Jumat, 31 Juli 2015

NATO Pecah: Jerman Ingin Tarik Patriot dari Turki

patriot
Ahli militer Jerman, Florian Hahn menyerukan penarikan rudal Patriot Jerman dari Turki karena serangan yang dilakukan oleh pasukan pemerintah terhadap Kurdi.
Dilaporkan media DWN Kamis 30 Juli 2015, ahli militer ini percaya bahwa Jerman dan Turki memiliki ketidaksamaan karena serangan pasukan Turki terhadap Kurdi di Irak utara. Ini menandakan perpecahan pertama dalam NATO, yang sebelumnya memutuskan untuk memberikan dukungan militer bagi anggotanya, Turki, tulis surat kabar Jerman tersebut.

Mengingat aksi pasukan Turki terhadap Kurdi di Irak utara, Florian Hahn menyerukan penarikan tentara Jerman dari Turki. Dia juga mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Patriot NATO tidak lagi diperlukan untuk melindungi Turki dan penyebaran mereka telah menjadi “tanda simbolis kesetiaan kami.”
“Mengingat perkembangan saat ini, kita harus benar-benar memikirkan kembali penyebaran ini,” kata ahli.
Bundeswehr telah menempatkan salah satu sistem pertahanan Patriot sekitar 100 kilometer dari perbatasan Suriah. Sistem ini dirancang untuk melindungi negara dari serangan potensial dari tetangganya.
Hahn mengkritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang justru menyerang Kurdi, kelompok yang melawan ISIS. “Dengan serangan terhadap Kurdi, Erdogan telah sekali lagi menunjukkan bahwa Turki dan Jerman memiliki banyak perbedaan tujuan,” kata politisi CSU ini.
Pada hari Senin, NATO memutuskan untuk mendukung Turki dalam memerangi ISIS. Namun, Turki telah menggunakan kekacauan untuk meluncurkan misi terhadap Kurdi di Irak utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar