Komandan Tertinggi NATO yang juga Jenderal Angkatan Udara AS Philip Breedlove mengutip data intelijen NATO menyebutkan ada bukti baru berbagai perangkat militer mengalir dari Rusia ke Ukraina yang artinya melanggar kesepakatan gencatan senjata. “Saya tidak berpikir senjata harus dari Amerika. Barat harus mempertimbangkan pengiriman senjata ke Ukraina,” katanya saat berbicara dalam konferensi Brussels Minggu 22 Maret 2015 dan dikutip Voice of America.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier-, berbicara awal bulan ini, mengatakan kepada Associated Press bahwa memasok Kyiv dengan persenjataan justru akan mendorong konflik di luar kendali.
Terpisah, Duta Besar Jerman untuk PBB Peter Wittig mengatakan Presiden AS Barack Obama telah memutuskan untuk memasok senjata mematikan saat ini. Dia mengatakan keputusan Obama datang setelah pembicaraan terakhir dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Namun Gedung Putih belum mengkonfirmasi keputusan itu, dan mengatakan masih mempelajari situasi militer pasca-gencatan senjata Ukraina timur. Monitor Eropa mengatakan wilayah yang dilanda perang telah melihat penurunan tajam dalam pertempuran sejak gencatan senjata ditandatangani pada bulan Februari oleh Ukraina, Rusia, Jerman dan Prancis.
Baik Jerman dan Prancis – anggota kunci dari aliansi NATO – menentang memasok bantuan mematikan ke Kyiv, dengan Prancis mengatakan bulan lalu itu tidak berniat menyediakan hardware mematikan ke Kyiv setidaknya untuk saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar