Senin, 30 November 2015

Tugas Tempur B-52 Masih Panjang

b-52Pada awal November, Lockheed Martin dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyatakan menandatangani kontrak pertahanan senilai US$9,1 juta. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut adalah melengkapi pembom B-52 ‘Stratofortress’ dengan rudal jarak jauh baru.
Langkah ini dilakukan setelah keputusan AS untuk memposisikan banyak armadanya ke ujung perang konvensional. AS bergerak menjauh dari strategi militer yang berorientasi pencegahan. Selain itu banyak dari pembom berkemampuan nuklir era Perang Dingin sedang pensiun sementara pembom varian baru masih dilengkapi dengan lebih sistem senjata tradisional.

Angkatan Udara AS dilaporkan menugaskan pembuatan penuh sistem rudal baru pada bulan Desember tahun lalu. Pada Oktober 2015 Lockheed Martin menghasilkan 140 JASSM-ER dan 140 JASSM. Pembom jarak jauh B-52 akan segera dilengkapi dengan rAGM-158b Joint Air-to-Surface Standoff Missile- Extended Range (ER-JASSM) yang dirancang oleh Lockheed Martin.
Sebagaimana dilaporkan Flightglobal pembom berat sekarang akan diuji untuk meluncurkan senjata tersebut baik senjata yang dipasang di sayap maupun di teluk senjata internal. Laporan itu menyatakan bahwa “Boeing melakukan perbaikan sistem komunikasi yang akan memungkinkan B-52s untuk memperbarui rencana misi mereka melalui satelit dan mentarget ulang senjata ketika dalam penerbangan. Kebanyakan pesawat tempur lainnya bisa telah melakukannya hal ini selama beberapa dekade sebelumnya”
Jason Denney, Direktur Sistem Serangan Jarak Jauh, Misil dan Fire Control Lockheed Martin telah menguatkan kabar bomber B-52 sekarang akan dilengkapi dengan JASSM-ERs dan akan dipasang untuk membawa rudal baik secara internal dan di tiang.
“JASSM dan JASSM-ER memiliki peran penting di Amerika Serikat dan mitra-mitranya dalam hal pertahanan strategis jangka panjang,” kata Denney, “Rudal-rudal  ini akan memberikan kemampuan yang efektif dan lebih terjangkau terhadap ancaman Anti-Access / Area Denial, sehingga memberikan kemampuan strategis dan warfighters internasional untuk AS.”
IHS Jane Defense Weekly menjelaskan, “JASSM-ER memiliki kisaran dua setengah kali lebih jauh dibandingkan AGM-158A JASSM yang menjadi dasar, yang berarti dapat diluncurkan dari wilayah udara dan di luar jangkauan jarak rudal udara ke permukaan dan dimaksudkan untuk digunakan terhadap bernilai tinggi. ”

 Nuklir Dilucuti, Non Siluman Ditutupi
B-52
B-52
Pembom B-52 yang dilengkapi dengan senjata baru ini akan menjadikan mampu melakukan serangan dari jarak 500 mil laut. Peningkatan jarak serang ini akan memberikan sejumlah keuntungan. Salah satunya B-52 merupakan pesawat yang sangat mengesankan dalam hal mesin dan kapasitas. Tetapi pesawat ini tidak memiliki sifat siluman yang dapat berakibat fatal dalam misi jarak dekat. Dengan meningkatkan jangkauan serangan pembom, Angkatan Udara AS sekarang akan dapat mencapai target dari jarak jauh, sambil menjaga aset sendiri dari jangkauan musuh.
Rudal baru ini nanti juga akan diintegrasikan ke pesawat lain seperti Lockheed F-16 dan Boeing / Rockwell B-1B. F-15-E juga diharapkan akan segera dilengkapi.
B-52 adalah pembom strategis subsonik yang jika ditelusuri asal-usulnya kembali ke pertengahan 1940-an. B-52 memasuki layanan Angkatan Udara Amerika Serikat pada 1950-an dan terus beroperasi hingga sekarang. B-52 dirancang untuk memberikan bantuan dukungan dara, melakukan kegiatan ofensif maritim dan proyek kontra-udara serta melakukan serangan strategis.
Desain asli pembom ini menggunakan enam mesin turboprop dan tata letak sayap lurus. Tetapi pada upgrade ke delapan mesin diganti dengan turbojet dengan desain sayap menyapu. Pembom ini dirancang untuk mengangkut 32.000 kilogram senjata. B-52 dikonseptualisasikan dengan tujuan membawa senjata nuklir ketika AS melakukan investasi besar-besaran ke pertahanan berbasis pencegahan di masa Perang Dingin.
B-52 telah melihat banyak perang dan terbang dengan operator aslinya selama 50 tahun, sampai tahun 2005. Pada tahun 2012 dilaporkan bahwa 85 pembom B-52 digunakan secara aktif sementara sembilan dikategorikan sebagai bagian dari armada cadangan. Diperkirakan militer AS akan terus menggunakan B-52 hingga 25-30 tahun lagi. Setelah B-52 diberhentikan tugasnya, Long-Range Strike Bomber (LRS-B) akan mengambil tempatnya.
Banyak B-52 pembom baru-baru ini di-service ulang untuk menghilangkan beban nuklir mereka. Langkah ini dilakukan setelah perjanjian pengawasan senjata baru antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pembom B-52 sebelumnya mampu mengangkut 20 rudal berkemampuan nuklir. Dan sekarang B-52 akan dilengkapi sekitar 20 Lockheed Martin JASSM-ER yang merupakan senjata non nuklir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar