Kamis, 20 Maret 2014
Bom Mobil Hantam Konvoi Pasukan Uni Afrika, Di Somalia 7 Orang Tewas
Mogadishu, MiliterNew – Sebuah bom mobil meledak menghantam iring-iringan pasukan Uni Afrika (AU) AMISOM yang melewati sebuah kawasan di luar Mogadishu, Somalia, Senin (17/3).
Pemberontak melancarkan aksi bom mobil sebelum menyerang istana kepresidenan Somalia. (sumber: aljazeera.com)
Demikian disampaikan saksi dari kalangan militer Somalia. Namun, ia tidak menyebutkan apakah ada korban dalam peristiwa itu.
Pada kesempatan terpisah, seorang juru bicara Kelompok al-Shabab kepada kantor berita AFP mengatakan, pihaknya melakukan serangan pada hari Senin dan menewaskan tujuh orang, termasuk tiga orang asing.
Serangan itu terjadi di dekat sebuah pos pemeriksaan di jalan yang menghubungkan Mogadishu dan Kota Afgoye. “Di mana seorang pembom bunuh diri menabrakkan mobilnya ke sebuah konvoi AMISOM,” kata saksi Abdulahi Mohamed.
“Ada ledakan besar di daerah Alamada, kita tidak tahu tentang korban. Tapi saya melihat ambulans militer bergegas ke tempat kejadian,” tambahnya.
Pejabat militer Somalia membenarkan adanya serangan tersebut, namun belum mau dimintai keterangan tentang jumlah korban. Sedangkan kelompok teroris al-Shabab mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah menewaskan 7 orang.
“Militan al-Qaeda yang telah kehilangan lahan mereka, mencoba serangan secara putus asa,” kata Adan.
Para pejuang al-Shabab telah berhasil diusir keluar ibukota dan kota-kota besar Somalia lainnya, oleh AMISOM yang terdiri dari gabungan pasukan Uganda, Burundi, Djibouti, Sierra Leone dan Kenya. Diusir dari kota, pejuang al-Shabab masih menguasai wilayah-wilayah pedesaan di Somalia selatan dan tetap melancarkan serangan terhadap pasukan-pasukan tentara asing di negeri tersebut.
Di bulan Februari, badan PBB untuk para pengungsi (UNHCR) menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah pengungsi di Somalia yang terusir paksa dari negaranya karena kekerasan yang terjadi akibat bentrokan antara pemerintah dan pemberontak al-Shabab.
Menurut PBB, hampir 60.000 warga Somalia juga terpaksa mengungsi ke wilayah selatan dan tengah negara tersebut pada tahun lalu. Somalia sendiri tidak memiliki pemerintah pusat yang efektif sejak tahun 1991 hingga Agustus 2012. Pada bulan September 2012, sidang parlemen di Mogadishu memilih Hassan Sheikh Mohamud sebagai presiden baru Somalia dengan suara mayoritas
Sumber : aljazeera.com, liputan islam
Penulis : Elvi Robiatul Adawiyah
Editor : Teguh Windharto
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar