JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI)
menyatakan rasa duka cita dan simpatinya yang mendalam kepada
pemerintah dan rakyat India atas peristiwa penyerangan di pangkalan
udara militer India di Panthakhot, Punjab, India yang terjadi pada 2
Januari lalu. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 14 orang termasuk
enam orang pelaku penyerangan.
Pemerintah Indonesia menyatakan mengutuk semua aksi teror yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun, sekaligus berharap aksi teror ini tidak mempengaruhi upaya perbaikan hubungan antara India dan Pakistan.
“Indonesia menyambut baik suasana konstruktif yang tercipta dalam pertemuan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan PM Pakistan Nawaz Sharif di Lahore, Pakistan, 25 Desember 2015, dan berharap tindakan teror di Panthakot tidak merusak upaya penting untuk menciptakan hubungan bertetangga yang baik antara kedua negara,” demikian disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Okezone, Jumat (8/1/2016).
Sekelompok militan bersenjata lengkap menyerang markas angkatan udara India di Panthakot, Punjab setelah membajak sebuah mobil dan menyamar dengan menggunakan seragam tentara India pada 2 Januari 2016 pukul tiga pagi waktu setempat.
Sedikitnya 14 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk enam orang penyerang, satu warga sipil dan enam orang tentara India.
Kelompok militan yang berbasis di Kashmir, Jaish e Mohammed diduga kuat menjadi pelaku serangan tersebut, meski tidak ada klaim resmi dari kelompok terlarang itu.
(dka)
Pemerintah Indonesia menyatakan mengutuk semua aksi teror yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun, sekaligus berharap aksi teror ini tidak mempengaruhi upaya perbaikan hubungan antara India dan Pakistan.
“Indonesia menyambut baik suasana konstruktif yang tercipta dalam pertemuan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan PM Pakistan Nawaz Sharif di Lahore, Pakistan, 25 Desember 2015, dan berharap tindakan teror di Panthakot tidak merusak upaya penting untuk menciptakan hubungan bertetangga yang baik antara kedua negara,” demikian disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Okezone, Jumat (8/1/2016).
Sekelompok militan bersenjata lengkap menyerang markas angkatan udara India di Panthakot, Punjab setelah membajak sebuah mobil dan menyamar dengan menggunakan seragam tentara India pada 2 Januari 2016 pukul tiga pagi waktu setempat.
Sedikitnya 14 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk enam orang penyerang, satu warga sipil dan enam orang tentara India.
Kelompok militan yang berbasis di Kashmir, Jaish e Mohammed diduga kuat menjadi pelaku serangan tersebut, meski tidak ada klaim resmi dari kelompok terlarang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar