Kapal ini sebenarnya kapal penelitian, tetapi Pentagon sepertinya ketakutan dan meyakini bahwa Yantar juga melakukan aktivitas mata-mata sehingga militer AS memutuskan untuk siaga tinggi dengan kehadirannya.
“Kami menyadari kapal Rusia beroperasi di perairan internasional lepas pantai timur Amerika Serikat,” kata Letnan Kolonel Tom Crosson dari Pentagon sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 3 September 2015. “Kami [Departemen Pertahanan AS] tidak mendiskusikan hal ini dengan Rusia.”
Menurut Washington Free Beacon, pejabat Pentagon percaya bahwa peralatan penelitian kapal yang digunakan untuk surveil dasar laut untuk sensor, dan bahkan dapat memotong kabel komunikasi bawah laut.
“Tampaknya mereka akan menggunakan sensor bawah air untuk memetakan pertahanan guna mempersiapkan operasi di masa depan, dan untuk menghindari atau menghancurkan sensor,” kata Steffan Watkins, seorang analis intelijen yang memantau gerakan kapal Rusia tersebut kepada Gratis Beacon .
Yantar memang memiliki alat yang mampu memotong kabel, tetapi sebagai Free Beacon mengatakan alat itu digunakan untuk menyelamatkan kapal selam jika yang terjerat rintangan di bawah air.
Ketakutan Pentagon terhadap kehadiran kapal penelitian ini juga menunjukkan bahwa Amerika juga melakukan aksi mata-mata dengan kapal sejenis. Dan hal ini diakui pleh seorang pejabat pertahanan senior Pentagon ketika Fox News menanyakan hal itu. “Tentu saja kami lakukan,” katanya, “Apa Anda pikir semua ‘kapal oseanografi’ hanya mempelajari paus?”
Pada Mei lalu, Angkatan Laut Rusia meresmikan kapal penelitian oseanografi terbaru yang dibangun untuk penelitian laut dan operasi penyelamatan dalam. Rusia mengakui kapal ini sedang beroperas di Atlantik.
” Yantar dilengkapi dengan teknologi penelitian ilmiah unik yang memungkinkan untuk mengumpulkan data tentang lingkungan laut, baik yang bergerak atau diam,” kata Alexei Burilichev, kepala departemen penelitian laut di Kementerian Pertahanan Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar