Kamis, 12 Mei 2016

Pindad Luncurkan Senjata Khusus Operasi Rahasia

Senjata baru PT Pindad dengan nama Senapan Serbu (SS) 2 Subsonic. (photo : Liputan6)

Liputan6.com, Malang - PT Pindad (Persero) meluncurkan senjata baru pada Rabu (11/5/2016). Senapan yang diberi nama Senapan Serbu (SS) 2 Subsonic tersebut diluncurkan di Lapangan Tembak 1000, Turen, Malang, Jawa Timur. 

Peluncuran senapan tersebut langsung dilakukan oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim. Dikatakan Silmy, senjata ini dirancang untuk misi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.

"Ini spesial kami design untuk operasi khusus, jadi saat menembak itu tidak ada suaranya. Seperti model penyergapan, penyerbuan senyap, dan lainnya," kata Silmy diTuren, Malang, Rabu (11/5/2016).
Silmy menegaskan SS 2 Subsonoc ini merupakan modifikasi dari SS 2 yang merupakan produk senapan andalan Pindad. SS 2 menjadi senapan terlaris yang diproduksi oleh Pindad. Hal ini yang menjadikan perseroan memiliki keinginan untuk melakukan modifikasi.

SS 2 Subsonic ini diklaim Silmy menjadi senjata paling senyap saat digunakan. Produk pesaingnya MP 7 diakui Silmy suaranya masih lebih kencang dibandingnkan Subsonic produksi Pidnad ini.

"Saya waktu mencobanya saja kaget, saya pernah mencoba MP7, tapi ternyata suaranya lebih senyap, ini luar biasa," tegas Silmy.

Untuk mengasilkan senapan seperti ini, Silmy mengaku peluru yang digunakan juga harus khusus. Inilah yang menjadi keunggulan SS 2 Subsonic. "Pelurunya ini khusus, kalibernya juga lebih besar dari MP 7," ungkap Silmya.

Dengan dilakukannya uji coba ini, Pindad siap untuk memproduksi masal. Hanya saja untuk memulai produksi, Pindad masih menunggu hasil pemesanan. Saat ini TNI dan Polri menjadi konsumen utama Pindad. (Liputan6)

Senjata Subsonic Buatan Pindad Tidak Akan Diekpor, Ini Alasannya

SURYAMALANG.COM, TUREN - PT Pindad Persero berhasil memroduksi senapan subsonic SS2-V7 beserta pelurunya. Senajata tersebut dikenalkan ke media, Rabu (11/5/2016) di lorong 1000 PT Pindad Turen.

Selain SS2-V7, PT Pindad tengah menyiapkan senapan subsonic lainnya, PM2-V2 yang menggunakan peluru kaliber 0.9 milimeter.

Penggunaan senjata subsonic ini mempunyai berbagai keunggulan. Misalnya untuk penyergapan, anti teroris hingga perang kota.

“Jika menggunakan senapan konvensional keberadaan penembak bisa diketahui lawan. Kalau dengan senjata ini tidak ada suara, tiba-tiba musuh jatuh,” tutur Direktur Utama PT indad (Persero), Silmy Karim.

Produksi senjata ini sebagai jawaban Pindad, akan kebutuhan senjata untuk operasi khusus. Masih menurut Silmy, ada kebutuhan senjata subsonic dalam berbagai operasi pasukan khusus. Misalnya saat operasi Woyla yang dilakukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Saat itu pasukan khusus Angkatan Darat (AD) tersebut menggunakan MP5, senapan subsonic asal Jerman. Ke depan, Silmy berharap SS2-V7 bisa menggantikan kebutuhan varian senapan impor tersebut.

“Namun senapan dan peluru subsonic ini hanya untuk pasar dalam negeri. Tidak akan kita ekpor,” tegas Silmy.

Alasannya, teknologi subsonic ini menyangkut kerahasiaan dan kelebihan teknologi Pindad. Karena itu, Pindad membatasi penjualannya. Sejauh ini hanya TNI AD yang sudah menggunakan senapan dan peluru senyap ini.


“Tidak semua harus komersial, ada hal-hal yang harus kita jaga dan kita miliki sendiri. Termasuk senjata subsonic ini,” tandasnya.

(SuryaMalang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar