Di lokasi hanggar ke-4 yang terletak di Garuda City Center, area Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Rini juga memberi pesan kepada manajemen Garuda dan anak usahanya, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. GMF merupakan pengelola fasilitas perawatan pesawat tersebut.
Rini ingin Garuda lebih gencar menarik maskapai luar negeri untuk melakukan perawatan di hanggar GMF.
"Sekarang anda lihat GMF overhaul dan repair kalau kita lihat tak hanya maskapai nasional saja, tapi juga maskapai asing. China, ada macam-macam, saya yakin kita bisa jadi pemain dunia yang dapat diperhitungkan," kata Rini di Hanggar GMF, Tangerang, Senin (28/9/2015).
Rini memandang, Asia Pasifik akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menggairahkan bisnis angkutan udara. Bisnis maskapai yang akan terus tumbuh pesat berdampak terhadap industri Maintenance Repair and Overhaul (MRO).
GMF, kata Rini, bisa menarik pasar tersebut karena telah memiliki fasilitas perawatan pesawat dan pengalaman yang mumpuni. Apalagi, hari ini Garuda meresmikan hanggar terbesar di dunia yang mampu merawat 16 pesawat jet berbadan kecil (narrow body) seperti Boeing 737 atau Airbus 320 dalam sekali perawatan secara bersamaan.
"Dalam 20 tahun ke depan dari populasi dunia terbesar di Asia Pasifik, jadi saya yakin penerbangan terbanyak akan berada di pasifik. Saya kira bisa GMF bisa jadi pemimpin pasar," ujarnya.
Pangsa pasar yang besar, membuat GMF harus menjaga kualitas peralatan dan perawatan. Rini memandang GMF telah memenuhi standar global untuk perawatan pesawat. Hal ini membuat maskapai global sudah dan mulai mempercayakan GMF sebagai salah satu pilihan untuk merawat pesawat.
"GMF kaya begini, safety record kepercayaan bisa terjamin. Service record sangat bagus, perusahaan dari Malaysia sampai China mau melakukan maintenance di sini," tuturnya.
(feb/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar