Minggu, 22 November 2015

Pembangunan Rel Kereta Api di Kalimantan Resmi Dimulai

 

PT Kereta Api Borneo (PT KAB), yang merupakan anak perusahaan Russian Railways (RZhD) mengadakan acara pembukaan pembangunan rel kereta api, pelabuhan, dan Techno Park di Kalimantan Timur pada Kamis (19/11). Peresmian proyek pembangunan rel kereta api di Kalimantan yang telah direncanakan sejak Mei 2013 lalu — saat presiden perusahaan kereta api Rusia RZD (Russian Railways) Vladimir Yakunin berkunjung ke Indonesia — dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Pada Oktober lalu, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengatakan, nilai investasi yang ditanamkan Russian Railways untuk pembangunan jalur kereta api Borneo dan Techno Park yang menghubungkan antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur mencapai Rp 72 triliun.
Awang menegaskan, angka tersebut merupakan investasi — bukan dana pinjaman. “Semua dari Rusia, bukan pinjaman melainkan investasi,” terang Awang.
Sang gubernur memaparkan, proyek pembangunan dua jalur rel kereta sepanjang 900 kilometer ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu lima tahun.
 

Sempat Tertunda
Dalam lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Rizal Ramli mengaku bahwa proyek pembangunan ini sempat tertunda selama tiga tahun.
Bangun Rel Kereta, Rusia Bantu Industri Batu Bara Kalimantan
“Proyek jalur rel kereta api Kalimantan Tengah ke Kalimantan Timur itu tidak berlanjut selama tiga tahun karena beberapa hambatan,” ujar Rizal di kantornya, Jakarta, sebagaimana dikutip Liputan6.com.
Terkait konsep kerja sama dalam proyek ini, Rizal Ramli menginginkan salah satu perusahaan Indonesia terutama BUMN dapat mendapatkan transfer teknologi yang di masa depan dapat menciptakan kemandirian industri asal Indonesia itu sendiri.
PT KAB merupakan perusahaan yang mengoperasikan infrastruktur rel kereta api, terutama membangun rel kereta untuk keperluan pengangkutan batu bara di Kalimantan. Rencana operasional PT KAB di Kalimantan Timur akan menghubungkan Kutai Barat, Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Balikpapan. Jalur kereta api tersebut nantinya akan digunakan untuk kereta api penumpang maupun angkutan barang.
Menurut Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Andrey Shigaev, jika pembangunan tidak tertunda, pengangkutan pertama batu bara ke pelabuhan melalui jalur kereta api sudah bisa dilakukan pada 2018.
Shigaev juga menjelaskan bahwa realisasi proyek ini akan memberikan dorongan kuat untuk pertumbuhan di seluruh Pulau Kalimantan.

Berikan Beasiswa
Untuk mendorong proyek ini, Rusia juga memberikan beasiswa kepada 50 orang pelajar SMA dari Kalimantan Timur untuk belajar mengenai ilmu perkeretaapian di Rusia. Para pelajar ini telah berangkat ke Rusia tahun 2014 lalu dan mendapat beasiswa yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Rusia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, serta PT KAB.
Para pelajar yang kini tengah belajar mengenai ilmu perkeretaapian, khususnya mengenai rel kereta api ini, dikirim ke empat universitas ternama Rusia, yakni Moscow State University of Railway Engineering, Saint Petersburg Railroad University, Rostov State Transport University, dan Samara State University of Transport.
“Para penerima beasiswa tersebut akan mengenyam pendidikan di Rusia untuk belajar mengenai rel kereta api. Setelah itu, mereka akan kembali ke Indonesia dan bagian dari personel yang akan menjalankan operasi jalur kereta api di Kalimantan Timur, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada 2019 mendatang,” terang Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar