Jumat, 17 April 2015

Hibah F-16 Amerika Harus Dievaluasi



indonesia4
Pasca kecelakaan F-16 di Halim Kamis 16 April 2015, legislator meminta pemerintah untuk mengevaluasi hibah pesawat bekas dari Amerika tersebut.


“Kita sebaiknya evaluasi dulu apa yang salah dengan proses hibah pesawat dan berakibat jatuhnya pesawat tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais
Dia mengatakan, insiden pesawat F-16 itu menjadi pelajaran apabila menerima barang hibah harus selektif dan memberi peringatan bahwa pesawat hibah harus dievaluasi.
Menurut dia, pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) khususnya pesawat harus barang baru dengan sistem yang jelas.”Kejadian ini agar tidak menerima hibah dulu dan fokus beli yang baru dengan harga pasar yang jelas. Ini pintu masuk pemerintah untuk serius bangun industri pertahanan Indonesia,” ujarnya sebagaimana dikutip Antara.
Dia mengatakan, apabila pemerintah serius membangun industri pertahanan, maka harus fokus membangun alutsista.
Menurut dia, membangun industri pertahanan harus mulai dari sekarang dan mengevaluasi apa yang salah dalam proses hibah pesawat. “Kalau hibah kurang meyakinkan maka kita bisa punya pilihan apalagi kita ada opsi lain. Kita tunggu evaluasi pemerintah dan DPR,” katanya.
Dia mengatakan, pesawat F-16 yang mengalami kecelakaan pada Kamis (16/4) merupakan hasil hibah sehingga prosedurnya berbeda dengan pembelian.
Sebelumnya, pesawat jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) meledak saat akan melakukan lepas landas di runway 6 Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar