Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui kemungkinan
penjualan rudal AIM-9X Sidewinder dan peralatan terkait kepada Israel,
laman Air Force Technology melaporkan.
Pemerintah Israel sebelumnya telah mengajukan permohonan pembelian 600 rudal AIM-9X-2 Sidewinder Block II, 50 rudal pelatihan udara CATM-9X-2 dan empat rudal dummy (kosong).
Paket penjualan rudal yang senilai USD 544 juta itu, sudah termasuk peralatan pendukung dan alat uji rudal; suku cadang dan peralatan perbaikan; pelatihan dan peralatan pelatihan personel; dan logistik dan dukungan terkait.
Pemerintah Israel sebelumnya telah mengajukan permohonan pembelian 600 rudal AIM-9X-2 Sidewinder Block II, 50 rudal pelatihan udara CATM-9X-2 dan empat rudal dummy (kosong).
Paket penjualan rudal yang senilai USD 544 juta itu, sudah termasuk peralatan pendukung dan alat uji rudal; suku cadang dan peralatan perbaikan; pelatihan dan peralatan pelatihan personel; dan logistik dan dukungan terkait.
Perusahaan pertahanan AS Raytheon Missile Systems bertindak sebagai
kontraktor utama dalam program penjualan rudal kepada Israel ini.
AIM-9 Sidewinder adalah rudal udara ke udara jarak pendek dengan pelacakan inframerah canggih. Rudal ini kompatibel dengan pesawat tempur F-15, F-16, F/A-18 dan F-4, pesawat serang A-4, A-6 dan AV-8B, dan helikopter AH-1 Cobra.
Pada Juni lalu, Raytheon memenangkan kontrak untuk memasok 485 rudal AIM-9X Block II untuk Angkatan Laut Amerika Serikat, Angkatan Udara dan Angkatan Pertahanan Singapura, Belanda, Kuwait dan Turki.
Permintaan Israel atas rudal ini datang bersamaan dengan serangan udara Angkatan Udara Israel di Jalur Gaza, Palestina.AIM-9 Sidewinder adalah rudal udara ke udara jarak pendek dengan pelacakan inframerah canggih. Rudal ini kompatibel dengan pesawat tempur F-15, F-16, F/A-18 dan F-4, pesawat serang A-4, A-6 dan AV-8B, dan helikopter AH-1 Cobra.
Pada Juni lalu, Raytheon memenangkan kontrak untuk memasok 485 rudal AIM-9X Block II untuk Angkatan Laut Amerika Serikat, Angkatan Udara dan Angkatan Pertahanan Singapura, Belanda, Kuwait dan Turki.
Serangan udara tersebut dikabarkan telah menewaskan lebih dari 175 warga Palestina, melukai ribuan dan membuat ribuan warga Palestina lainnya mengungsi.
Pada hari Senin lalu, Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Gaza, dengan sistem pertahanan udara Patriot di dekat kota Ashdod.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar