"Dengan kawasan industri baru. Maka kapal bisa berangkat tanpa harus kosong," kata Direktur Pengembangan Fasilitas Industri Wilayah I Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan pada acara diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa (13/1/2015).
Pemerintah saat ini sedang mendorong pembangunan 13 pusat ekonomi baru. Pusat ekonomi atau kawasan industri baru ini antara lain di :
- Bintuni (Papua)
- Buli (Halmahera Timur)
- Bitung (Sulawesi Utara)
- Palu (Sulawesi Tengah)
- Morowali (Sulawesi Tengah)
- Konawe (Sulawasi Tenggara)
- Bantaeng (Sulawesi Selatan)
- Batulicin (Kalimantan Selatan)
- Ketapang (Kalimantan Barat)
- Landak (Kalimantan Barat)
- Teluk Semangka (Lampung)
- Kuala Tanjung (Kabupaten Batu Bara)
- Sei Mangkei (Sumatera utara)
Pusat ekonomi baru ini bisa tumbuh bila pemerintah menjamin pembangunan infrastruktur seperti jalan, jaringan pipa gas, pelabuhan hingga listrik.
"Pemerintah agar prakarsai kawasan industri yang nggak layak dibangun oleh swasta. Itu bagian pemerintah untuk ciptakan kawasan industri baru," sebutnya.
Dengan kawasan ekonomi baru yang tumbuh maka kapal-kapal besar bisa berlayar secara rutin. Dampaknya ialah biaya angkut bisa ditekan serta selisih harga barang tidak besar.
"Barang impor murah karena ada kapal kontainer raksasa sering layani. Misal harga iPhone di China dan Eropa beda cuma 5 sen dolar. Itu karena ada kapal besar yang sehingga ongkos muatan lebih murah," ujarnya.
Menurut Putu, tentu saja pusat ekonomi baru tersebut juga mampu menyerap dan menciptakan lapangan kerja. "Rule of thumb. 1 orang kerja di industri bisa ciptakan pekerjaan 4-6 kali di luar industri," jelasnya. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar