Sentul, MiliterNews - Darfur merupakan medan operasi yang tidak ringan, demikian dikatakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Munir, dihadapan 800 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B/UNAMID (United Nations Mission In Darfur) yang sedang melaksanakan PDT (Pre Deployment Training) beberapa waktu lalu, di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Wakasad juga menegaskan, sebagai pasukan yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di bawah bendera Unamid, Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B harus dapat membawa perdamaian di tanah Darfur. “Upayakan untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok yang bertikai, agar dapat menjadi penengah”, tandasnya.
Seperti diketahui, Batalyon Komposit merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan, Afrika, selama satu tahun. Dengan dikomandani oleh Mayor Inf Rudy Sandry, S.Sos., alumni Akademi Militer 1997, Batalyon yang berkekuatan 800 personil TNI, terdiri dari unsur TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dimana sebagian besar pasukan ini direkrut dari Batalyon Infanteri 721/Makkasau, Kodam VII/Wirabuana, Sulawesi.
Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid Mayor Inf Rudy Sandry, S.Sos., mengatakan bahwa keberangkatan pasukan ke Darfur untuk membawa kedamaian dan harus mampu memenangkan hati dan pikiran rakyat Darfur, agar tercipta kedamaian disana.
Saat ini, Satgas Batalyon Komposit TNI sedang melaksanakan berbagai persiapan dalam rangka penugasan ke Darfur, melalui kegiatan Pre Deployment Training yang diselenggarakan oleh PMPP TNI, personil Konga XXXV-B/Unamid dilatih dan diberikan berbagai pembekalan, yang terkait dengan aspek penugasannya di Darfur. Kegiatan PDT sendiri dilaksanakan sejak 18 Februari sampai dengan 19 Maret mendatang.
Editor : Noviedodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar