Senin, 30 November 2015

Armada Besar Pesawat China Terbang di Dekat Jepang

china
Jepang meluncurkan kekuatan udara dalam jumlah besar ke dekat kepulauan di Jepang selatan. Sedikitnya 11 pesawat militer China dikerahkan dalam latihan yang disebut Beijing sebagai latihan untuk meningkatkan kemampuan tempur jarak jauh.
Kementerian Peratahanan  Jepang mengatakan sejumlah pesawat terdiri atas delapan pesawat pengebom, dua pesawat mata-mata, dan satu pesawat peringatan dini terbang di dekat pulau Miyako dan Okinawa, Jumat, tanpa melanggar wilayah udara Jepang.
Beberapa di antara pesawat tersebut terbang di antara dua pulau itu, sedangkan yang lain membuat formasi penerbangan mendekati kepulauan tetangganya, kata pejabat kementerian itu.
Juru bicara Angkatan Udara China sebagaimana dikutip Xinhua menyebutkan sebagian jenis pesawat itu, di antaranya pesawat pengebom H-6K, yang terlibat dalam pelatihan di Pasifik barat pada Jumat.
Shen Jinke mengatakan pelatihan di laut terbuka seperti itu untuk meningkatkan kemampuan tempur jarak jauh.

Walaupun tidak ada tanggapan lebih lanjut dari kementerian Jepang, “Yomiuri Shimbun” melaporkan bahwa China lazim mengerahkan penerbangan besar mendekati wilayah udara Jepang dan kementerian sedang mengulas tujuan dari gerakan tersebut.
Jepang beberapa kali mengerahkan ratusan unit pesawat jet dalam satu tahun untuk mempertahankan wilayah udaranya, untuk menghadapi Rusia dan hari ini juga menghadapi pesawat China.
Beijing memperingatkan hal ini untuk meningkatkan tensi antara dua kelompok besar di Asia, yang sudah lama terlibat perselisihan garis teritorial di Laut China Selatan dan argresi militer Japang pada pada paruh waktu abad ke-20.
Perubahan datang dengan tensi yang makin tinggi di Laut China Selatan setelah kapal perang AS berlayar mendekati salah satu pulau buatan yang diklaim oleh China yang membingungkan tetangganya saat bertindak tegas menanggapi perselisihan wilayah.
China mengubah terumbu karang di kawasan menjadi pulau-pulau kecil yang mampu mendukung fasilitas militer yang AS anggap sebagai ancaman bagi kebebasan berlayar di wilayah yang dimanfaatkan sebagai jalur transportasi sepertiga minyak dunia.
China bersikeras atas kedaulatan hampir semua sumber daya yang ada di Laut China Selatan yang juga diklaim oleh sebagian negara lain. Washington berulang kali menyatakan tidak mengakui pengakuan China tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar