Jumat, 24 April 2015

Jordania Buka Gudang Senjata untuk Irak



Tentara Jordania
Tentara Jordania

AMMAN: Militer Jordania akan mulai melatih tentara Irak dalam beberapa pekan ke depan sebagai bagian dari usaha internasional untuk memerangi ISIS. Hal tersebut dipastikan menteri pertahanan Irak, Senin (22/12/2014). Jordania juga akan membuka gudang senjatanya untuk Irak lebar-lebar.

Berbicara setelah berembuk dengan Raja Abdullah dari Jordania, Khaled al Obeidi mengatakan Amman juga akan memasok senjata-senjata untuk tentara Irak yang diperlukan untuk memerangi kelompok garis keras Islam yang telah menguasai daerah-daerah luas Irak utara dan barat.
Tujuan-tujuan Obeidi adalah untuk membangun kembali tentara Irak, yang kalah dalam musim panas lalu dalam menghadapi serangan kilat ISIS di Irak utara di mana setidaknya empat divisi Irak lari tunggang langgang.
“Saya kira dalam beberapa pekan ke depan rombongan pertama tentara Irak akan mendapat pelatihan di Jordania,” kata menteri pertahanan itu kepada Reuters di Amman. “Gudang-gudang senjata Jordania akan dibuka untuk tentara Irak.” Raja Abdullah, sekutu Amerika Serikat yang negaranya ikut dalam operasi militer terhadap ISIS di Suriah, Ahad mengatakan pihaknya penting mendukung baik suku-suku Irak maupun suku-suku Suriah yang diancam oleh para petempur ISIS.
Jordania dalam bulan-bulan belakang ini meningkatkan kekuatan pasukannya di sepanjang perbatasan 180km dengan Irak, di mana para petempur ISIS menguasai jalan raya Baghdad-Jordania, satu rute perdagangan penting Timur Tengah.
Obeidi menurut rencana akan mengunjungi kamp-kmp militer Jordania, Kamis. Ia mengatakan akan berunding dengan panglima militer yang akan dipusatkan pada usaha-usaha untuk menguasai kembali jalur perdagangan penting itu arteri penumpang.
Jatuhnya daerah-daerah luas Provinsi Anbar yang berbatasan dengan Jordania ke pasukan ISIS menimbulkan satu bahaya keamanan penting bagi kerajaan itu, kata para pejabat. Kelompok-kelompok suku kini sedang memerangi ISIS di Anbar telah lama mempunyai hubungan degan Jordania.
Jordania memberikan satu pangkalan logistik bagi operasi seragan udara pimpinan Amerika Serikat dan adalah tempat penting bagi operasi pimpinan laporan intelijen terhadap kelompok garis kera, kata satu sumber diapotik barat.
Kerajaan itu, yang membantu melatih ribuan tentara Irak dalam era pasca-Saddam Hussein sebagai bagian dari rencana-rencana Amerika Serikat untuk membangun kembali mantan militer Irak, kini dilanda terlihat para petempur Sunni memainkan satu peran penting dalam memerangi gerilyawan Islam di daerah-daerah mereka sendiri. (VIT)
Sumber: Yahoo News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar