Selasa, 24 November 2015

4 Jalur China Bangun Pesawat Lepas Landas Vertikal


j-31
AVIC Chengdu Aircraft Industrial Group Company  kemungkinan tengah mengembangkan pesawat lepas landas pendek dan vertical (STOVL), menurut Duowei News, outlet media berbahasa China.
Sebuah artikel, di National Defense Referensi, sebuah majalah di bawah PLA Daily, menyatakan bahwa angkatan laut China telah melengkapi diri dengan pesawat yang dapat mendarat di kapal pasokan, kapal transportasi dan kapal serbu amfibi. Pesawat yang berbeda, termasuk pesawat STOVL dan helikopter, dapat lepas landas dari dan mendarat di deck kapal tersebut.
Artikel tersebut menyatakan bahwa kapal serbu amfibi akan memainkan peran yang semakin penting dalam upaya untuk menegaskan klaim teritorial dan membela kepentingan politik negara yang berbeda di seluruh dunia.

Dalam konteks ini, jet tempur STOVL telah menjadi aspek yang paling penting kedua dari konflik militer.
Artikel menyerukan China untuk mempercepat pengembangan pesawat STOVL dan menyatakan bahwa Rusia mungkin dapat menawarkan bantuan ke China dengan pengalaman dan teknologi yang telah ada.
Artikel tersebut menyatakan bahwa China dapat mendorong pengembangan pesawat STOVL oleh empat rute.
Cara pertama adalah untuk terus mengembangkan versi Yakovlev Yak-141 yang juga merupakan pesawat lepas landas / landing vertikal (VTOL), yang akan memungkinkan untuk hasil yang cepat dengan biaya sedikit. Tim desain Yak Aircraft Corporation telah melanjutkan dengan pengembangan pesawat, memasukkan unsur pesawat tempur modern seperti teknologi siluman canggih. Setelah disintegrasi Uni Soviet dan pengurangan dana dari Angkatan Laut Rusia, Rusia dipaksa untuk meninggalkan pengembangan dan pembuatan Yak-141, kembali fokus ke jet tempur konvensional. Meskipun demikian, Rusia masih dalam kepemilikan teknologi yang relevan, pengalaman dan ahli yang diperlukan untuk memfasilitasi penyelesaian pesawat. Mengingat bahwa Rusia tidak lagi mengembangkan pesawat, tidak ada konflik kepentingan jika Rusia membantu China mengembangkan pesawat.
Pilihan kedua adalah untuk mengembangkan teknologi pesawat multirole. Hal ini akan melibatkan mengembangkan generasi baru teknologi dan upgrade ke desain tempur. Pilihan ketiga akan bagi Cina untuk mengadaptasi teknologi pesawat ruang angkasa untuk menciptakan sebuah jet tempur.
Metode keempat adalah untuk pergi ke teknologi helikopter kecepatan tinggi. Ini adalah salah satu metode tercepat dan paling sederhana dan salah satu yang termurah dan paling praktis. Ini juga merupakan pilihan yang saat ini sedang dikejar Rusia. Pada tahun 2010, prototipe helikopter Rusia mencapai kecepatan di atas 600 km per jam, yang akan memenuhi permintaan militer saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar