Swedia telah sepakat untuk mengurangi biaya penjualan US$5,4 miliar untuk 36 jet tempur Gripen kepada Angkatan Udara Brasil. Menteri Pertahanan Brazil Jaques Wagner mengatakan pembicaraan berlarut-larut dalam hal pembiayaan telah menunda kesepakatan akhir jet tempur Gripen NG produksi Saab AB.
Wagner mengatakan kedua pihak sepakat untuk memotong tingkat suku bunga komersial menjadi 2,19 persen yang akan dibayar selama lebih dari 25 tahun dengan masa tenggang delapan tahun.
“Solusinya adalah baik untuk kedua negara. Kita akan masuk ke dalam dunia teknologi canggih,” kata Wagner dalam sebuah pernyataan kementerian sebagaimana dikutip Reuters Kamis 30 Juli 2015. Kesepakatan itu akan ditandatangani dalam 12 hari dan puluhan teknisi Brasil akan segera pergi ke Swedia untuk pelatihan dengan Saab sebagai bagian dari pengaturan transfer teknologi, katanya.
Gripen pertama akan disampaikan ke Brasil pada 2019. Saab berencana untuk mendirikan sebuah jalur perakitan di Brasil guna memproduksi jet tempur tersebut hingga 2024 dalam kemitraan dengan Embraer SA Brasil.
Kontrak tersebut untuk transfer penuh teknologi dan produksi 15 jet di Brazil, termasuk delapan pesawat dua kursi versi baru yang akan dibuat unik pada lini produksi Brasil atas permintaan angkatan udara negara itu, kata kementerian itu.
Brazil memberikan kontrak pada bulan Desember tahun 2013. Saab mengalahkan sejumlah pesaing seperti Boeing Co F-18 Super Hornet dan Rafale buatan Dassault Aviation Prancis.
Brasil menandatangani tambahan kesepakatan US$245 juta dengan Saab pada bulan April untuk memasok senjata untuk Gripen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar