Selasa, 04 Maret 2014

Krisis Ukraina: AS minta Rusia menahan diri

Crimea
Kelompok pro Rusia berunjuk rasa di Crimea
AS menyerukan semua pihak untuk "mundur dan menghindari provokasi dalam jenis apa pun" seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Crimea, Ukraina.
Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan ia telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia yang berjanji akan menghormati "integritas teritorial" Ukraina.
Tetapi John Kerry memperingatkan bahwa Klik Moskow harus mendukung kata-katanya dengan perbuatan.
Sebelumnya, kelompok pria bersenjata pro Rusia menyerbu parlemen daerah Crimea yang condong ingin menjadi bagian Rusia, sedangkan Rusia sudah beberapa lama melakukan latihan militer.
Sementara itu, parlemen Crimea mengumumkan akan mengadakan referendum untuk memperluas otonomi kawasan itu pada 25 Mei.
Crimea, yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia, dialihkan dari Rusia ke Ukraina pada 1954.
Sedangkan etnis Ukraina yang setia dengan Kiev serta etnis Muslim Tatars yang anti Rusia, telah membentuk aliansi untuk menentang segala tindakan yang mengarah ke Moskow.

Yanukovich di Rusia

Presiden Ukraina terguling Viktor Yanukovych juga dilaporkan tampak di Rusia, setelah menghilang setelah ia Klik dipecat oleh parlemen pekan lalu.
Media Ukraina mengatakan ia tiba di kota Rostov-on-Don selatan Rusia pada hari Jumat, dimana ia juga dilaporkan akan berbicara di sebuah konferensi pers.
Ia mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Kamis mengatakan ia masih menganggap dirinya sebagai presiden sah Ukraina.
Pemerintahan interim baru, termasuk Klik Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk disetujui oleh parlemen pada hari Kamis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar