Situasi Menjelang Peluncuran KRI Teluk Bintuni 520
Situasi
terkini digalangan kapal milik PT DRU Lampung tempat KRI Teluk Bintuni
520 dibangun. Posisi kapal sendiri sudah digeser mendekati bibir
landasan. Bagian bawah kapal dialasi puluhan balon udara berbentuk
tabung besar yang akan memudahkan kapal saat diluncurkan ke laut. Foto
diambil di galangan kapal PT Daya Radar Utama - Panjang, Jumat 5
September 2014.| Saryah M Sitopu / Saibumi.com
Dua Escavator Siaga -
Dua ekskavator Kobelco disiapkan untuk membantu mendorong KRI Teluk
Bintuni saat meluncur ke laut. Kedua ekskavator tersebut merupakan
rencana cadangan jika saat peluncuran nanti, agak tersendat maju menuju
laut. Maka ekskavator akan dipakai untuk membantu mendorong kapal khusus
pengangkut tank milik AL tersebut. Foto diambil di galangan kapal PT
Daya Radar Utama - Panjang, Jumat 5 September 2014.| Saryah M Sitopu /
Saibumi.com
Naik Crane -
Pekerja yang akan mengoperasikan KRI Teluk Bintuni dinaikkan keatas
kapal dengan crane lengkap memakai jaket pelampung. Saat diluncurkan
kelaut, para pekerja ini akan memeriksa sistem perlengkapan kapal dan
memastikan semua sistem berjalan lancar. Foto diambil di galangan kapal
milik PT Daya Radar Utama - Panjang, Jumat 5 September 2014.| Saryah M
Sitopu / Saibumi.comInsiden Kecil Sebelum Peluncuran KRI Teluk Bintuni 520
Insiden Kecil Sebelum Peluncuran KRI Teluk Bintuni 520Sling Penahan KRI Teluk Bintuni Putus Sebelum DiresmikanPetugas
dari PT DRU dan Angkatan Laut langsung memeriksa dan mendokumentasikan
sling baja yang putus. Seling baja penahan KRI Teluk Bintuni putus
sebelum resmi diluncurkan | Saryah M Sitopu / Saibumi.com
Tali sling baja yang menahan kapal KRI Teluk Bintuni putus pada 15.10 WIB. Kejadian tersebut mengakibatkan kapal perang khusus angkut tank tersebut meluncur ke laut sebelum diresmikan, Kamis 5 September 2014.
Putusnya sling tersebut baru diketahui setelah kapal secara tiba-tiba meluncur ke laut. Para awak berbagai media serta para petugas dari PT DRU Lampung langsung berhamburan keluar dari tenda utama tempat mereka menunggu acara peluncuran secara resmi dibuka. Dengan gerak sigap para awak media langsung mengabadikan kejadian tersebut.
"Slingnya tidak kuat menahan beban. Masih ditambah angin yang kencang begini jadi putus," kata salah satu anggota Satgas AL Mayor Yan Saragih.
Keributan sempat terjadi karena para pekerja saling berteriak mencari teman-temannya yang pada saat kejadian posisi mereka sedang berada di dalam laut yang menjadi jalur peluncuran kapal tersebut.
Dua korban pekerja terpantau saibumi.com bergegas dibawa. Satu korban masih bisa berjalan sendiri sambil dipapah temannya. Satu orang lagi digotong oleh enam orang pekerja lainnya.
Saat mobil ambulans yang membawa pekerja yang terluka itu meninggalkan lokasi peluncuran kapal, bus yang membawa rombongan tamu datang yang akan meresmikan peluncuran tersebut baru tiba.
Hingga berita ini dikirimkan, para tamu hanya berbincang di bawah tenda tribun kehormatan. Sementara tim dari PT DRU terus berusaha mengkondisikan kapal KRI Teluk Bintuni.(*)PT DRU Lampung Akan Evaluasi Kejadian Tali Sling Baja PutusKondisi terkini kapal KRI Teluk Bintuni setelah meluncur karena putusnya tali sling. GM Production setelah memeriksa seluruh kapal menyampaikan bahwa kondisi kapal bagus dan tinggal menunggu air pasang untuk dicoba menarik kapal tersebut sandar di dermaga. Tampak dalam foto para pekerja kapal sedang menunggu giliran untuk diturunkan dari kapal dengan menggunakan crane. |Saryah M Sitopu/ Saibumi.com.
Kejadian meluncurnya kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 karena tali baja sling yang putus menjadi evaluasi penting bagi PT Daya Radar Utama selaku pembuat kapal. Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Production Edy Wiyono (50) kepada Saibumi.com.
Wawancara dengan beliau dilakukan setelah memastikan kapal yang meluncur diluar dugaan tersebut dalam kondisi baik. “Pasti ini nanti jadi evaluasi penting buat kami. Ini diluar dugaan kejadiannya, ya karena semua sudah dipersiapkan dengan baik,” katanya.
“Dari ukuran tali slingnya, kemampuan tali slingnya, kemiringan slipway-nya, sampai ke landasan slipway-nya sudah dipersiapkan. Yang mempersiapkan slipway adalah tim engineering PT DRU sendiri. Jadi, memang diluar dugaan semua,” jelasnya.
Disisi lain Edy sangat bersyukur bahwa hasil pemeriksaan dari tim selam yang langsung diturunkan beberapa saat setelah kejadian, KRI Teluk Bintuni tidak mengalami kerusakan. “Hanya saja bagian sirip ada yang mengenai landasan. Sehingga tidak bisa ditarik tug boat atau didorong dua ekskavator. Jadi sekarang kami tinggal menunggu air laut pasang. Nanti kapal bisa lebih terangkat lagi jadi bisa ditarik tugboat sebelum sandar di dermaga yang sudah kami siapkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, saat konfrensi pers dihadapan para awak berbagai media, Direktur Utama sekaligus owner dari PT DRU Amir Gunawan menyampaikan bahwa kadang-kadang ada kendala alam dalam peluncuran. “Itu biasa ya. Nanti kalau sudah pasang bisa selesai masalahnya. Kondisi kapal juga baik. Kondisi pekerja yang dibawa tadi juga katanya membaik. Kebanyakan karena shock saja,” jelas Amir.
Sebelumnya terjadi insiden saat menunggu acara resmi peluncuran KRI Teluk Bintuni. Pukul 15.10 WIB, tali sling baja yang dipasang mendadak putus yang mengakibatkan kapal khusus pengangkut tank Leopard tersebut meluncur kelaut sebelum acara resmi dilaksanakan.(*)Danlanal Pantau Terus Kondisi Terkini KRI Teluk BintuniDanlanal Kol (P) Suharto | Saryah M Sitopu/ Saibumi.com
Meluncurnya kapal KRI Teluk Bintuni 520 diluar dugaan karena putusnya tali sling mendapat perhatian khusus dari Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kol Laut (P) Suharto. "Semuanya tergantung kondisi besok bagaimana kedepannya yah," katanya saat dihubungi Saibumi.com lewat ponselnya, Jumat 5 September 2014.
"Tadi ketinggian air masih 0,7-0,8 meter. Jadi kita tunggu saja ketinggian air sampai 1,2 meter baru bisa proses penarikan kapal untuk sandar di dermaga itu dilanjutkan. Berita acara launching baru akan ditandatangani setelah kapal sudah proses sandar. Formatnya bagaimana itu hasil pembicaraan antara Kemenhan dan petinggi PT DRU. Diharapkan malam ini atau besok pagi pukul 05.00 WIB kapal bisa digerakkan," jelas Suharto.
Saat ditanya soal kapal yang meluncur diluar dugaan, Suharto hanya berkomentar singkat. "Kalau masalah insiden, teknisnya tentu PT DRU lebih tahu. Syukur, ketiga orang tadi tidak ada masalah. Hanya satu yang shock dan sekarang sudah sehat walafiat di Balai Kesehatan Lanal Lampung," jelasnya lagi.
"Kalau ditanya kejadian tadi ada pengaruh kedepan yah kita lihat kondisi besok pagi. Tentu ada pengaruhnya. Harapan kita semoga berhasil dan dapat sesuai rencana. Karena tadi informasi dari Komandan Satgas AL Kol Laut (P) M Setiadiono Rianto dan dari DRU sendiri menyampaikan kondisi kapal hasil penyelaman bagus. Yang menghambat itu karena ada balon udara yang terjepit," tambahnya.
Diakhir wawancara Suharto juga menyebutkan bahwa dia sudah mendapat perintah dari Mabes AL untuk terus memonitor kondisi kapal.(*)
Tali sling baja yang menahan kapal KRI Teluk Bintuni putus pada 15.10 WIB. Kejadian tersebut mengakibatkan kapal perang khusus angkut tank tersebut meluncur ke laut sebelum diresmikan, Kamis 5 September 2014.
Putusnya sling tersebut baru diketahui setelah kapal secara tiba-tiba meluncur ke laut. Para awak berbagai media serta para petugas dari PT DRU Lampung langsung berhamburan keluar dari tenda utama tempat mereka menunggu acara peluncuran secara resmi dibuka. Dengan gerak sigap para awak media langsung mengabadikan kejadian tersebut.
"Slingnya tidak kuat menahan beban. Masih ditambah angin yang kencang begini jadi putus," kata salah satu anggota Satgas AL Mayor Yan Saragih.
Keributan sempat terjadi karena para pekerja saling berteriak mencari teman-temannya yang pada saat kejadian posisi mereka sedang berada di dalam laut yang menjadi jalur peluncuran kapal tersebut.
Dua korban pekerja terpantau saibumi.com bergegas dibawa. Satu korban masih bisa berjalan sendiri sambil dipapah temannya. Satu orang lagi digotong oleh enam orang pekerja lainnya.
Saat mobil ambulans yang membawa pekerja yang terluka itu meninggalkan lokasi peluncuran kapal, bus yang membawa rombongan tamu datang yang akan meresmikan peluncuran tersebut baru tiba.
Hingga berita ini dikirimkan, para tamu hanya berbincang di bawah tenda tribun kehormatan. Sementara tim dari PT DRU terus berusaha mengkondisikan kapal KRI Teluk Bintuni.(*)PT DRU Lampung Akan Evaluasi Kejadian Tali Sling Baja PutusKondisi terkini kapal KRI Teluk Bintuni setelah meluncur karena putusnya tali sling. GM Production setelah memeriksa seluruh kapal menyampaikan bahwa kondisi kapal bagus dan tinggal menunggu air pasang untuk dicoba menarik kapal tersebut sandar di dermaga. Tampak dalam foto para pekerja kapal sedang menunggu giliran untuk diturunkan dari kapal dengan menggunakan crane. |Saryah M Sitopu/ Saibumi.com.
Kejadian meluncurnya kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 karena tali baja sling yang putus menjadi evaluasi penting bagi PT Daya Radar Utama selaku pembuat kapal. Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Production Edy Wiyono (50) kepada Saibumi.com.
Wawancara dengan beliau dilakukan setelah memastikan kapal yang meluncur diluar dugaan tersebut dalam kondisi baik. “Pasti ini nanti jadi evaluasi penting buat kami. Ini diluar dugaan kejadiannya, ya karena semua sudah dipersiapkan dengan baik,” katanya.
“Dari ukuran tali slingnya, kemampuan tali slingnya, kemiringan slipway-nya, sampai ke landasan slipway-nya sudah dipersiapkan. Yang mempersiapkan slipway adalah tim engineering PT DRU sendiri. Jadi, memang diluar dugaan semua,” jelasnya.
Disisi lain Edy sangat bersyukur bahwa hasil pemeriksaan dari tim selam yang langsung diturunkan beberapa saat setelah kejadian, KRI Teluk Bintuni tidak mengalami kerusakan. “Hanya saja bagian sirip ada yang mengenai landasan. Sehingga tidak bisa ditarik tug boat atau didorong dua ekskavator. Jadi sekarang kami tinggal menunggu air laut pasang. Nanti kapal bisa lebih terangkat lagi jadi bisa ditarik tugboat sebelum sandar di dermaga yang sudah kami siapkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, saat konfrensi pers dihadapan para awak berbagai media, Direktur Utama sekaligus owner dari PT DRU Amir Gunawan menyampaikan bahwa kadang-kadang ada kendala alam dalam peluncuran. “Itu biasa ya. Nanti kalau sudah pasang bisa selesai masalahnya. Kondisi kapal juga baik. Kondisi pekerja yang dibawa tadi juga katanya membaik. Kebanyakan karena shock saja,” jelas Amir.
Sebelumnya terjadi insiden saat menunggu acara resmi peluncuran KRI Teluk Bintuni. Pukul 15.10 WIB, tali sling baja yang dipasang mendadak putus yang mengakibatkan kapal khusus pengangkut tank Leopard tersebut meluncur kelaut sebelum acara resmi dilaksanakan.(*)Danlanal Pantau Terus Kondisi Terkini KRI Teluk BintuniDanlanal Kol (P) Suharto | Saryah M Sitopu/ Saibumi.com
Meluncurnya kapal KRI Teluk Bintuni 520 diluar dugaan karena putusnya tali sling mendapat perhatian khusus dari Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kol Laut (P) Suharto. "Semuanya tergantung kondisi besok bagaimana kedepannya yah," katanya saat dihubungi Saibumi.com lewat ponselnya, Jumat 5 September 2014.
"Tadi ketinggian air masih 0,7-0,8 meter. Jadi kita tunggu saja ketinggian air sampai 1,2 meter baru bisa proses penarikan kapal untuk sandar di dermaga itu dilanjutkan. Berita acara launching baru akan ditandatangani setelah kapal sudah proses sandar. Formatnya bagaimana itu hasil pembicaraan antara Kemenhan dan petinggi PT DRU. Diharapkan malam ini atau besok pagi pukul 05.00 WIB kapal bisa digerakkan," jelas Suharto.
Saat ditanya soal kapal yang meluncur diluar dugaan, Suharto hanya berkomentar singkat. "Kalau masalah insiden, teknisnya tentu PT DRU lebih tahu. Syukur, ketiga orang tadi tidak ada masalah. Hanya satu yang shock dan sekarang sudah sehat walafiat di Balai Kesehatan Lanal Lampung," jelasnya lagi.
"Kalau ditanya kejadian tadi ada pengaruh kedepan yah kita lihat kondisi besok pagi. Tentu ada pengaruhnya. Harapan kita semoga berhasil dan dapat sesuai rencana. Karena tadi informasi dari Komandan Satgas AL Kol Laut (P) M Setiadiono Rianto dan dari DRU sendiri menyampaikan kondisi kapal hasil penyelaman bagus. Yang menghambat itu karena ada balon udara yang terjepit," tambahnya.
Diakhir wawancara Suharto juga menyebutkan bahwa dia sudah mendapat perintah dari Mabes AL untuk terus memonitor kondisi kapal.(*)
★ saibumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar