Senin, 30 November 2015

Kemenhan Rusia: Kami Telah Musnahkan Teroris di Area Jatuhnya Su-24M


Tentara Rusia yang beroperasi di Suriah telah berhasil menumpas teroris dan ‘kelompok misterius lain’ di wilayah sekitar jatuhnya pesawat pengebom Rusia Su-24M, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
"Setelah berhasil mengamankan pilot kami, kami segera melakukan penyerangan besar-besaran dengan mengerahkan pesawat pengebom Rusia dan roket artileri milik pasukan pemerintah Suriah dalam jangka waktu cukup panjang," tutur sang Jenderal.
"Kelompok teroris dan kelompok misterius lain yang berada di wilayah itu telah berhasil kami musnahkan," tambahnya.


Teroris Sempat Incar dan Buru Pilot Su-24M
Pilot pesawat Rusia Su-24M yang jatuh di Suriah setelah ditembak oleh Angkatan Udara Turki juga sempat diburu oleh para militan dan unit lain yang memiliki perangkat modern, tutur Konashenko.
"Selain militer Rusia, para militan dan sejumlah unit lain juga ikut mencari dan memburu pilot Su-24M, menggunakan perangkat khusus yang modern," terangnya.
Konashenkov menjelaskan, operasi pencarian dan penyelamatan pilot Rusia dilakukan pada malam hari, 24-25 November, dan berlangsung selama lebih dari 12 jam.
"Namun kami tak bisa menceritakan detil rincian operasi pencarian tersebut," kata Konashenko.

Su-25 Serang Markas Militan Jabbat el-Nusra
Konashenkov juga melaporkan bahwa pesawat Su-25 Rusia telah menyerang markas kelompok Jabbat el-Nusra di provinsi Idlib, Suriah, dan berhasil memusnahkan tank dan sejumlah teroris.
"Tembakan bom yang kami luncurkan berhasil memusnahkan sebuah tank, dua mobil lapis baja, dan tiga mobil mortir milik musuh. Para militan tersebut menanggung kerugian yang cukup besar," ujar sang jenderal. Ia kemudian menambahkan bahwa serangan tersebut dilancarkan di sekitar desa Zaytan.
Selain itu, pesawat pengebom Rusia Su-24M juga menyerang gudang amunisi ISIS di area pemukiman al-Qaryatayn, provinsi Homs. "Tembakan langsung OFAB-250-270 berhasil menghancurkan gudang amunisi mereka," tuturnya.
Sebelumnya, Konashenkov menjelaskan bahwa selama tiga hari terakhir pesawat Rusia telah melakukan 134 penerbangan dan menyerang 449 titik di delapan provinsi Suriah. Pesawat Rusia menggempur posisi teroris ISIS di Suriah sejak 30 September lalu atas permintaan langsung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pada pertengahan November, jumlah armada udara Rusia yang dikerahkan untuk menyerang militan meningkat menjadi 69 pesawat pengebom strategis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar