Menteri Pertahanan AS Ash Carter tidak menyebutkan Kanada dalam sebuah pidato pekan lalu di Fort Campbell, Kentucky, ketika ia mengatakan ia akan bertemu menteri pertahanan dari negara-negara yang memainkan “peran penting” dalam koalisi.
Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan Selasa 19 Januari 2016 mencoba untuk melihat hal itu bukan masalah dengan menyebut ini bukan satu-satunya pertemuan.
Menteri dari Belanda, Perancis, Australia, Jerman, Italia dan Inggris akan mengambil bagian dalam pembicaraan pada hari Rabu waktu setempat.
Carter tidak ditanya wartawan tentang Kanada saat melakukan penerbangan ke Paris, tapi ia ditanya tentang tidak adanya representasi Arab pada pertemuan tersebut. Menanggapi Carter mengatakan bahwa ini adalah sebuah pertemuan negara-negara yang paling aktif di Irak dan Suriah. Ia mengatakan negara-negara lain telah membuat kontribusi dan akan terus melakukannya, tetapi pertemuan ini tidak dirancang untuk mengecualikan siapa pun, “Pertemuan itu untuk mendapatkan lebih banyak ide untuk bagaimana kita bisa berbuat lebih banyak,” katanya sebagaimana dikutip ABC News.
AS telah meminta anggota koalisi untuk meningkatkan kontribusi militer mereka di Irak dan Suriah setelah serangan mematikan di Paris pada bulan November.
Trudeau pada saat kampanye mengatakan Kanada akan menarik jet. Setelah dia memenangkan pemilihan 19 November, kata dia, sekutu memahami bahwa Kanada akan meningkatkan pelatihan militer pasukan yang melawan ISIS. Kanada telah menempatkan 69 personel pasukan khusus dalam peran pelatihan di Irak utara dengan Kurdi. Seorang tentara Kanada tewas tembakan dari pejuang Kurdi dalam insiden salah tembak tahun lalu.
Saat ini Kanada menempatkan enam jet tempur CF-18, pesawat tanker pengisian bahan bakar, dua pesawat pengintai dan satu pesawat angkut udara, dengan sekitar 600 personel yang berbasis di Kuwait. Jet Kanada terus berpartisipasi dalam serangan udara, dan tidak jelas kapan Kanada akan menarik pesawat.
Sementara Australia memiliki enam jet tempur dan memiliki tentara dalam peran non-tempur di ibukota Irak Baghdad. Jumlah ini juga di bawah permintaan AS untuk berbuat lebih banyak. Belanda memiliki empat jet tempur dalam misi sementara Jerman tidak terlibat dalam serangan udara tetapi hanya melakukan misi pengawasan dan intelijen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar