Pakistan yang belum memutuskan apakah akan bergabung dengan koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang Yaman telah mengirimkan pesawat-pesawat jet jumbo ke negara Timur Tengah itu. Bukan mengirim pasukan tetapi untuk mengevakuasi ratusan warganya.
“Untuk tahap pertama, dua jet jumbo akan dikirim ke Yaman hari Minggu guna membawa pulang para warga Pakistan.” Iring-iringan 600 warga Pakistan sedang bergerak menuju pelabuhan Laut Merah, Hodeida, tempat “pengaturan bagi mereka untuk tinggal sementara dilakukan sebelum perjalanan mereka pulang ke Pakistan dibuat,” kata Menteri Luar Negeri Aizaz Chaudry seperti dikutip media.
Arab Saudi telah memindahkan puluhan diplomatnya dari Yaman pada Sabtu sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menarik staf internasionalnya setelah berlangsungnya serangan udara pimpinan Arab untuk malam ketiga. Serangan-serangan dilancarkan dalam upaya untuk menahan laju para pejuang Houthi, yang bersekutu dengan Iran.
TV Pakistan mewawancarai para warga negara Pakistan di Yaman yang putus asa dan meminta pertolongan.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan kepada parlemen, Jumat, Pakistan belum memutuskan apakah akan memberi dukungan militer bagi koalisi pimpinan Arab Saudi kendati telah berjanji akan membela Arab Saudi dari ancaman apapun.
Perdana Menteri Nawaz Sharif, dalam pembicaraan melalui telepon dengan Raja Arab Saudi Salman, Sabtu, menawarkan “semua potensi tentara Pakistan”, demikian laporan media yang mengutip Saudi Press Agency.
Sharif telah sekian lama memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Arab Saudi. Setelah periode kedua jabatannya sebagai perdana menteri berakhir melalui kudeta militer pada 1999, ia pergi mengasingkan diri di Arab Saudi. Arab tahun lalu memberi pinjaman senilai $1,5 miliar dolar bagi Pakistan untuk membantu Islamabad menopang cadangan devisanya, memenuhi kewajiban-kewajiban terkait utang serta menjalankan proyek-proyek energi luas dan infrastruktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar