Senin, 28 Desember 2015

Dubes Rusia Sebut Beberapa Media di Indonesia Dukung Kampanye Anti-Rusia

Kerap Beritakan Rusia Secara Tak Berimbang, Dubes Rusia Kritik Media di Indonesia
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menyayangkan publikasi sejumlah media di Indonesia yang dianggap turut menyebarkan kampanye anti-Rusia. Demikian hal tersebut disampaikan sang dubes dalam sesi jumpa pers di atas kapal perang antipermukaan Rusia "Bystry" di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (28/12). 

"Sayangnya, beberapa media Indonesia telah bergabung dengan kampanye anti-Rusia. Media-media ini tidak mau Rusia melawan terorisme ISIS di Suriah," kata Galuzin sambil menunjukkan potongan artikel dari salah satu surat kabar berbahasa Inggris di Indonesia yang terbit pada hari itu. "Hari ini, surat kabar ini menerbitkan berita fitnah dengan karikatur, bukan foto asli, dan ini sangat disayangkan. Koran ini dan beberapa media massa lainnya berusaha menyalahkan Rusia atas dugaan menyerang warga sipil di Suriah."
Kepada para awak media, Galuzin meyakinkan bahwa apa yang diberitakan oleh media-media anti-Rusia sama sekali tidak merepresentasikan sumber tepercaya apa pun. "Itulah yang juga dilakukan organisasi Amnesty International lakukan. Inilah yang koran ini lakukan. Mereka menuduh bahwa Rusia menyerang warga sipi, tapi mereka tidak menyajikan bukti apa pun."
Sebelumnya pada Rabu (23/12) minggu lalu, organisasi internasional nonpemerintah Amnesty International (A.I.) menerbitkan laporan yang memaparkan mengenai serangan udara Rusia di provinsi Suriah Aleppo, Idlib, dan Homs. Secara keseluruhan, A.I. menganalisis bahwa dari 25 serangan yang dilancarkan Rusia telah menewaskan setidaknya 200 warga sipil dan belasan militan.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia menganggap bahwa laporan yang diterbitkan A.I.sama sekali tidak mewakili sesuatu yang spesifik, berdasarkan spekulasi, dan informasi palsu. Kemenhan Rusia menyatakan bahwa tidak jelas dari mana organisasi tersebut dapat mengetahui di mana letak sasaran militer, dan bagaimana mereka dapat memeriksanya. Kemenhan Rusia bantah laporan organisasi Amnesty International terkait operasi militer Rusia di Suriah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar