Hal tersebut disampaikan Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI M. Harpin Ondeh, SH,. pada upacara penutupan pendidikan kualifikasi khusus (Dikualsus) Komando angkatan ke-38 yang diikuti 136 prajurit berpangkat perwira, bintara dan tamtama di Pantai Cijeruk, Sancang, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Dankorpaskhas menjelaskan, kemampuan sebagai prajurit komando tersebut harus senantiasa dibina dan ditingkatkan secara terus menerus, sehingga setiap prajurit memiliki naluri tempur dan kewaspadaan tinggi. Tekad, semangat serta kebulatan hati yang telah ditunjukkan selama mengikuti pendidikan komando, telah mengantarkan prajurit dalam babak baru masa tugas pengabdian selaku prajurit Paskhas.
Para prajurit dituntut pengorbanan dan semangat pengabdian kepada TNI Angkatan Udara umumnya dan khususnya Korpaskhas. Bekal yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan hendaknya terus dipelihara dan dikembangkan, kemauan untuk mengembangkan diri melalui belajar dari pengalaman akan mempercepat proses pemantapan serta keberhasilan pada saat prajurit ditugaskan di medan operasi. tegas Dankorpaskhas.
Patut disyukuru dalam pelaksanaan pendidikan Komando angkatan ke-38 selama kurang lebih lima bulan lamanya dapat terselenggara dengan baik, aman dan lancar tanpa mengalami hambatan yang berarti. Semua tidak lepas dari kerja keras, kesungguhan serta keseriusan, baik oleh lembaga pendidikan Pusdiklat Paskhas, para instruktur selaku pendidik, maupun kesungguhan para siswa serta dukungan dari pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam pelaksanaan pendidikan ini.
Kepada seluruh mantan siswa, Dankorpaskhas mengucapkan “selamat” atas keberhasilan dalam menyelesaikan pendidikan. Khusus kepada siswa yang telah memperoleh sebagai predikat siswa terbaik, saya mengucapkan “selamat” atas prestasi yang telah di raih. Dengan harapan prestasi tersebut dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan di satuan nantinya, serta dapat menjadi teladan bagi prajurit Paskhas yang lainnya. tambah Dankorpaskhas.
Pendidikan Komando angkatan ke-38 yang baru saja ditutup, merupakan salah satu pendidikan khusus yang wajib diikuti oleh seluruh prajurit Paskhas guna menjadikan prajurit yang profesional, bermental baja dan mampu menghadapi tugas serta memiliki dedikasi yang tinggi pada satuan Korpaskhas, lanjut Dankorpaskhas.
Namun demikian dengan berakhirnya pendidikan komando ini, bukan berarti berakhirnya proses belajar dan berlatih bagi mantan siswa. Akan tetapi, semua ini merupakan momentum awal bagi para prajurit dalam upaya meningkatkan kemampuan, sehingga predikat prajurit komando akan sesuai dengan kemampuan sebagai prajurit Korpaskhas dan siap melaksanakan tugas kapanpun dan dimanapun. Dengan dilandasi sikap loyalitas, disiplin tinggi serta fisik maupun mental yang tangguh, tanggap dan trengginas, sebagai perwujudan dari salah satu kriteria prajurit profesional. Pesan Dankorpaskhas.
Status yang telah disandang sebagai prajurit komando tentunya terdapat hal-hal yang perlu dipedomani yaitu menjunjung tinggi yaitu Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, serta 12 Ciri-Ciri Prajurit Komando. Disamping itu, mendapat predikat sebagai prajurit komando tidak membuat para prajurit tinggi hati, sombong dan bersikap eksklusif. Diharapkan menjadi prajurit komando yang bersahaja memiliki perilaku baik, loyalitas, berdisiplin, tegas dalam sikap dan dicintai masyarakat serta militan dimanapun berada serta bertugas.
Pendidikan ini diikuti sejumlah 136 prajurit yang diri dari 11 Orang Perwira, 8 Orang Bintara dan 117 prajurit berpangkat Tamtama. yang memperoleh prestasi sebagai prajurit terbaik Letda Psk Holik. Hadir Pada kesempatan tersebut Kas Korpaskhas, Pejabat Korpaskhas, para Pejabat TNI/Polri, Pejabat Pemerintah Daerah Garut, dan keluarga para mantan siswa.
Editor : Teguh Windharto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar