Menurut Andika, laporan itu disampaikan langsung oleh Christian kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman melalui teleconference, Minggu kemarin, 6 Juli 2014.
"Pesan itu isinya mereka (pelaku teror) mengajak semua kelompok masyarakat untuk golput atau tidak mencoblos saat Pilpres 2014," ujar Andika saat dihubungi VIVAnews, Jakarta, Senin 7 Juli 2014.
Dalam pesan singkat itu para kelompok separatis juga mengancam akan menyerang pos Polisi dan pos TNI AD.
Dengan adanya laporan tersebut, KSAD Jenderal Budiman langsung menginstruksikan agar para personel meningkatkan kewaspadaan dan tetap menjaga keamanan di Papua.
"KSAD juga mengatakan kondisi (di Papua) secara keseluruhan masih aman," kata Andika.
Terkait hal itu, untuk pengamanan Pemilihan Presiden 2014, sesuai Telegram Panglima TNI No TR/316/2014 tanggal 2 April 2014, kekuatan personel khusus di Komando Daerah Militer (Kodam) XVII di Papua dan Papua Barat akan diterjunkan sekitar 2.340 personel.
Jenderal Budiman, kata Andika, juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi jelang pilpres 9 Juli nanti. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar