Direction des Constructions Navales Services (DCNS) mengalahkan pesaing Thyssenkrupp Marine Systems (TKMS) dari Jerman dan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Jepang.
DCNS selanjutnya akan membangun 12 kapal selam konvensional dengan bobot 4500 ton untuk Australia yang didasarkan pada kapal selam nuklir Barracuda yang memiliki bobot 4700 ton. Kapal selam baru ini akan diberi nama Shortfin Barracuda.
Setelah selesai, seperti DCNS katakan, Shortfin Barracuda Blok 1A “akan menjadi artefak paling teknis dan kompleks di Australia”.
Kapal Selam Barracuda, dengan sistem propulsi jet pump, memiliki tingkat kebisingan yang sama dengan kapal selam konvensional lain pada kecepatan jelajah yang sangat rendah di bawah 5 knot. Namun data menunjukkan ketika Barracuda berlari cepat, sesuatu yang harus dilakukan untuk mengejar atau menghindari penyerang, desain Prancis secara signifikan lebih tenang daripada saingan.
Dipimpin oleh veteran awak kapal selam Australia Greg Sammut, tim evaluasi Angkatan Laut Australia sangat sadar bahwa dalam permainan bawah laut sebuah kapal selam yang tenang menang dan yang bising akan mati.
Shortfin Barracuda akan dilengkapi dengan empat alternator diesel untuk menghasilkan listrik masing-masing lebih dari 7 megawatt dan penyimpanan baterai cukup. Hal ini memungkinkan kapal selam memenuhi atau melampaui persyaratan jangkauan dan daya tahan yang disyaratkan Angkatan Laut Australia.
Shortfin Barracuda menggunakan propulsor pump-jet yang menggabungkan rotor dan stator dalam saluran yang secara signifikan akan mengurangi tingkat kebisingan.
Permukaan aftcontrol pada baling-baling kapal selam tunggal cenderung mengganggu air yang mengalir ke putaran bilah baling-baling. Hal ini, menurut DCNS, akan menghasilkan kavitasi, dan diatasi dengan pengenalan propulsor rotor dan stator terselubung.
DCNS juga mengklaim telah memasukkan sonar pasif yang paling sensitif yang pernah digunakan kapal selam konvensional.
Pemerintah Jepang dengan konsorsium yang dipimpin oleh Mitsubishi Heavy Industries, telah menawarkan versi evolusi dari kapal selam kelas Soryu 4000 ton yang diperpanjang 6m-8m untuk memberikan ruang bahan bakar tambahan dan baterai untuk meningkatkan jangkauan dan untuk mengakomodasi awak. Sementara perusahaan Jerman TKMS menawarkan kapal selam 4000 ton dari desain baru, menggunakan teknologi yang telah diuji di kapal selam 2000 ton mereka.
Tugas yang pasti tidak menyenangkan untuk Perdana Menteri Australia adalah menjelaskan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kenapa tidak memilih mereka. Karena pada era kepemimpinan mantan perdana menteri Tony Abbott sudah ada kesepakatan untuk membangun kapal selam bersama. Tapi kemudian perdana menteri baru terpaksa membuka proses untuk kompetisi internasional karena ada protes dari parlemen.
Semua kapal selam akan dibangun di Adelaide, meskipun kapal selam pertama tetap akan dibangun di galangan DCNS di Cherbourg Prancis dengan setengah dari tenaga kerja berasal dari Australia. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko kegagalan sembari Australia menyiapkan fasilitas konstruksi di ASC Adelaide untuk membangun kapal selam kedua dan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar