Iran minta Indonesia tak ikuti langkah Saudi. (Istimewa) ☆
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber-Ansari mengatakan, pihaknya berharap Indonesia, dan sejumlah negara Islam lainnya tidak ikut terlibat dalam "perang kedutaan" yang dilancarkan Arab Saudi.
"Beberapa negara Islam seperti Indonesia, Pakistan dan Turki sebaiknya tidak memasuki "perang kedutaan" dengan Iran." kata Ansari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir IRNA pada Minggu (10/1).
"Perang kedutaan" yang dimaksud Ansari adalah kebijakan Saudi yang memutus hubungan dengan Iran, dan menempatkan tekanan pada negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama. Beberapa negara seperti Kuwait dikabarkan mengikuti langkah Saudi, dengan menarik pewarkilan mereka dari Teheran.
Dirinya menuturkan tidak ada keuntungan bagi mereka yang terlibat dalam "perang kedutaan" dengan Iran. Hal ini dikarenakan, Saudi sedang mengalami masalah interim, dimana para penguasa Suadi mulai dihantam krisis ekonomi, dan politik.
"Kami mendesak House of Saud untuk siap menerima realitas dalam negeri mereka, di wilayah, dan di seluruh dunia dan menghentikan kebijakan destruktif dan perang yang telah mempengaruhi citra mereka," sambungnya. (esn)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber-Ansari mengatakan, pihaknya berharap Indonesia, dan sejumlah negara Islam lainnya tidak ikut terlibat dalam "perang kedutaan" yang dilancarkan Arab Saudi.
"Beberapa negara Islam seperti Indonesia, Pakistan dan Turki sebaiknya tidak memasuki "perang kedutaan" dengan Iran." kata Ansari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir IRNA pada Minggu (10/1).
"Perang kedutaan" yang dimaksud Ansari adalah kebijakan Saudi yang memutus hubungan dengan Iran, dan menempatkan tekanan pada negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama. Beberapa negara seperti Kuwait dikabarkan mengikuti langkah Saudi, dengan menarik pewarkilan mereka dari Teheran.
Dirinya menuturkan tidak ada keuntungan bagi mereka yang terlibat dalam "perang kedutaan" dengan Iran. Hal ini dikarenakan, Saudi sedang mengalami masalah interim, dimana para penguasa Suadi mulai dihantam krisis ekonomi, dan politik.
"Kami mendesak House of Saud untuk siap menerima realitas dalam negeri mereka, di wilayah, dan di seluruh dunia dan menghentikan kebijakan destruktif dan perang yang telah mempengaruhi citra mereka," sambungnya. (esn)
☠ sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar