Jumat, 20 November 2015

Australia Minati Produk Pindad


BANDUNG – Pemerintah Australia menunjukkan minat terhadap produk-produk alat utama sistem pertahanan (alutsista) buatan PT Pindad.

Memang se jauh ini belum ada detail pro - duk apa saja yang diminati ne - geri kangguru itu. Direktur Teknologi dan Pe - ngem bangan PT Pindad Ade Bagdja mengatakan, sejauh ini belum ada komitmen yang me - ng ikat selepas penan da ta ngan - an kerja sama. Pihaknya ber - sama pemerintah Australia Se - latan masih mengelaborasi de - tail kebutuhan yang dimung - kin kan melalui kerja sama ini. “Yang jelas basisnya harus saling menguntungkan satu sama lain. Tidak hanya Pindad yang jadi pasar mereka, tapi apa yang belum ada di mereka pun Pindad supply,” ungkap dia. Perlu diketahui, PT Pindad dan Defence Teaming Centre (DTC) Australia telah mela ku - kan penandatanganan kese - pa katan kerja di kantor pusat Pindad, kemarin. Disinggung mengenai ke - mung kinan produk Pindad yang diminati Australia, Ade menyebutkan, pihaknya sa - ngat mengandalkan senapan laras panjang SS2 yang me me - nangkan berbagai kejuaraan menembak dan diminati ba - nyak negara.

“Kita bisa belajar banyak pe ngembangan teknologi di Australia yang lebih leading. Propelan untuk sebagian mu - nisi kita juga merupakan pro - duksi Australia,” kata dia. Dia menerangkan, kerja sama ini merupakan im ple - men tasi strategi kebijakan ne - gara bagian Australia Selatan untuk meningkatkan hubung - an ekonomi dan perdagangan dengan Asia Tenggara, khu - sus nya Indonesia.

“Semoga kerja sama ini baik Pindad maupun DTC dapat saling bertukar ilmu penge ta - huan dan pengalaman, khu - sus nya dalam hal penelitian, pro duksi, dan pemasaran pro - duk kendaraan tempur,” harap Ade. Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan dan Industri Pertahanan Aus - tra lia Selatan Hon. Martin Ha - milton-Smith menyatakan, PT Pindad merupakan salah satu perusahaan industri strategis di bidang pertahanan yang patut dipertimbangkan.

“Ada beberapa produk yang mem - buat kami tertarik. Di an ta ra - nya, kendaraan tempur seperti Anoa,” kata dia. Namun begitu, ketika men - dapat ditanya kemungkinan Australia membeli Anoa, Smith mengutarakan, pihak - nya masih harus men dis ku si - kan nya. Dia beralasan, terlalu dini untuk memutuskan hal ter sebut kendati dalam hal pertahanan, pihaknya me mi - liki sejumlah program dengan anggaran besar.

“Anggaran in - dustri pertahanan kami ni lai - nya mencapai miliaran dolar Australia,” sebut Martin. Sementara itu, CEO DTC Chris Burns mengatakan, pi - hak nya siap melakukan ber - bagai kerjasama bidang per ta - han an dengan mana pun ter - masuk PT Pindad. “Kami siap be kerja sama dengan PT Pin - dad, baik dalam hal sistem pertahanan maupun sistem dan teknologi. Untuk itu, kami menjajaki kemungkinan-ke - mung kinan kerjasama ini,” tuturnya.

Ke depannya, dia berharap kerja sama ini dapat me ning - katkan hubungan bilateral ke - dua negara khususnya di bi - dang pertahanan dan alut sis ta. Hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang sempat mencoba pistol Combat dan senapan SS2 P4. Dia mengapresiasi akurasi tembakan dari kedua senjata ini.

“Dipakai oleh saya yang tidak terlatih saja bisa akurat, apalagi yang sudah terlatih. Produk senjata Pindad me - mang bagus,” ucap Wagub.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar