Selasa, 22 Desember 2015

S-400 Menyebar ke Mana-Mana, Pentagon Hadapi Mimpi Buruk


S-400 Rusia
S-400 Rusia
Washington sangat khawatir dengan banyaknya negara yang menginginkan untuk bisa mengakuisi sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Berkembang-biaknya sistem pertahanan rudal paling canggih Rusia tersebut dipastikan akan menjadikan Amerika akan sangat kesulitan untuk melakukan misi serangan.
“Washington tidak senang hal itu karena [S-400] bisa menimbulkan kerugian besar pada angkatan udara Amerika Serikat dan sekutunya,” kata analis militer Marco Maier dalam tulisannya di Contra Magazin Selasa 22 Desember 2015.

Cina telah menjadi negara pertama yang akan membeli S-400 Triumf. Moskow dan Beijing dikabarkan telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 3 miliar tahun lalu dan China akan menerima batch pertama sistem ini 2016.
New Delhi telah lama juga ingin menambahkan sistem pertahanan mobile dan sangat efektif ini ke gudang senjata mereka. Kementerian Pertahanan sudah setuju untuk mengakuisi lima senjata dan menandatangani perjanjian senilai US$ 6 miliar dalam waktu dekat.
Semakin banyak negara yang memiliki dan menempatkan sistem pertahanan udara ini maka, AS dan mitra-mitranya tidak akan mampu untuk menyerang kawasan lindung oleh S-400 dengan jet tempur konvensional, drone dan rudal.
“Jika Iran atau India membeli S-400, mereka akan mampu melindungi wilayah udara Pakistan dan Afghanistan. Sebuah mimpi buruk bagi Pentagon,” Maier menyimpulkan.
S-400 Triumf (Penyebutan NATO SA-21 Growler) adalah sistem rudal anti-pesawat yang mampu mencegat semua jenis persenjataan udara modern, termasuk pesawat tempur generasi kelima, serta rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan maksimum hampir 250 mil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar