Dikutip Kantor Berita Kyodo Rabu 27 Januari 2016 pejabat itu mengatakan, indikasi kuat ini terlihat dari citra satelit yang menunjukkan Pyongyang mempersiapkan peluncuran rudal jarak jauh dari situs tes yang dikenal sebagai Tongchang-ri.
Pejabat itu memperkirakan bahwa peluncuran bisa dilakukan minggu depan. Jika benar, ini akan menjadi peluncuran rudal jarak jauh pertama Korea Utara sejak 2012, ketika berhasil menempatkan objek dalam orbit Bumi.
Pyongyang telah menghadapi sanksi atas program rudal, dan tes baru bisa mengintensifkan hukuman dilaksanakan oleh Dewan Keamanan PBB.
Korea Utara juga di bawah pengawasan ketat setelah uji coba nuklir yang dilakukan awal bulan ini. Pemerintah Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji bom hidrogen, namun sejumlah pihak meragukan klaim tersebut dan lebih meyakini yang diledakkan adalah bom atom yang tidak begitu kuat.
Meski demikian PBB sedang mempertimbangkan menerapkan sanksi tambahan dalam kaitannya dengan insiden itu. Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
“Kami sepakat tentang pentingnya sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang tegas, dan kami sepakat untuk mempercepat pekerjaan kita di PBB segera dalam rangka untuk mencoba mencapai pemahaman tentang apa yang harus kita tuang di dalamnya dan bagaimana kita mencapai tujuan kami,” kata Kerry kepada wartawan sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 28 Januari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar