Managing Director BAE Systems untuk Asia Tenggara dan India, John Brosnan, mengatakan semua terserah pemerintah Malaysia untuk mengevaluasi proposal dan memilih pesawat yang akan memenuhi persyaratan.
Pesawat BAE Systems akan melawan Boeing F/A-18E/F Super Hornet, Dassault Rafale dan Saab Gripen. “Kami cukup optimis sekarang. Kami pikir semua evaluasi kini sedang dilakukan. Kami telah mengajukan proposal kami. Pesaing kami membuat proposal mereka, ” katanya kepada kantor Bernama baru-baru ini di ajang Defence Sevices Asia 2016 (DSA 2016). Dia mengatakan RMAF telah menguji pesawat yang ditawarkan tersebut.
Brosnan mengatakan paket industri yang komprehensif termasuk dalam tawaran untuk mempertahankan pesawat serta juga akan menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan.
“Kami bekerja keras untuk memastikan bahwa kami juga sedang menawarkan paket industri yang komprehensif untuk memastikan pesawat akan didukung sepenuhnya di Malaysia.
“Ini akan membuat hingga 20.000 pekerjaan di Malaysia. Jadi kami pikir itu tawaran menarik dari segi kemampuan produk dan manfaat ekonomi yang lebih luas ke Malaysia, “katanya.
Pada bulan Oktober 2010, pemerintah Malaysia memutuskan untuk pensiun negara MiG-29N karena biaya operasi yang tinggi. RMAF dilaporkan memerlukan 18 jet tempur baru sebagai pengganti pesawat tempur yang dipensiun itu.
Typhoon dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan terkemuka Eropa yang dipimpin oleh BAE Systems dikenal sebagai pesawat multi peran dan sedang menuju sebagai pesawat swing role.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar