Departemen Pertahanan India segera menyelesaikan kesepakatan akhir, yang diharapkan akan ditandatangani selama kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande ke India akhir bulan ini.
“Kami telah menandatangani kesepakatan antar pemerintah pada pembelian 36 pesawat Rafale. Hanya beberapa aspek keuangan perlu dipecahkan,” Modi sebagaimana dikutip surat kabar India Financial Express India, Senin 26 Januari 2016.
Paris juga menegaskan penandatanganan dokumen di akun Twitter resminya. “Kami sangat senang bahwa kesepakatan antar pemerintah pada Rafale telah disimpulkan,” demikian bunyi tweet Prancis.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan selama konferensi pers bersama dengan Modi bahwa Prancis bersedia menyediakan pesawat ke India, yang telah melakukan aksi anti-terorisme dengan baik.
Hollande tiba untuk kunjungan tiga hari ke India pada hari Minggu untuk menutup kesepakatan penjualan pesawat tempur Rafale yang menghabiskan waktu tiga tahun untuk negosiasi. Rafale adalah pesawat tempur multirole bermesin ganda yang, dirancang dan dibangun oleh Dassault Aviation Prancis. Awalnya, India berencana membeli 126 jet Rafale untuk memodernisasi angkatan udara. Namun, pada bulan Juli, New Delhi membatalkan pesanan 90 jet hingga akhirnya hanya membeli 36 pesawat yang seluruhnya diproduksi di Prancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar