Perencana militer sedang mempertimbangkan apakah akan memilih menempatkan kapal induk di Timur Tengah guna mengintensifkan serangan ke ISIS dan memantau ketegangan Iran-Arab Saudi. Atau menempatkan di Pasifik yang makin panas setelah Korea Utara melakukan uji bom hydrogen.
Pilihan lain adalah untuk menarik salah satu kapal induk dan dilakukan pemeliharaan singkat atau memperpanjang pengerahan awak melampaui waktu standar 7 bulan. Keduanya adalah pilihan yang buruk.
Kelompok tempur kapal induk USS Harry S. Truman yang saat ini ada di Teluk harus ditarik pulang pada bulan Mei dan Kelompok tempur USS Dwight D. Eisenhower baru akan menyebarkan pada musim panas. Dengan kondisi ini maka hanya akan ada USS John C. Stennis sebagai satu-satunya flattop yang harus dipilih apakah akan ditempatkan di Armada 5 atau Armada 7.
Pilihan lain adalah membatalkan perbaikan USS Ronald Reagan. Flattop yang baru saja tiba di Jepang dan membutuhkan pemeliharaan sebelum benar-benar siap patroli pada musim panas ini.
Angkatan Laut menolak berkomentar secara khusus terkait gap kapal induk ini namun juru bicara Angkatan Laut Letnan Cmdr. Tim Hawkins mengatakan bahwa para pemimpin militer terus melakukan kajian tentang hal ini.
“Sangat penting untuk diingat bahwa para pemimpin militer terus-menerus meninjau persyaratan kekuatan dan menyesuaikan rencana pengelolaan kekuatan global,” kata Hawkins. “Pasukan Angkatan Laut secara inheren fleksibel, lincah dan akan terus ada di mana dia diperlukan.”
Jika Angkatan Laut menarik kapal induk dari Komando Sentral AS mendukung pengiriman Stennis ke Komando Pasifik AS, itu akan menjadi kali kedua dalam satu tahun pertempuran melawan ISIS akan tanpa kapal induk. Keputusan akhir akan diputuskan oleh Jenderal Joe Dunford, Komandan Gabungan dan Menteri Pertahanan Ash Carter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar