Jakarta, DMC
– Pemerintah Turki merasa sangat antusias lakukan kerjasama di bidang
industri pertahanan khususnya pengembangan dan produksi bersama Medium
Tank dengan Pemerintah Indonesia. Kerjasama pembuatan Medium Tank
tersebut sebagai tindak lanjut dari bentuk komitmen pimpinan negara
untuk meningkatkan hubungan kedua negara yang dinyatakan dalam Deklarasi
Strategic Partnership oleh Presiden kedua negara pada tahun 2010 yang lalu.
Apresiasi antusiasme Pemerintah Turki
tersebut disampaikan Bapak Wardana selaku Duta Besar RI di Ankara,
Turki, kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Letjen TNI
Ediwan Prabowo, Rabu (28/01) saat berkunjung ke Kantor Kemhan, Jakarta.
Bapak Wardana mengatakan dirinya juga telah bertemu dengan Pejabat Undersecretary For Defence Industry of SSM
Turki dan pimpinan perusahaan dari Industri pertahanan FNSS Turki.
Menurut Bapak Wardana pihak Turki menyatakan semangatnya untuk bisa
bekerjasama yang dilandasi dengan ikatan emosional dengan Pemerintah
Indonesia.
Bapak Wardana mengatakan industri
pertahanan Turki memiliki teknologi cukup maju sesuai dengan standar
NATO. Disamping itu pihak Turki juga lebih terbuka dan menerima dalam
konteks kerjasama pemindahan teknologi (Transfer Of Technology) dengan
Indonesia. hal tersebut merupakan suatu potensi dan peluang untuk
Indonesia. Disampaikan juga oleh Bapak Wardana, untuk merealisasikan
kerjasama industri pertahanan, Delegasi Turki yang terdiri dari
pemerintah dan CEO industri Pertahanan FNSS direncanakan datang ke
Indonesia pada tanggal 3 Februari 2015. Maksud kedatangan Delegasi Turki
ini selain membicarakan kelanjutan dari proyek pembangunan Medium Tank
dan juga membahas potensi-potensi kerjasama industri pertahanan lainnya.
Sementara itu Sekjen Kemhan dalam
pertemuan tersebut mengatakan, dari perspektif pertahanan, Turki juga
merupakan mitra yang sangat strategis yang mana sejauh ini sudah semakin
terpupuk hubungan batin. Jadi memang ada harapan kerjasama ini bisa
saling menguntungkan kedua belah pihak. Sekjen mengakui Indonesia
belajar banyak dengan Turki tentang kemajuan teknologi dan penyiapan
sektor SDM yang mendukung.
Sekjen juga mengatakan bahwa saat ini
kerjasama industri pertahanan yang telah dilaksanakan dengan pihak Turki
adalah pengadaan alat komunikasi yang diproduksi bersama PT LEN dengan
industri Aselsan Turki. `
Mengenai kerjasama yang lain adalah
pengembangan dan produksi bersama Tank jenis Medium antara Indonesia
dengan Turki yang melibatkan Industri FNSS Turki dan PT Pindad.
Kerjasama ini telah dimulai pada 29 Juni 2010 setelah Kementerian
Pertahanan kedua negara menandatangani persetujuan kerjasama industri
pertahanan (Defence Industry Cooperation) di Ankara Turki.
Sementara itu Sekjen juga menuturkan,
sesuai dengan arahan dari Menteri Pertahanan bahwa kerjasama ataupun
pengadaan dibidang pertahanan saat ini harus realistis, terutama yang
bisa mengatasi ancaman yang ada. Untuk itu Kemhan sedang mengembangkan
suatu kerjasama pertahanan dengan negara lain yang bersifat multi purpose.
Artinya kerjasama yang dilakukan bukan
hanya untuk kepentingan militer melainkan dapat juga digunakan untuk
kepentingan bantuan kemanusiaan, seperti penanganan bencana dan operasi
kemanusiaan lainnya. Disebutkan Sekjen salah satu contoh adanya
pengadaan Tank yang bisa digunakan sebagai jembatan untuk keperluan
militer ataupun bantuan kemanusiaan. Jenis Tank ini sudah diproduksi
Turki dengan bekerjasama dengan pihak Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar