Cropsey kini menjabat sebagai Direktur Hudson Institute’s Center for American Seapower mengatakan armada angkatan laut AS saat ini hanya terdiri dari 272 kapal atau hanya setengah dari kekuatan 30 tahun yang lalu.
Rencana Angkatan Laut untuk memperluas armada menjadi 308 kapal tidak mungkin sepenuhnya dilaksanakan. Bahkan Pentagon memerintahkan untuk memotong jumlah kapal masa depan dan memodernisasi armada yang ada sebagai gantinya.
Cropsey menulis, sejumlah besar kapal adalah elemen kunci pencegahan. Dia mengatakan Amerika memerlukan setidaknya 350 kapal untuk melawan meningkatnya bahaya global.
Jumlah kapal induk, menurutnya harus ditingkatkan dari 11 menjadi 16. Sebanyak 100 kapal permukaan besar, kapal perusak dan kapal pesiar diperlukan untuk melindungi kapal induk. Jumlah kapal pasokan harus mencapai 58. Menurut dia, jumlah kapal perang kecil tidak bisa dikurangi 52-40 seperti rencana Pentagon, tetapi 30 kapal tambahan dari jenis ini justru diperlukan.
Dia juga mengomentari kapal selam. Menurut perkiraan Pentagon, pada tahun 2020, AS dan China akan memiliki 70 kapal selam dalam pelayanan masing-masing. Terlepas dari kenyataan AS akan memiliki keunggulan dalma hal kualitas, tetap membutuhkan 90 kapal selam untuk pencegahan nuklir dan keperluan lainnya.
Peningkatan kehadiran maritim Rusia, China dan Iran di Mediterania serta pengepungan kota pesisir Sirte Libya telah membuktikan perlunya AS memiliki kapal amfibi di wilayah tersebut, seperti di era Perang Dingin.
Menurut Cropsey untuk memenuhi kehadiran di Mediterania, Amerika membutuhkan 45 kapal. Menurutnya untuk meningkatkan Angkatan Laut AS diperlukan anggaran US$ 24 miliar setiap tahun atau naik 45 persen dalam pengeluaran.
Memang mahal, tetapi menurut Cropsey tapi lebih murah daripada kehilangan dominasi angkatan laut Amerika. Dan ancaman itu nyata, dengan mempertimbangkan pembangunan armada China yang terus meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar