Selasa, 24 November 2015

J-10 Jatuh, Mesin Rusia Disalahkan


J-10
J-10
Sebuah jet tempur J-10 China jatuh dan media lokal menyebut kesalahan mesin yang diimpor Rusia sebagai penyebab dan memuji pilot yang selamat setelah melakuan tindakan  yang disebut luar biasa.
Menurut sebuah laporan Jaringan Militer Sina yang berbasis di Beijing, mesin buatan Rusia yang digunakan di J-10 rentan terhadap kerusakan dan telah menyebabkan beberapa kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 19 November  2015 jet tempur J-10 dari Daerah Militer Shenyang jatuh selama misi patroli malam hari. Menurut Pilot Li Tong, sebagaimana dikutip saluran China Central Television (CCTV) yang dikelola negara melaporkan mesin buatan Rusia mati di ketinggian lebih dari 11.000 kaki.  Dia kemudian melontarkan diri dari pesawat pada ketinggian 1.000 kaki setelah selama 198 detik mencoba membawa pesawat ke lapangan terbang terdekat tetapi gagal. Li selamat dengan cedera di tulang leher dan tulang belakang.
Seorang pilot militer lain mengatakan Li Tong pada saat mesin gagal masih membawa senjata meriam dengan 200 putaran dan 2,5 ton bahan bakar. Li berjuang untuk me-restart mesin hingga mesin meluncur sampai ketinggian 5.000 kaki.
J-10 adalah pesawat tempur ringan mesin tunggal yang dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Corporation pada 1990-an dan dimasukkan ke dalam layanan mulai 2005. Pesawat ini menggunakan mesin Rusia AL-31 yang dikenal cukup kuat dan awalnya ditujukan untuk pesawat dua mesin Su-27.
Dengan konfigurasi mesin tunggal tentu saja menjadikan J-10 menderita masalah kompatibilitas parah. Sementara mesin WS-10 yang dibangun China terbukti justru makin tidak bisa diandalkan dibandingkan  buatan Rusia.
Meskipun klaim yang dibuat pada tahun 2014 oleh seorang juru bicara lembaga penelitian China yang bertugas pengembangan WS-10 menyebut mesin itu sepenuhnya operasional dan matang untuk digunakan dalam upgrade J-10. Sebuah laporan Sina pada Agustus 2015 juga mengungkapkan bahwa industri penerbangan China belum bisa mengurangi tingkat kegagalan mesin untuk dalam batas-batas yang dapat diterima hingga akhirnya Angkatan udara China dan khususnya J-10 jet akan terus menggunakan mesin Rusia.
Menurut publikasi angkatan laut China yang dikutip oleh Sina, konsultasi dengan produsen mesin Rusia untuk menemukan solusi masalah kompatibilitas AL-31 telah tertunda karena kekurangan dana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar