Untuk mengantisipasi pembangunan infrastruktur China yang agresif di bagian Timur India, New Delhi menyiapkan lima landasan canggih yang siap digunakan mulai Agustus 2015. Landasan yang dibangun bisa menampung semua jenis pesawat dan dikembangkan di Arunachal Pradesh.
Sebagaimana dikutip News Indian Express Kamis 10 September 2015, Kantor Kepala Konstruksi proyek Northeast, telah berhasil meng-upgrade pangkalan kecil yang dibangun era penjajahan Inggris yang digunakan selama Perang Dunia II untuk operasi di Burma. Landasan itu sekarang dibangun untuk bisa digunakan pesawat militer transportasi berat seperti Super Hercules C-130-J, Globemaster C-17 dan AN-32. Analis mengklaim bahwa pesawat angkut strategis ini memungkinkan gerakan cepat pasukan, senjata artileri, kendaraan lapis baja dan tank dalam kasus kontingensi apapun.
Sumber mengatakan bahwa dalam kasus lapangan terbang Vijaynagar, pemerintah negara bagian telah membangun hampir 150 km jalan untuk dikembangkan sebagai area pendaratan darurat.
Langkah India ini sempat tertunda dan mendapat kritikan karena China terus memperluas enam lapangan udara sipil kunci di Tibet untuk bisa menangani operasi militer. India percaya bahwa Cina akan mengerahkan pesawat dan dukungan sistem militer canggih, seperti kemampuan pengisian bahan bakar di udara, sistem peringatan dini, sensor, sistem pertahanan udara dan rudal di perbatasan.
Namun, sebaliknya, India baru membuka tiga pangkalan yang bisa disebut canggih yakni di wilayah Ladakh di Daulat Beg Oldi, Fuk Che dan Nyoma.
Pada bulan Agustus 2013, C130J super Hercules mendarat di Daulat Beg Oldie, lapangan udara tertinggi di dunia pada ketinggian 16.614 kaki, terletak 10 km dari perbatasan dengan China.
Sejak itu, telah ada penerbangan C-130J teratur dilakukan ke Daulat Beg Oldie. IAF memiliki rencana untuk meng-upgrade Nyoma yang terletak 25 km dari perbatasan, serta pangkalan udara Kargil menjadi pangkalan udara penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar