Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada Senin 5 Oktober 2015 mengatakan pasukan Australia akan melakukan pengadaan 1.100 kendaraan tahan ledakan Hawkei dari Thales Australia yang banyak digunakan negara-negara sekutu. Namun dia membantah pembelian ini terkait misi Australia di Timur Tengah untuk melawan ISIS.
“Namun, kenyataannya bahwa IED (bom rakitan), adalah jenis dari medan perang modern dan terlepas dari konteks di mana Angkatan Pertahanan Australia beroperasi, jenis ancaman itu hampir pasti akan berada di sana. Kendaraan ini mampu beroperasi di setiap daerah,” kata PM Turnbull.
Turnbull mengatakan pemerintah akan membeli 1.100 kendaraan Hawkei berlapis baja yang dibuat di dalam negeri, serta membeli lebih dari 1.000 trailer, yang diproduksi di lini produksi Thales Australia di Bendigo di bagian selatan negara bagian Victoria.
Hawkei juga merupakan satu-satunya kendaraan mobilitas berlapis baja di Angkatan Pertahanan Australia yang dapat diangkut oleh helikopter militer Australia.
Turnbull mengatakan kendaraan-kendaraan militer itu akan merintis sistem manajemen komunikasi generasi berikutnya yang akan dikembangkan di Australia oleh perusahaan raksasa asal Prancis, Thales.
Dia mengatakan Thales berharap Hawkei akan membangun kesuksesan yang lebih besar, yaitu kendaraan transportasi infanteri berlapis baja Thales Australia Bushmaster yang telah digunakan di Afghanistan dan diekspor ke beberapa negara.
Australia pada tahun lalu meningkatkan kekuatan angkatan udaranya dengan pembelian lebih dari 58 pesawat F-35 Joint Strike Fighters (JSF) senilai 12,4 miliar dolar AS, dan total JSF milik Australia mencapai 72.
Pada tahun ini Pemerintah Australia mengatakan akan membeli dua pesawat C-17 Globemaster jarak jauh dalam rancana pengadaan senilai satu miliar dolar Australia untuk meningkatkan operasi militer dan bantuan bencana di seluruh dunia.
Pemerintah Australia belum memutuskan untuk menjalankan program pengadaan alat pertahanan terbesarnya – sebuah proyek yang diperkirakan bernilai hingga 50 miliar dolar Australia untuk menggantikan diesel dan kapal-kapal selam bertenaga listrik Collins Class yang ada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar