Senin, 03 Agustus 2015

Tank Tua ini Terus Bertempur di Mana-Mana

  T54/55 Afghanistan
T54/55 Afghanistan

Jika di senapan serbu ada AK-47, maka di tank ada T-54 dan T-55 yang bertahan sangat lama.  Tank tua terus berkecamuk di medan perang di seluruh dunia. Sederhana untuk mengoperasikan dan memelihara, si ganas berlapis baja buatan Soviet ini telah berusia puluhan tahun dan masih populer di negara-negara kecil dan kekuatan non negara seperti gerilyawan atau milisi.

Jika ada manfaat dari kudeta atau perang saudara T-54 atau T-55 adalah yang mengambil keuntungan itu. Ketika Afghanistan runtuh pada 1990-an, koalisi Taliban dan Aliansi Utara mewarisi T-55 yang sebelumnya milik pemerintah komunis. Tank-tank kemudian tampil dalam perang sipil  Yugoslavia dalam dekade yang sama.
Hari ini, di Irak dan Suriah T-55 berbendera hitam milik ISIS dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya berjibaku di wilayah tersebut. Untuk tentara pemberontak, tank berusia 60 tahun ini akan lebih  berguna dibandingkan yang lebih modern seperti M1 Abrams. Hal ini karena tank ini tidak perlu rumit. Murah, dan yang pasti sangat mematikan.
Pada akhir Perang Dunia II, gudang tank Uni Soviet sebagian besar terdiri dari tank T-34/85, bersama dengan sejumlah kecil dari tank berat IS-2 dan IS-3. Sementara seri T-34 yang telah melakukan kerja luar biasa dalam perang melawan Nazi Jerman telah menjadi usang.
Tank-tank seri IS – IS berarti Iosif Stalin – membuktikan dirinya telah sangat tangguh dalam melawan panser terbaik Jerman. Sayangnya, kru harus memuat amunisi 122 milimeter dengan propelan secara terpisah ke dalam meriam, memberikan tembakan tingkat rendah.
Soviet kemudian membangun T-44 – yang tidak melihat perang- dalam upaya untuk mengurangi T-34 / 85, dengan menara jongkok dan struktur lambung cekung. Namun, ukuran kecil membuatnya tidak praktis untuk teknisi menyesuaikan senjata 100 atau 122 milimeter.
Keinginan untuk desain segar menciptakan tank tingkat menengah T-54 dan T-55. Dan hari ini, monster baja ini tetap menjadi tank yang paling banyak di dunia.
Selama hampir satu dekade sebelum penampilan pertama T-54A yang lebih dikenal pada tahun 1954, Soviet telah membangun model pendahulunya yang dikenal sebagai T-54-1, -2 dan -3 dalam jumlah moderat. Versi ini biasanya memiliki penyeimbang di moncong meriam utama – sebuah perangkat yang membuat asap berbahaya dari moncong meriam.
Sulit untuk membedakan antara model yang ada, tetapi dmencari fitur ini adalah cara termudah. Menara pra-produksi memiliki cutaways di depan dan undersides di belakang, tapi Soviet secara bertahap menghilangkan desain ini, karena mereka secara tidak sengaja bisa membelokkan putaran masuk ke dalam lambung.
Selain evacuator pada laras, T-54A adalah yang pertama dari seri untuk memiliki stabilizer vertikal untuk meriam utama. T-54B melangkah lebih jauh dengan stabilisasi gun horisontal dan vertikal.
Menara kecil T-54 secara keseluruhan hanya memiliki panjang 2,39 meter, membuat tank lebih pendek dan lebih sulit untuk melawan M-48 Patton Amerika. Kurva turret juga membantu untuk membelokkan putaran masuk.
Kerap Kalah di Medan Tempur
T-55 Irak
T-55 Irak

T-54 pertama kali masuk pertempuran pada tahun 1956 di ibukota Hungaria Budapest, ketika Soviet menggunakan mereka untuk menghancurkan pemberontak yang menggulingkan rezim lokal pro-Soviet. Tapi debut diwarnai sejarah memalukan ketika pemberontak Hungaria menangkap T-54 dan membawa ke Kedutaan Besar Inggris, memberikan kesempatan ahli Barat untuk melihat dan mempelajari kekuatan dan kelemahan tank dari dekat.
Pada tahun 1972, Vietnam Utara melancarkan invasi besar dari tetangga selatan – yang akhirnya memicu perlawanan Vietnam Selatan. Dalam konfrontasi tank-on-tank di Dak To II di Kontum, dua tank ringan M-41 Vietnam Selatan menembakkan tiga putaran 76-milimeter ke sebuah T-54.
T-54 mengalami beberapa kerusakan, tapi dengan mudah menghancurkan tank ringan buatan Amerika tersebut. Setelah tembakan lawan berhenti, kru NVA dengan tenang keluar T-54 dan berjalan pergi.
T-55 Vietnam
T-55 Vietnam

Namun, muncul satu kerentanan. Kondisi menara mengurangi kemampuan praktis T-54 karena tembakan hanya empat putaran permenit. Sementara tank Barat bisa menembak dalam jumlah yang sama hanya dalam 15 detik.
Perbaikan pun dilakukan. Sebagian besar perbaikan dilakukan di bagian internal dans enjata. Sistem overpressure PAZ T-55 salah satunya yang membantu segel tanker di dalam dan bisa mencegah debu radioaktif dari serangan nuklir.
Insinyur menggantikan senapan mesin SGM era Perang Dunia II dengan PKT baru. Pada tahun 1961, upgrade lebih lanjut T-55A menerima lapisan anti-radiasi, sistem penyaringan udara untuk mengusir keluar senjata kimia dan biologi dan meniadakan senapan mesin lambung
Sebenarnya T-54/55 menjadi pihak yang kalah ketika melawan desain Barat yang sebanding atau lebih maju di sejumlah medan perang. Lepas dari kelemahan T-55 tetapi lemahnya kemampuan kru lebih bertanggung jawab daripada desain dalam hal kekalahan ini.
Awak tank Vietnam Utara misalnya, kurang terlatih hingga kerjasama dengan infanteri lemah- dan mengakibatkan korban yang tidak perlu dari para pemburu tank Vietnam Selatan yang bersenjatakan roket portabel M-72.
Demikian juga, ketika T-55 Suriah berada di medan perang Yom Kippur tahun 1973. Israel menembak Suriah yang turun berbondong-bondong dari Golan Heights. Adapun pembebasan Kuwait pada tahun 1991, Irak meninggalkan tank di stasioner hingga mudah jadi sasaran empuk serangan udara dan tank Abrams yang dilengkapi dengan pemandangan termal.
Tetap Akan Bertahan
T-55 Suriah
T-55 Suriah

Namun, kesederhanaan dan ketersediaan telah menjadi nilai jual tersendiri dari T-55. Pabrik di Uni Soviet diperkirakan telah membangun 50.000 kendaraan dan itu adalah perkiraan konservatif. Polandia dan Cekoslowakia merakit ribuan lainnya secara lokal. China membangun T-59 yang merupakan kloning T-55 semakin menambah jumlahnya.
T-55 dengan rol tambang juga telah dikembangkan untuk berbagai fungsi seperti jembatan, penyembur api dan crane pemulihan. Soviet menggunakan sasis yang sama untuk senjata anti-pesawat self-propelled  ZSU-57-2 dan pengangkut personel berat baru BTR-T.
Dalam perang berturut-turut dengan tetangga Arabnya selama 1960-an dan 1970-an, Israel merebut ratusan T-55. Pasukan Israel kemudian mengubah tank ini dan dijuluki dijuluki Tiran atau “diktator” dalam bahasa Ibrani. Insinyur Israel mengganti senjata utama Soviet dengan L7 105 milimeter buatan Inggris. Dengan meriam pengganti ini  kendaraan bisa menggunakan amunisi yang sama seperti tank Israel lain.
Ketika Israel mempensiun Tirans, beberapa lambung menjadi dasar untuk kendaraan pengangkut personel Achzarit. Negara-negara lain menambahkan sendiri komponen yang dibuat senidri untuk keperluan domestik dan ekspor. Beberapa varian lokal, seperti TR-85M Rumania, memiliki sedikit kemiripan dengan desain asli Kremlin.
Dan Rusia juga memproduksi upgrade T-55M dan T-55AM yang menggabungkan BDD composite armored “eye brows” di depan menara dan spaced laminate plates ke glacisnya. Fitur ditambah dengan pejejak laser, komputer balistik dan sistem pemandangan.
T-55 yang diperarui bisa meluncurkan jarak rudal dipandu laser Bastion 9M117. Moskow mengirim tank ini ditingkatkan untuk Perang Chechnya Kedua bersama sama T-62M. Komandan Rusia merasa mereka lebih “dibuang” dalam perang gerilya brutal dari lebih mahal T-72 dan T-80.
Jadi meskipun T-54/55 memiliki kekurangan dalam kemampuan tempur, tank ini dipastikan tetap populer selama beberapa dekade lagi. Adaptasi desain dan pasar yang stabil untuk upgrade berkontribusi pada umur panjangnya.
Sumber: War is Boring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar