Selasa, 04 Maret 2014

Rusia perkuat cengkeraman militer di Krimea


Pasukan di Krimea
Ribuan pasukan Rusia berada di Krimea yang merupakan wilayah Ukraina.
Rusia memperketat kendali militernya atas wilayah Krimea, Ukraina, meskipun mendapat tekanan diplomatik untuk mengakhiri intervensinya.
Ribuan pasukan Rusia mengamankan Krimea dengan pergerakan baru kendaraan lapis baja dan kapal dilaporkan terjadi di kawasan otonom yang masuk wilayah Ukraina tersebut.
Pangkalan utama Ukraina di Krimea masih dikepung oleh pasukan Rusia dan semenanjung di sana terisolir akibat pemblokiran jalan.
Wartawan BBC di Krimea, Mark Lowen, mengatakan pasukan Rusia secara de facto menguasai Krimea.
"Tidak ada tembakan yang dikeluarkan dan tidak ada penandatangan traktat tetapi Krimea sekarang secara de fakto berada di bawah kendali Rusia," lapor Lowen pada Senin (03/03).
Para penjaga perbatasan Ukraina mengatakan Rusia telah membangun kekuatan militer di kawasan pesisir di seberang kota Kerch, Krimea. Sinyal telepun seluler di beberapa daerah juga diblokir.
Tentara Ukraina
Warga Krimea berbicara dengan tentara Ukraina di dekat pangkalan militer Perevalnoye.
Sementara itu Menteri Luar NegeriInggris, William Hague, mengatakan situasi di Ukraina merupakan krisis terbesar di Eropa selama abad ke-21.
Hague, yang saat ini berada di ibukota Ukraina, Kiev, mengatakan kepada BBC bahwa langkah-langkah diplomatik atas Rusia sedang diterapkan dan keadaannya sangat tegang.
Pemerintah Rusia mengatakan Cina mempunyai kesepakatan luas dengan Moskow mengenai masalah Ukraina, menyusul percakapan antara menteri luar negeri kedua negara hari ini, Senin 3 Maret.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan Klik aktivitas militer Rusia di Krimea mengancam perdamaian dan keamanan di Eropa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar