Pekerja
menyelesaikan pembuatan kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1
pesanan Filipina di galangan PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin
(4/4/2016). Kapal SSV kelas Lloyd Register tersebut tengah menjalani
penyempurnaan dan akan diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Filipina
pada Mei 2016. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) ☆
Kapal perang jenis strategic sealift vessel (SSV) kedua pesanan Kementerian Pertahanan Filipina akan diluncurkan pada September 2016 di galangan kapal PT PAL Indonesia di Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
"Rencana September 2016 ini akan kita luncurkan untuk SSV pesanan kedua Filipina, dan sekarang masih dilakukan pemasangan blok-blok bagian kapal," ucap Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin, di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan, pesanan pertama kapal sejenis telah diluncurkan pada 18 Januari 2016, dan telah diberi nama oleh Kementerian Pertahanan Filipina dengan nama Tarlac, dan rencananya akan resmi diserahterima ke Filipina pada Mei 2016, setelah melalui proses penyempurnaan pengecatan lambung.
Arifin menjelaskan kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa yang berada di kelas "Lloyd Register", dan merupakan kapal perang pertama yang berhasil diekspor Indonesia.
Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut "Landing Platform Dock" (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.
Selain itu, SSV juga mampu membawa dua helikopter dan mengangkut kapal landing craft utility (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.
Sebelumnya, Filipina memesan dua unit kapal perang LPD jenis SSV kepada Indonesia, dan pada saat peluncuran pertama hadir Menko Maritim Rizal Ramli, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta Komisi VI DPR RI, dan perwakilan dari jajaran pejabat TNI AL serta Kementerian Pertahanan Filipina.
Kapal perang jenis strategic sealift vessel (SSV) kedua pesanan Kementerian Pertahanan Filipina akan diluncurkan pada September 2016 di galangan kapal PT PAL Indonesia di Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
"Rencana September 2016 ini akan kita luncurkan untuk SSV pesanan kedua Filipina, dan sekarang masih dilakukan pemasangan blok-blok bagian kapal," ucap Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin, di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan, pesanan pertama kapal sejenis telah diluncurkan pada 18 Januari 2016, dan telah diberi nama oleh Kementerian Pertahanan Filipina dengan nama Tarlac, dan rencananya akan resmi diserahterima ke Filipina pada Mei 2016, setelah melalui proses penyempurnaan pengecatan lambung.
Arifin menjelaskan kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa yang berada di kelas "Lloyd Register", dan merupakan kapal perang pertama yang berhasil diekspor Indonesia.
Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut "Landing Platform Dock" (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.
Selain itu, SSV juga mampu membawa dua helikopter dan mengangkut kapal landing craft utility (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.
Sebelumnya, Filipina memesan dua unit kapal perang LPD jenis SSV kepada Indonesia, dan pada saat peluncuran pertama hadir Menko Maritim Rizal Ramli, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta Komisi VI DPR RI, dan perwakilan dari jajaran pejabat TNI AL serta Kementerian Pertahanan Filipina.
Nampak pembangunan kapal SSV kedua pesanan Filipina di galangan kapal PT PAL Indonesia [pr1v4t33r/antara]
☠ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar