Salah satunya PT Dirgantara Indonesia, yang memamerkan pesawat-pesawat hasil kerjasama dengan Airbus Group maupun buatan tanah air.
"Kita memamerkan model CN-235, NC 212i dan N-219," tulis Teguh Graito Manajer Pemasaran PT. DI yang ikut dalam pameran tersebut melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jakarta Selasa (15/04/2014).
Saat dihubungi terpisah, Adi Prasetyo, Manajer Markom PT Dirgantara Indonesia, berharap dengan kehadiran perusahaannya di pameran DSA bisa menunjukan kebangkitan industri strategis pertahanan Indonesia kepada dunia internasional.
Selain itu, dengan harga bersaing, produk dirgantara RI diharapkan bisa menembus pasar mancanegara, termasuk Malaysia sebagai penyelenggara pameran. Dia berharap Malaysia bakal membeli CN235 MPA milik RI.
"Dalam DSA 2014, tentunya PT. DI melakukan pendekatan untuk rencana TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) yang berencana untuk pengadaan CN235 MPA hingga 4 unit. Dan, upgrading avionicsnya CN235 menjadi glass cockpit," Imbuh Adi.
Dalam pameran DSA delegasi Indonesia yang ikut serta terdiri dari 5 perusahan BUMN, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN Industri, PT Dok Kodja Bahari. Sedangkan 10 lainnya merupakan perusahaan swasta yaitu PT Famatex, PT Lundin Industry Invest, PT Saba Wijaya Persada, PT Sari Bahari, PT Palindo Marine, PT Indo Guardika Cipta Kreasi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Garda Persada, dan PT Persada Aman Sentosa serta PT Daya Radar Utama.
Pameran DSA 2014 diselenggarakan selama 3 hari hingga dari tanggal 14-17 April dan diikuti sebanyak 1.000 perusahaan dari 50 negara. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar