan yang dinilainya masih kurang. Ia menceritakan, selama ini latihan pasukan tentara terkendala akibat kurangnya bahan bakar. Menurutnya, negara ini cenderung mengekspor dibandingkan mendukung kebutuhan dalam negeri, termasuk untuk angkatan perang Indonesia. Akibatnya ketika tentara akan berlatih menggunakan mesin tempur yang menggunakan bahan bakar menjadi terkendala.
Belum lagi Indonesia yang belum memiliki kilang bahan bakar. Sehingga, jangka waktu suplai minyak hanya selama 22 hari. Ia mempertanyakan kalau kilang itu ada di tempat jauh dan Indonesia sedang dilanda perang maka kendaraan mau diberi bahan bakar apa. “Itu riil, itu penggunaan energi nasional itu dalam kondisi darurat,” ucapnya.
Seharusnya, kata dia, pemerintah memberikan alokasi energi khusus untuk suplai pertahanan, terutama untuk menghadapi perang, krisis.
Nur Hasim juga mengkritik Indonesia yang masih menggunakan konsep tradisional atau lama. Indonesia disebutnya menerapkan konsep pertahanan keamanan yang melebur dengan pusat kekuatan sipil atau permukiman masyarakat atau pusat kekuatan sipil.
“Kita tidak membayangkan kalau markas besar TNI dibom karena disekitarnya sudah ada fasilitas sipil seperti rumah penduduk. Sedangkan Kostrad terletak di dekat istana negara,” ujarnya.
Kalau konsep ini dipertahankan, kata dia, seharusnya tentara harus mencegat musuh di wilayah paling luar atau perbatasan. Tetapi, lagi-lagi pertahanan bangsa rapuh, bahkan kasus pencurian ikan secara ilegal saja belum mampu diselesaikan.
“Apalagi kalau ancaman pertahanan. Sementara kalau melihat konsep pasukan tempur modern kan mengguncang lewat laut, darat, dan udara karena proses mobilisasi reaksi cepat,” katanya.
Faktanya, Indonesia masih dominan kekuatan di darat. Padahal, seharusnya ada penyeimbang kekuatan, baik udara, laut, dan darat. Indonesia juga harus memetakan secara jelas siapa yang dianggap sebagai musuh. Mulai dari siapa musuh yang dihadapi, seperti apa, hingga ancaman kekuatannya seperti apa.
Jika memang demikian, kata dia, ia sepakat dengan pernyataan Ryamizard yang dibuka ke khalayak karena supaya mereka paham dan ada kesamaan untuk membangun pertahanan. “Lagipula sudah ada lembaga yang melakukan analisis sistem ketahanan negara,” ucapnya.

Kisah keberanian TNI AL mau serang kapal perang canggih Portugal

Soal keberanian pasukan TNI memang tak diragukan lagi. Banyak cerita heroik aksi berani di tengah keterbatasan. Cerita soal para awak kapal KRI Pattimura ini salah satunya.


Saat itu tahun 1975, Kondisi di sekitar perbatasan Indonesia dan Timor Portugis (kini Timor Leste), berlangsung tegang. Apalagi Portugal sudah menarik diri, dan membiarkan wilayah ini di ambang perang saudara.


Kisah keberanian TNI AL mau serang kapal perang canggih Portugal

Situasi semakin tidak terkendali, baku tembak antara massa pro-Indonesia dan pro-kemerdekaan bahkan pro-kolonialisasi terus terjadi. Jenazah dilaporkan bergeletakan hampir di setiap sisi jalan.

AFSEL: DEAR ISRAEL, BISAKAH DOKUMEN RUDAL KAMI YANG ANDA CURI DIKEMBALIKAN?

mokopaw

Ketika Afrika Selatan menemukan bahwa Israel telah mencuri teknologi rudal anti-tank mereka pada tahun 2010, negara tersebut dengan sopan meminta agar Israel mengembalikan blueprint yang dimaling,  demikian menurut dokumen dinas rahasia Mossad yang bocor ke Al Jazeera..
Daripada menderita malu di panggung global, Afrika Selatan memilih diam dan menutupi pencurian tersebut.
Pada tahun 2010, Afrika Selatan menangkap dua orang yang mencuri cetak biru untuk ruudal udara ke darat Mokopa, bersama dengan teknologi senjata rahasia lainnya, dan mencoba untuk menjualnya kepada intelijen Israel yang menyamar sebagai pembeli Rusia.
Jaksa, bagaimanapun, memilih untuk tidak sepenuhnya mengungkapkan sejauh mana seorang pengusaha Israel terlibat.
Wartawan kemudian diberi penjelasan palsu bahwa Israel telah ditawari tetapi “tidak tertarik,” dan telah gai “lelucon,” di pasar gelap, lapor Al Jazeera dan dikutip Ria Novosti Rabu (25/02/2015)
Pada kenyataannya, bahwa pengusaha Israel sangat tertarik dan kemungkinan membeli cetak biru sebelum kemudian diberikan untuk Mossad, Al Jazeera melaporkan, mengutip kabel rahasia Israel.
mokopa
Ketika dihubungi oleh Afrika Selatan, Israel mengatakan tidak punya keinginan untuk memproses warganya dan menolak untuk menyelidiki bagaimana orang itu datang untuk memiliki cetak biru dicuri.
Dalam kasus tersebut Afrika Selatan meminta setidaknya dokumen-dokumen rahasia itu dikembalikan dengan satu syarat: Jangan menyimpan dendam.
“Mengingat kerjasama yang kuat antara kami,” kata Mossad dalam sebuah surat rahasia ke Afrika Selatan, “Setidaknya kita bisa mengembalikan cetak biru rudal kepada Anda.”
“Seorang warga Israel, Talia Yitzhak, terlibat dalam urusan ini,” lanjut surat itu, “Tetapi pejabat yang berwenang bahwa warga Israel tidak akan menuntut orang tersebut. ”
Afrika Selatan tampaknya menyetujui hal tersebut. Sementara itu, dua tersangka lainnya dalam kasus ini mengaku bersalah dan dihukum penjara.

Kisah Persahabatan Jakarta dan Moskow: 65 Tahun Pasang-Surut Relasi Dua Negara

Sejak resmi menjalin hubungan diplomatik di tahun 1950, barulah enam tahun kemudian Presiden RI Soekarno menginjakkan kaki di Uni Soviet. Sejak kunjungan itulah, hubungan persahabatan antara kedua negara terus berkembang. Namun, itu tak berarti bahwa hubungan antara kedua negara tidak pernah mengalami kemunduran. 


Kisah Persahabatan Jakarta dan Moskow: 65 Tahun Pasang-Surut Relasi Dua Negara
Dari kiri ke kanan: kosmonot legendaris Uni Soviet Yuri Gagarin, Nikita Khruchev, Presiden RI Soekarno, dan Leonid Brezhnev di Kremlin, Moskow, Juni 1961. | Foto: RIA Novosti

Parlemen : Batalkan Beli Alutsista Brasil, Alihkan ke Rusia

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, menyarankan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersiap mengalihkan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Brasil. Itu berkaitan dengan sikap Presiden Brasil, Dilma Rousseff, yang mengatakan insiden penolakan mandat Duta Besar Indonesia tak akan menyebabkan dampak negatif pada hubungan kedua negara.


Parlemen : Batalkan Beli Alutsista Brasil, Alihkan ke Rusia

Menurut Novanto, perdagangan Brasil dengan Indonesia hanya $4 miliar atau Rp51 triliun pada 2014. Jumlah itu tidak sampai satu persen dari total perdagangan Brasil dengan negara-negara lain sebesar $454 miliar atau Rp 5.871 triliun. Terhentinya perdagangan dengan Indonesia, tidak akan banyak berpengaruh.

AS: NEGARA TELUK BELUM LAYAK PUNYA SILUMAN

AIR_F-35_Left_Wingover_Rear_View_lg
Amerika Serikat menyatakan belum akan menawarkan jet tempur generasi kelima F-35 kepada negara-negara di kawasan Teluk. Menurut Amerika jet tempur generasi keempat masih memadahi untuk mengatasi ancaman di kawasan tersebut sehingga belum layak untuk memiliki siluman ini.
“Setidaknya untuk jangka pendek tidak ada penjualan F-35 ke kawasan itu,” kata Frank Kendall, US Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi, Teknologi dan Logistik, kepada wartawan di Abu Dhabi Senin (23/02/2015). “Saya pikir itu akan menjadi penjualan sangat sensitive.”
Kendall mengatakan ancaman yang dihadapi wilayah dapat ditangani dengan memadai dengan armada saat ini seperti Uni Emirat Arab yang menggunakan 80 F-16 Blok 60.  Negara ini telah meminta agar diupgrade ke blok 61 dan juga meminta tambahan 30 Blok 61.
Dassault Aviation perusahaan Perancis juga menjual 24 jet tempur Rafale ke Mesir bulan ini, memicu sumber industri mengatakan pemerintah daerah lainnya mungkin juga mempertimbangkan pesawat. Sebuah sumber senior Prancis mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa Qatar berada di tahap akhir negosiasi mengenai 36 jet Rafale.
UEA juga telah mempertimbangkan Eurofighter Typhoon yang dibangun oleh Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol.
“Ini adalah pasar yang cukup baik untuk pesawat tempur generasi keempat dan kami bukan satu-satunya,” kata Kendall. ” F-16 kompetitif dan kami siap untuk membuktikan teknologi terbaru pada mereka.”

Proyeksi Sistem Rudal Pertahanan Udara Indonesia

Berbicara tentang sistem pertahanan udara, tidak mungkin Antey 2500 bakalan mengisi arsenal TNI.


Pertama – tidak ada sejarahnya pembelian SAM pada TNI yang merupakan barang retrofit. Awal 2000-an pasca embargo kita pernah ditawari oleh Inggris rudal Rapier retrofit dan baru baru saja pasca Jokowi dilantik, Amerika Serikat menawarkan 50 peluncur dengan 150 Hawk retrofit. Kesimpulan akhirnya sama yaitu semuanya ditolak.


S-300VMU
S-300VMU

Jumat, 20 Februari 2015

Indonesia dan Kroasia Bahas Kerjasama Pembangunan Kapal Selam

Kapal selam kelas Una (photo : Slovenian MoD)

Kroasia RI Bahas Kerjasama Industri Pertahanan

Pemerintah Kroasia mengajukan beberapa peluang kerjasama industri pertahanan kepada Pemerintah Indonesia. Peluang kerjasama kedua negara ini disampaikan Duta Besar Kroasia untuk Indonesia Drazen Margeta kepada Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, Senin (16/2) di Kantor Kemhan, Jakarta.

TNI AD Terima 2 Kapal LCU 1.000 DWT dan 2 Tugboat

 ADRI XLVIII kapal LCU terbesar TNI AD (photo : TNI AD)

KASAD Terima 2 Kapal LCU dan 2 Tug Boat Hasil Karya Anak Bangsa

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menerima penyerahan alutsista baru berupa dua buah Kapal pendarat serbaguna 1000 Dead Weight Tonnage (DWT) yaitu KM ADRI XLVIII dan ADRI XLIX, dan dua buah Tug Boat yaitu AD1 dan AD2, serta suku cadang dari PT. Putrindo Adiyasa Perkasa di Galangan II PT. Dok Kodja Bahari Tanjung Priok, Rabu (18/2).

Negosiasi Indonesia untuk Sukhoi SU-35

Wakil Presiden Rosoboronekspotin, Sergeo Goreslavski mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaannya sedang melakukan negosiasi (currently negotiating) dengan Indonesia, tentang ketersediaan jet tempur Su-35.



Dia mengatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia Wakil Marsekal Agus Supriatna merasa sangat cocok dengan jet tempur Rusia Su-35 untuk memenuhi kebutuhan Indonesia.

Rusia menampilkan jet tempur baru SU-35 saat China Airshow 11 November 2014. (finnish.ruvr.ru | JKGR)

Jet Tempur F-16 Thailand Jatuh, 1 Perwira Militer Tewas

Bangkok, - Sebuah jet tempur F-16 milik Thailand jatuh saat melakukan latihan hari ini. Seorang perwira militer Thai tewas dalam insiden itu.

145 Unit Pesawat R80 Rancangan Habibie Sudah Dipesan

Pesawat R-80 (photo : Defense Studies)

Jakarta -Meski belum selesai dibuat, pesawat rancangan mantan Presiden RI BJ Habibie sudah banjir pesanan. Hingga saat ini, sebanyak 145 unit pesawat turbo prop R80 sudah dipesan sejumlah maskapai. 

Sejumlah Lanud di Perbatasan Akan Naik Status

Pangkalan udara di perbatasan yang akan ditingkatkan statusnya adalah Lanud Ranai, Lanud Tarakan, Lanud Leo Wattimena Morotai, dan Lanud Merauke (photo : Jeff Prananda)

Sukhoi TNI AU Kejar Pesawat Tanpa Awak di Ambalat

Setelah sembilan hari melakukan patroli udara di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, pilot Sukhoi 27 dan 30 dari Skudron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (17/2/2015) pukul 10.00 Wita menangkap adanya sinyal wahana asing seperti UV atau pesawat tanpa awak akan masuk wilayah Indonesia, tepatnya di wilayah perbatasan Ambalat.


Sukhoi TNI AUyang diawaki Komandan Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar Letkol Pnb David Tamboto terbang rendah di Bandara Juwata Tarakan usai mengejar pesawat tanpa awak yang akan masuk perbatasan Ambalat. (Tribunnes Katim/Junisah).
Sukhoi TNI AUyang diawaki Komandan Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar Letkol Pnb David Tamboto terbang rendah di Bandara Juwata Tarakan usai mengejar pesawat tanpa awak yang akan masuk perbatasan Ambalat. | Foto : Tribunnes Katim/Junisah

Siang itu, dua pesawat buatan Rusia yang diawaki pilot Komandan Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Letkol Penerbang David Tamboto dan dua pilot Sukhoi take off dari Bandara Juwata Tarakan melakukan operasi patroli udara “Sandi Perisai Sakti 2015″.

China Uji Coba Rudal Balistik Kapal Selam, Mampu Jangkau AS


Pada tanggal 23 Januari 2015 China melakukan uji penembakan rudal balistik JL-2 (Julang-2) dari sebuah kapal selam, menurut sumber di Departemen Pertahanan AS dikutip The Washington Times.  Uji coba ini menjadi sorotan sekaligus meningkatkan kekhawatiran bagi AS tentang kian bertambahnya jumlah kapal selam China yang mampu meluncurkan rudal balistik.

Rusia Bersedia Lakukan ToT Peralatan Militer Kepada Indonesia

Rusia kembali menegaskan tawarannya ke Indonesia untuk memperluas kerja sama di bidang pertahanan. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memperkuat posisi Rusia di pasar industri pertahanan dunia.


Rusia Bersedia Lakukan ToT Peralatan Militer Kepada Indonesia
Sukhoi menerbangkan pesawat SU-35 pertama kali, tahun 2007

Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan, rencana yang ditawarkan berpusat pada rancangan pengembangan pertahanan dengan sistem ofset yang mencakup transfer teknologi (transfer of technology/TOT), produksi komponen dan infrastruktur bersama, dan pembentukan pusat layanan pemeliharaan dan perbaikan di Indonesia.

Panglima : Pengerahan Pasukan TNI Tak Perlu Izin DPR

Draft revisi undang-undang TNI yang diajukan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mendapat kritik. Kritik datang dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Menurutnya, pengerahan pasukan tak perlu izin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Draft revisi UU tersebut tengah dimasukkan ke dalam Prolegnas 2015. “Itu teknis ya. Saya sudah koreksi beberapa hal yang perlu dibenahi. Contohnya apakah diperlukan pengerahan militer dalam operasi selain perang, konteks menangani bencana harus izin dulu dari DPR. Masa perlu, kan enggak perlu,” ujar Moeldoko usai melepas 8 ratus prajurit perdamaian di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu (18/2/2015).



Jenderal Moeldoko menambahkan, dalam draft revisi UU TNI tersebut, pihaknya juga telah mengajukan pengadaan Komando gabungan wilayah pertahanan (Kogabwilhan) kepada Presiden Joko Widodo. Adanya Kogabwilhan ini untuk memudahkan koordinasi TNI dengan membagi komando di tiga wilayah timur, tengah, dan barat.

Guru Besar UI Kritik "Jurus Dewa Mabuk" Tony Abbott

"Isu pelaksanaan hukuman mati di Indonesia telah dijadikan komoditas politik oleh para politisi Australia" 


Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyesalkan pernyataan Tony Abbott yang mengungkit bantuan Australia kepada Indonesia dalam bencana tsunami Aceh dan mengaitkannya dengan upaya pembatalan hukuman mati atas dua warganya dalam waktu dekat.


Guru Besar UI Kritik Jurus Dewa Mabuk Tony Abbott

"Pernyataan Tony Abbott itu patut disesalkan," kata Hikmahanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Mayoritas rakyat Australia dukung eksekusi hukuman mati

Satu survei khusus Morgan Poll melalui pesan singkat (SMS) menunjukkan, 52 persen warga Australia setuju terpidana mati penyelundupan narkoba di negara lain harus dieksekusi, sementara 48 persen lainnya mengatakan tidak setuju.


Mayoritas rakyat Australia dukung eksekusi hukuman mati
Polisi menjaga dua warga Australia terpidana mati dalam kasus penyelundupan 8,2kg heroin Andrew Chan (tengah) dan Myuran Sukumaran (kiri) | ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Rabu, 11 Februari 2015

Rusia sambut gembira rencana TNI AU beli jet tempur Sukhoi Su-35

Rusia sambut gembira rencana TNI AU beli jet tempur Sukhoi Su-35
Sukhoi su-35. ©wikipedia.org
Merdeka.com - TNI AU berencana membeli jet tempur Su-35 untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger yang sudah uzur. Maklum pesawat F-5 buatan Northrop Co, Amerika Serikat ini sudah digunakan TNI AU selama 30 tahun lebih.

TNI AU Berharap Pemerintah Setujui Pengadaan Sukhoi Su-35

Sukhoi Su-35. Foto: Wikipedia
TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia menilai pesawat Sukhoi Su-35 buatan Rusia memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU. Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna kepada kantor berita Antara, Rabu (4/2).

“Semoga pengadaan pesawat Sukhoi Su-35 disetujui pemerintah. Semua boleh menawarkan (pesawat), tapi keinginan kami sebagai orang-orang operasional ingin kalau bisa pesawat generasi IV ke atas,” ujar Supriatna usai membuka Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut Supriatna, selain memenuhi spesifikasi, pesawat Sukhoi Su-35 dipilih TNI AU karena perawatan pesawat tersebut lebih mudah dilakukan.
TNI AU menginginkan pesawat tempur yang lebih canggih untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger II yang telah memasuki masa pensiun.
 
Opsi pembelian 16 pesawat tempur Su-35 dari Rusia tengah dipertimbangkan Kementerian Pertahanan Indonesia. Opsi pembelian pesawat tersebut telah lama dibicarakan dalam pertemuan perwakilan Kementerian Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dengan Kepala Staf dan Komando Angkatan Udara Rusia pada pertengahan Januari 2014 lalu.
Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat tempur Su-27SK/SKM dan Su-30 MK/MK2. Hingga 2024, akan ada delapan skuadron yang berisi 16 unit pesawat tipe “Su” per skuadronnya. Kemungkinan skuadron tersebut akan diisi oleh pesawat unggulan saat ini, yakni Su-35.

Debut Pesawat Tempur Su-35 di HUT Angkatan Udara Rusia

Jet tempur super manuver multiguna generasi 4++ terbaru Su-35 untuk pertama kalinya ikut serta dalam atraksi peragaan manuver di udara dalam perayaan hari jadi Angkatan Udara Rusia di Lipetsk, Selasa (12/8). Baca selengkapnya. >>>

Sanksi Barat Tak Pengaruhi Minat Ekspor dari Rusia, Termasuk ke Indonesia

Rusia terus bertahan di peringkat kedua dunia dalam jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan ekspor senjata dan teknologi militer. Pada awal 2014 lalu diumumkan hasil akhir pendapatan ekspor senjata selama 2013 telah melewati angka 15 miliar dolar AS. Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia telah membeli beberapa pesawat tempur multifungsi dari Rusia, yakni Su-27 dan Su-30, sepuluh helikopter Mi-35, 14 helikopter Mi-17, 17 kendaraan tempur infanteri BMP-3F, 48 kendaraan lapis baja BTR-80A, dan sembilan ribu senapan Kalashnikov AK-102. Pada Desember 2011, Rusia dan Indonesia telah menandatangani kontrak pengiriman enam pesawat tempur ke Indonesia seharga 500 juta dolar AS