Rabu, 24 Juni 2015
TNI AL Siagakan Tiga Kapal Perang di Ambalat
TNI AU Usulkan Peningkatan Status Lanud Tarakan dari Tipe C Menjadi Tipe B
Tarakan, Kalimantan Utara (image : Google Maps)
Cegah Pelanggaran, TNI AU Usulkan Peningkatan Status Lanud Tarakan
JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) mengusulkan peningkatan status Landasan Udara (Lanud) Tarakan, Kalimantan Utara dari tipe C menjadi tipe B. Hal itu sebagai upaya untuk memperkuat penjagaan terhadap kedaulatan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan keamanan.
TNI AL - Peremajaan fregat kelas Van Speijk mendesak
“Sudah terlalu tua dan perlu diremajakan dan kami juga fokus pada hal ini,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu malam.
Dia menyatakan itu menanggapi wacana dari sebagian anggota Komisi I DPR tentang perkuatan TNI AL dan TNI AU. Pemerintah seharusnya lebih menguatkan kedua matra TNI ini ketimbang TNI AD mengingat fokus pembangunan yang bervisi kemaritiman.
Senin, 22 Juni 2015
Pulihkan 100 Pangkalan Udara, Benarkah Rusia ingin Bangunkan Soviet?
Minggu, 21 Juni 2015
MiG Vs Eagle di Tensi Tinggi Eropa
Amerika telah mengerahkan F-15 Eagle dari Florida Air National Guard ke Eropa Timur selama lebih dari tiga bulan dengan tidak jelas sampai kapan misi ini akan digelar. Dengan hanya lima F-15 C/D Eagle yang dikirim tentu ini adalah kekuatan kecil sehingga jika ditekan dengan intensistas sortie tinggi akan memunculkan masalah bagi F-15C/D Air National Guard.
TNI AL Bersiap Aktifkan Kembali Skadron Udara 100 Anti Kapal Selam
Setelah lumayan update di lini rudal anti kapal, ada hal lain yang masih dirasa ‘pincang’ bagi kekuatan maritim sekelas TNI AL yang notabene di dapuk sebagai armada laut terbesar di Asia Tenggara. Ini tak lain karena tiadanya satuan pemukul udara AKS (Anti Kapal Selam).
Sudah hampir satu dekade lebih TNI AL vakum tanpa dukungan udara berkemampuan AKS, setelah terakhir pada dekade 90-an menggunakan helikopter Westland Wasp yang di datangkan berbarengan dengan frigat Tribal Class dari Inggris. Padahal jika merujuk ke sejarah, justru TNI AL (d/h ALRI) yang mempelopori hadirnya unsur udara berkemampuan AKS di wilayah Asia Tenggara. Sebut saja pesawat propeller Fairey Gannet yang tak hanya bertindak sebagai pesawat intai maritim, tapi juga punya bomb bay untuk melontarkan torpedo.
Tak hanya itu, Puspenerbal di masa tahun 60-an juga punya helikopter Mil Mi-4 Hound dengan kemampuan AKS. Sementara bicara konteks saat ini, TNI justru inferior ketimbang Singapura dan Malaysia untuk urusan penindakan dalam misi AKS, yang dikedepankan lebih ke elemen intai dan patroli maritim.
Tapi hari baik untuk kebangkitan unsur udara AKS TNI AL akan segera tiba, dikutip dari Janes.com (19/6/2015), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan TNI AL akan mengaktifkan kembali skadron AKS (anti submarine warfare), yakni dengan mengoperasikan elemen legendaris, Skadron Udara 100 yang berbasis di Lanudal Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Jadwal pengaktifan Skadron Udara 100 akan dilakukan seiring kedatangan gelombang pertama AS565 MBe Panther buatan Airbus Helicopters.
Seperti diketahui, Puspenerbal TNI AL akan kedatangan 11 unit AS565 MBe Panther secara bergelombang dalam kurun waktu tiga tahun. Sesuai kesepakatan kerjasama, helikopter tidak langsung diantar ke pihak pengguna, melainkan Airbus Helicopters akan menyerahkannya untuk PT Dirgantara Indonesia dalam proses perakitan. Berdasarkan informasi, 11 unit akan tuntas diserahkan ke TNI AL pada tahun 2017.
J-11 Mungkin Dikirim ke Spartly, Tapi Sulit Melawan Jet Tempur AS
China mungkin akan menempatkan jet tempur J-11 di pangkalan yang dibangun di kepulauan Spartly untuk mengambil peran di kawasan sengketa di Laut China Selatan.
Penyebaran jet tempur ini di Kepulauan Spratly, yang China sebut dengan Nanshas, secara dramatis akan memperluas jangkauan militer di luar basis paling selatan di Sanya di pulau Hainan. Namun, para ahli mengatakan jet akan terbatas pada peran defensif karena merupakan model yang lebih tua dan harus diakui ada di bawah kemampuan jet tempur AS.
Jumat, 19 Juni 2015
Deretan Aksi Jet Tempur TNI AU Cegat Pesawat Asing
Pesawat Sukhoi saat flying pass pada
perayaan HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Armada RI Kawasan Timur,
Surabaya, 7 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
2016: Indonesia Siapkan US$30 Juta Untuk Pengadaan Tiap Unit CH-47 Chinook
Niatan Indonesia untuk mengadopsi helikopter angkut berat Boeing CH-47 Chinook nampaknya akan teralisasi dalam waktu yang tak terlalu lama. Setelah sebelumnya delegasi Boeing melakukan kunjungan untuk kerjasama pengembangan ke Menhan Ryamizard Ryacudu, kini informasi menyebut bahwa TNI, khususnya TNI AD akan dilengkapi dengan tiga atau empat unit CH-47 Chinook.
Rusia Sanggup Ubah Yak-130 Jadi Jet Tempur Bomber
Belum Ada Rencana Rusia untuk Ekspor T-50
“Saat ini pesawat T-50 tidak dimaksudkan untuk ekspor, ” kata Kornev.
Selasa, 16 Juni 2015
Menlu: Australia Alihkan Isu
Terkait hal itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan Australia seharusnya menjelaskan dugaan suap tersebut, bukan sebaliknya mengalihkan perhatian.
Si Caracal Telah Terbang
Inilah
dia wujud EC-725 Caracal setelah menggunakan camo TNI-AU. Terlihat
warna camo disesuaikan dengan pesawat atau heli angkut TNI-AU lainnya,
seperti CN-295 atau NAS-332. Heli ini sendiri kini tengah menjalani uji
terbang di pabrik PT. Dirgantara Indonesia. Uji terbang dilaksanakan
oleh pilot uji asal pabrikan Airbus Helicopter. Namun tidak diketahui
detail rute maupun jumlah jam terbang yang musti dilakukan heli combat
SAR ini. Yang pasti, EC-725 masih akan terus menjalani test terbang
selama beberapa hari ke depan.
Airbus Kembangkan Penerus H225 Super Puma
Airbus Helikopter berencana segera meluncurkan pengembangan helikopter berat baru, yang lama ditunggu-tunggu sebagai penerus helikopter legendaris H225 Super Puma. Langkah tersebut, akan diumumkan pekan ini di Paris Airshow, setelah adanya solusi kebuntuan pembicaraan antara unit helikopter dari EADS (AIR.PA) dan pemerintah Prancis atas pendanaan untuk proyek yang diberi kode X6.
Ini Kekuatan Jin, Hantu Nuklir China di Pasific
Besok, Menhan Pimpin Serah Terima KRI Teluk Bintuni di Panjang
KRI Teluk Bintuni 520, Kapal jenis Landing Ship Tank terbesar yang dimiliki TNI AL saat ini (photos : Kaskus Militer)
Harianlampung.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, besok, Selasa (16/6), memimpin serah terima kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan selanjutnya diserahkan kepada Kasal Laksamana TNI Ade Supandi.
Acara itu berlangsung di PT Daya Radar Utama Shipyard and Engineering (PT DRU) yang terletak di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara, Km 12 Srengsem, Panjang, Bandarlampung.
Langganan:
Postingan (Atom)