Menurut Reuters Rabu 7 Oktober 2015 agresi yang didukung serangan udara Rusia tersebut menjadi serangan besar mereka sejak Rusia melakukan intervensi militer pada pekan lalu.
Kepala Observatorium Rami Abdulrahman mengatakan, serangan darat Suriah menggunakan rudal dan menargetkan setidaknya 4 gerilyawan di daerah tersebut.
Meskipun Suriah telah melakukan serangan gabungan, hal tersebut tidak menimbulkan titik terang atas konflik yang sudah berjalan lebih dari empat tahun tersebut.
“Belum ada informasi adanya kemajuan pemerintah. Namun, serangan udara telah menghantam kendaraan dan basis pemberontak,” kata Abdulrahman.
Sebelumnya, Rusia telah melancarkan serangan udara di Suriah sejak Rabu (30/9/2015). Namun, negara koalisi pimpinan AS menyebutkan serangan tersebut mengincar kelompok oposisi Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar