Jumat, 17 April 2015

Benarkah S-300 Menjadikan Israel Tak Mungkin Serang Iran?


Sistem rudal S-300
Sistem rudal S-300
Tanggapan Israel terhadap keputusan Rusia yang akan mencabut larangan penjualan senjata ke Iran termasuk mengirimkan sistem rudal S-300 dinilai sebagai sebuah sikap panik. Beberapa ahli khawatir S-300 bisa menghilangkan kemampuan Israel (atau bahkan Amerika Serikat ‘) untuk dengan mudah menyerang sasaran nuklir di Iran, sementara para pejabat Israel menyatakan keprihatinan mereka bahwa rudal bisa membuat jalan mereka ke Hizbullah yang mengontrol Lebanon Selatan, di perbatasan utara Israel menjadi sulit.

Berbicara di Israel Army Radio, Zvi Magen, mantan duta besar untuk kedua Ukraina dan Rusia mempertanyakan keputusan Rusia tersebut “Mengapa Rusia terburu-buru?” Sebelum menyimpulkan bahwa beberapa hal yang terjadi. “Ada kesepakatan interim, dan Rusia seharusnya khawatir Iran akan berubah,” kata Magen.
Lebih dari itu, Magen mengatakan, keputusan Rusia sebagai bentuk vis-à-vis dengan Amerika Serikat. “Ini merupakan perpanjangan dari krisis Ukraina. Juga, dengan Abu Mazen [julukan umum digunakan Presiden Palestina Mahmoud Abbas] di Moskow pada hari yang sama ketka masalah Iran muncul, saya pikir kita melihat ekspresi dari keinginan Rusia untuk kembali ke Timur Tengah dengan lebih tegas, agresif. ”
Dalam pembicaraan telepon dengan Putin, Perdana Menteri Israel Netanyahu mengecam bahwa “penjualan senjata canggih ke Iran adalah hasil dari kesepakatan berbahaya yang muncul antara Iran dan enam kekuatan dunia. Setelah kesepakatan senjata ini [untuk S-300 rudal,] adalah ada orang yang serius dapat mengklaim bahwa [framework] kesepakatan dengan Iran akan meningkatkan keamanan di Timur Tengah? ”
Urusan Intelijen Menteri Yuval Steinitz mengatakan “Iran mengabaikan tanggung klausul setelah klausul dalam perjanjian kerangka kerja, masyarakat internasional mulai mereda. Ini adalah akibat langsung dari legitimasi bahwa Iran mendapatkan dari kesepakatan itu, dan itu adalah bukti bahwa momentum ekonomi di Iran yang akan datang setelah pencabutan sanksi akan dimanfaatkan untuk mempersenjatai dan bukan untuk kesejahteraan rakyat Iran. ”
Sebagaimana dilaporka Reuters, sejumlah media di Israel juga meradang dengan menulis headline mereka “Penjualan rudal kegagalan Obama”yang mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon.
Sementara itu, jika Israel panik Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif tersenyum lega. Di Madrid, Zarif mengatakan “Jika ia percaya bahwa program nuklir kami adalah ancaman eksistensial maka ia harus menarik napas lega bahwa setiap orang menonton program ini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar