Kapal
selam kelas Kilo asal Rusia pertama kali beroperasi pada awal dekade
1980-an. Kapal yang didesain Rubin Central Maritime Design Bureau St
Petersburg ini pada tahap selanjutnya diproduksi dengan tipe 877EKM dan
636.
Kemudian
ada Lada (Project 677) yang diluncurkan pada November 2004. Awalnya
kelas Kilo dibangun di galangan kapal Komsomolsk, tetapi sekarang
dipindah ke Shipyard Admiralty di St Petersburg. Kapal teknologi Rusia
ini diminati banyak negara. China telah memiliki dua kapal selam Tipe
636, yang kedua bergabung dengan armada China pada Januari 1999.
Indonesia juga telah memperlihatkan minatnya sejak 2007.
Pada November
2007, Venezuela juga telah menandatangani MoU (memorandum of
understanding) untuk kapal selam tipe 636. Tipe ini didesain untuk
berhadapan dengan kapal selam maupun kapal permukaan dan dirancang untuk
melakukan misi pengintaian umum dan patroli. Tipe 636 kapal selam
dianggap menjadi salah satu kapal selam diesel paling tenang di dunia.
Kapal ini mampu mendeteksi kapal selam musuh pada kisaran tiga sampai
empat kali lebih besar. Kapal selam terdiri dari enam kompartemen kedap
air dipisahkan oleh dinding pemisah yang melintang. Kapal selam ini
mampu bersembunyi dengan baik.
Sistem Senjata
Sebagaimana
dipaparkan Navytechnology. com, kapal selam ini dilengkapi sejumlah
kemampuan tempur dan sistem komando yang menyediakan informasi untuk
pengendalian kapal selam yang efektif, termasuk sistem torpedo.
Kecepatan sistem komputer yang dimiliki mampu memproses informasi dari
peralatan pengawasan dan menampilkannya di layar. Sistem kapal mampu
menghitung keberadaan target dan menembaknya dengan akurat.
Sistem
ini juga memberikan pengendalian kebakaran otomatis, dan memberikan
informasi dan rekomendasi tentang manuver serta penyebaran senjata.
Kapal selam memiliki delapan peluncurStrela– 3(rudalpertahananudarayang
dikembangkan di Rusia) atau Igla (rudal permukaan ke udara). Rudal ini
diproduksi Fakel Design Bureau, Kaliningrad. Strela– 3 memiliki pencari
inframerah yang didinginkan dan 2 kg hulu ledak. Jangkauan maksimumnya 6
km.
Sedangkan Igla juga dilengkapi inframerah dengan jangkauan
maksimum 5 km. Kapal dapat dipasang dengan Novator Club- S (SS-N-27)
sistem rudal cruiseanti-kapal rudal. Kapal selam ini dilengkapi enam 533
mm tabung torpedo depan terletak di hidung kapal dan membawa 18
torpedo, enamtabungtorpedodan12disimpandi rak. Dua tabung torpedo
dirancang untuk menembakkan torpedo dengan akurasi yang sangat tinggi.
Sistem
torpedo dikendalikan komputer dam dilengkapi dengan perangkat cepat
muat (quick-loading device). Tembakan pertama dilakukan dalam waktu dua
menit dan yang kedua dalam waktu lima menit. Tipe 636 dilengkapi sonar
digital MGK- 400EM. Teknologi ini mampu mendeteksi target kapal selam
dan kapal permukaan dalam mode mendengarkan sonar. Juga mampu melakukan
telepon dan telegraf komunikasi dalam mode panjang dan pendek,
mendeteksi sinyal suara bawah air.
Radar kapal selam bisa bekerja
baik di dalam air dan permukaan. Radar ini mampu menyediakan informasi
mengenai situasi bawah air dan udara, identifikasi radar dan keselamatan
navigasi. Untuk tipe 877, kelas Kilo dilengkapi dengan sistem sonar
Rubikon MGK- 400 yang mencakup deteksi ranjau dan menghindari sonar MG-
519 Arfa. India merupakan salah satu negara yang telah memakai kelas
Kilo khususnya tipe 877 dari Rusia. Hingga saat ini setidaknya sudah ada
33 kapal tersebut telah diekspor ke India, Aljazair, China, Polandia,
Iran, dan Vietnam.
Indonesia dan Venezuela akan menjadi pemakai
selanjutnya. Kapal yang mempunyai panjang 70- 74 meter ini dapat
melakukan perjalanan dengan kecepatan maksimum 10-12 knot ketika muncul
di permukaan dan 17-25 knot ketika berada di bawah air. (Sindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar