Kemungkinan besar yang akan dibeli adalah kapal selam Project 636 Improved Kilo sebanyak 3 buah (photo : sluzhuotechestvu)
Menhan Pastikan Indonesia Akan Beli Kapal Selam Baru
[JAKARTA] Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan Indonesia akan segera membeli kapal selam baru atas perintah Presiden RI Joko Widodo. Kapal selam dimaksud jenis Kilo Class yang kabarnya tak lagi diproduksi. "Perintah presiden beli baru. Daripada beli sepuluh unit yang second hand, lebih baik beli lima unit yang baru," kata Ryamizard usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR RI, Senin (21/9).
Dia memastikan bahwa kapal selam dari Rusia sudah dipertimbangkan dengan matang, termasuk soal perawatannya.
"Kalau kapal selam Rusia itu paling lama nyelemnya dan paling dalam. Dan bisa menembak dari laut," imbuh Ryamizard.
Sementara untuk pesawat tempur, dikatakan Ryamizard pihaknya berencana mengadakan sekitar separuh dari jumlah satu skuadron pesawat yang jumlahnya 16 unit.
Dia menyatakan salah satunya adalah demi mengganti Pesawat Tempur F-5 Tiger yang sudah tua dan 'menakutkan' untuk diterbangkan lagi.
Ketika ditanya, bukankah aanggarannya tidak disetujui Bappenas RI, Menhan Ryamizard menjawab, "Presiden sudah perintah." (Suara Pembaruan)
Sebanyak 8 unit pesawat Su-35 akan dibeli dahulu selanjutnya akan disusul 8 unit lagi untuk menggenapi satu skuadron (photo : sputniknews)
Menhan segera temui wakil Rusia untuk beli Sukhoi Su-35
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu menyatakan akan segera bertemu dengan perwakilan Rusia guna membahas pembelian Sukhoi Su-35 akhir September 2015.
"Sejauh ini belum (bertemu perwakilan Rusia), rencananya akhir bulan ini," katanya di Jakarta, Senin.
Dia mengaku telah menerima intruksi langsung Presiden Joko Widodo untuk membeli Sukhoi Su-35 karena TNI AU masih menggunakan F-5 Tiger yang sudah berusia 40 tahun.
"Ini untuk mengganti F-5 yang usianya sudah 40 tahun, (pilot) lihat terbang saja takut," kata dia.
Dia menjelaskan, pembelian Sukhoi Su-35 akan bertahap, sedangkan yang akan dibeli adalah setengah skuadron. "Itu sudah diproses pemerintah dan instruksi presiden," kata Ryamizad.
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan F-5 sudah tidak digunakan beberapa negara, bahkan Taiwan sejak dua tahun lalu tidak menggunakannya.
Dia juga menilai skuadron F-5 milik Indonesia sudah waktunya diganti. "Namun Panglima TNI ingin mengganti skuadron F-5 jangan tanggung," ujarnya.
Politikus PKS itu mengatakan Indonesia harus melakukan lompatan dalam modernisasi Alutsista dengan memiliki efek tangkal di kawasan, seperti Sukhoi Su-35. (Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar