Korea Utara baru-baru ini
dikabarkan mengimpor perak sebanyak 660 kg dari China, jumlah pembelian
perak yang cukup banyak (senilai 6 miliar rupiah) untuk sebuah negara
miskin seperti Korea Utara. Interpretasi yang paling populer saat ini
adalah bahwa perak tersebut akan digunakan oleh Korea Utara untuk
baterai pada kapal selam mini
Sang-O (Hiu) versi baru. Versi baru dari kapal selam Sang-O ini juga
akan dilengkapi dengan torpedo (dalam dua tabung). Laksamana Angkatan
Laut Korea Utara yakin bahwa Sang-O akan menjadi senjata yang menentukan
dalam menghadapi armada laut Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Langkah Korea Utara ini tampaknya adalah tindak lanjut dari keberhasilan Angkatan Lautnya dalam menggunakan Sang-O versi sebelumnya pada tahun 2010 lalu, yang berhasil menenggelamkan sebuah korvet Korea Selatan. Komando Angkatan Laut Korea Utara juga mencermati pembahasan mendalam antara petinggi Angkatan Laut Korea Selatan dan Amerika Serikat tentang kesulitan mereka menghadapi kapal selam kecil. Dan benar, tampaknya Korea Utara memutuskan untuk membangun kapal selam mini dalam jumlah yang banyak.
Sang-O yang berbobot 250 ton ini sebenarnya adalah kapal selam pesisir, awalnya hanya dikembangkan untuk operasi khusus (transportasi komando). Desain awal Sang-O memiliki panjang 34 meter dengan snorkel dan kecepatan terendam penuh 17 kilometer per jam atau 13 kilometer per jam saat di kedalaman periskop dan menggunakan snorkel untuk menjalankan mesin diesel. Kecepatan permukaannya adalah 13 kilometer per jam. Kedalaman selam maksimal 150 meter, dan kapal selam mini ini juga dirancang agar bisa berdiam di dasar laut (berguna untuk bersembunyi dari pencarian musuh).
Langkah Korea Utara ini tampaknya adalah tindak lanjut dari keberhasilan Angkatan Lautnya dalam menggunakan Sang-O versi sebelumnya pada tahun 2010 lalu, yang berhasil menenggelamkan sebuah korvet Korea Selatan. Komando Angkatan Laut Korea Utara juga mencermati pembahasan mendalam antara petinggi Angkatan Laut Korea Selatan dan Amerika Serikat tentang kesulitan mereka menghadapi kapal selam kecil. Dan benar, tampaknya Korea Utara memutuskan untuk membangun kapal selam mini dalam jumlah yang banyak.
Sang-O yang berbobot 250 ton ini sebenarnya adalah kapal selam pesisir, awalnya hanya dikembangkan untuk operasi khusus (transportasi komando). Desain awal Sang-O memiliki panjang 34 meter dengan snorkel dan kecepatan terendam penuh 17 kilometer per jam atau 13 kilometer per jam saat di kedalaman periskop dan menggunakan snorkel untuk menjalankan mesin diesel. Kecepatan permukaannya adalah 13 kilometer per jam. Kedalaman selam maksimal 150 meter, dan kapal selam mini ini juga dirancang agar bisa berdiam di dasar laut (berguna untuk bersembunyi dari pencarian musuh).
Model baru dari kapal selam mini Sang-O memiliki panjang 39 meter, dan diyakini memiliki kecepatan terendam maksimal 27 kilometer per jam dan beberapa upgrade lainnya. Saat ini, lebih dari 50 Sang-O telah dibangun oleh Korea Utara, dan satu telah tertangkap oleh Korea Selatan ketika kandas pada tahun 1996. Setidaknya selusin diantaranya adalah model baru, dan selusin lebih saat ini tengah dibangun. Sang-O merupakan salah satu dari beberapa program pembangunan kapal yang berlangsung di Korea Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar